Tanggal:27 April 2024

Kerangka Berpikir: Pengertian, Macam, Cara Membuat dan Contohnya

Halo Sobat Vocasia!

Kursus belajar TOEFL online Vocasia

Salah satu langkah terpenting dalam membuat skripsi adalah memiliki kerangka berpikir/kerangka pemikiran. Bagi sobat yang penasaran dengan penulisan kerangka pemikiran, kali ini Vocasia akan menjelaskan tentang kerangka pemikiran dalam skripsi; dari definisi sampai cara membuatnya dan contohnya. Ayo ikuti penjelasan ini!

Pengertian kerangka berpikir

Penjelasan mengenai “kerangka berpikir” ini ada banyak definisi, tetapi disini mimin akan menjelaskannya secara umum dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh sobat Vocasia. Menurut pendapat Sugiyono, kerangka pemikiran adalah model berpikir dimana peneliti mengaitkan konsep yang digunakan sebagai teori dengan mengaitkan variabel-variabel yang berhubungan. Itu adalah salah satu pendapat mengenai kerangka berpikir.

Penjelasan sederhana mengenai kerangka pemikiran adalah suatu gagasan/pemikiran yang dibuat dan terdiri atas gabungan-gabungan teori, fakta, dan asumsi dasar. Sobat juga bisa mendefinisikan kerangka pemikiran sebagai “konsep” yang dipegang dalam menulis skripsi.

Manfaat kerangka berpikir

Adanya kerangka pemikiran dalam penulisan skripsi sendiri akan membantu sang penulis dalam menulis skripsi. Berikut adalah manfaat adanya kerangka pemikiran dalam skripsi:

  • Membantu penulis agar isi skripsinya lebih terarah dan konsisten dengan tujuan penulisan.
  • Memberikan “gambaran dasar” kepada pembaca skripsi.
  • Membantu peneliti dalam menjawab dan menjelaskan bagian rumusan masalah.
  • Memudahkan peneliti dalam menyusun argumen-argumen dengan padu.

Setelah mengetahui manfaat membuat kerangka penelitian, mari mimin tunjukkan beberapa macam bentuk kerangka pemikiran.

Macam-macam kerangka berpikir

Kerangka pemikiran memiliki 3 macam, yakni kerangka teoritis, kerangka operasional, dan kerangka konseptual. Masing-masing macam memiliki cara penyajian yang berbeda. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing macam:

1) Kerangka Teoritis

Jenis pemikiran konseptual dimana penulis menyampaikan kerangka pemikirannya dengan mengaitkan teori yang dipilih oleh penulis dan dianggap relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

2) Kerangka Operasional

Model kerangka operasional bekerja dimana sang penulis menetapkan dua variabel dalam penelitian, yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Lalu salah satu variabel bisa dijelaskan dan dihubungan dengan variabel lainnya untuk menemukan relevansinya.

3) Kerangka Konseptual

Model kerangka konseptual yang berfungsi untuk menjelaskan alur pemikiran yang diterapkan dalam pelaksanaan penelitian. Kerangka pemikiran model ini disajikan dalam bentuk diagram yang dijadikan sebagai ilustrasi. Tujuan model ini adalah memberikan gambaran variabel dan konsep yang akan diteliti.

Cara membuat kerangka berpikir

Dalam membuat kerangka penelitian, sobat harus melakukan langkah-langkah di bawah ini:

1) Menentukan variabel terikat dan bebas dalam penelitian

Langkah pertama dalam membuat kerangka penelitian adalah menentukan variabelnya. Variabel adalah hal atau atribut yang dijadikan sebagai objek dalam penelitian. Variabel utama sendiri terdapat dua, yaitu terikat dan bebas. Setelah sobat menentukan variabelnya, hal tersebut harus dikelompokkan sesuai dengan sifatnya. Alhasil, variabel yang terlibat akan bisa dipakai.

2) Mencari relevansi antara variabel yang dipakai

Langkah kedua adalah mencari relevansi antara variabel penelitian. Dalam sebuah penelitian akan terdapat beberapa variabel yang terlibat, tetapi biasanya harus ada variabel terikat dan bebas. Variabel terikat adalah atribut penelitian yang menjadi fokus penelitian, sedangkan variabel bebas adalah atribut yang “mempengaruhi” variabel terikat. Kedua atau lebih variabel harus ada keterkaitan agar sang peneliti bisa memperoleh hasil yang diinginkan.

3) Mencari sumber-sumber yang cocok dan relevan

Langkah ketiga adalah mencari sumber data yang relevan. Sobat bisa mencari data-data yang diperlukan melalui buku nonfiktif, jurnal ilmiah, laporan, dan sebagainya.

4) Mencari dan menentukan teori yang akan dipakai

Langkah keempat adalah mencari dan menentukan teori yang akan dipakai. Menentukan teori yang relevan bisa dilakukan dengan membaca banyak sumber, seperti yang sudah dijelaskan di langkah nomor tiga. Ini dilakukan untuk menguatkan argumen-argumen yang sobat telah buat. Dengan demikian, teori yang dipakai harus memiliki landasan yang kuat.

5) Membuat kerangka pemikiran berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan dan ditelaah

Langkah terakhir adalah membuat kerangka pemikiran tentunya. Setelah sobat mengumpulkan dan menentukan variabel sampai teori yang mau dipakai, waktunya membuat penjelasan kerangka pemikiran. Kerangka pemikiran disajikan dalam bentuk diagram sebagai visualisasi koneksi antar variabel penelitian.

Contoh kerangka berpikir

Gambar bagan kerangka berpikir. Sumber: researchgate.net

Gambar di atas adalah salah satu penyajian kerangka pemikiran dalam bentuk diagram. Disini terdapat 3 variabel (X1, X2, dan X3) yang berkaitan dan menghasilkan satu hubungan, yaitu ketiganya berkaitan dengan “minat pembeli” yang dilambangkan dengan huruf Y.

Sebenarnya banyaknya macam kerangka berpikir, tetapi semuanya memiliki fungsi yang sama. Fungsinya adalah menjelaskan keterkaitan antara variabel, teori, dan argumen yang dipakai dalam penelitian sobat.

Sekian artikel mengenai menentukan kerangka berpikir. Semoga bisa bermanfaat bagi sobat-sobat.

Sobat ingin tahu cara membuat skripsi yang bagus dan valid, serta cara membuat kerangka berpikirnya? Buruan join ke kursus “Strategi Sukses Penulisan Skripsi Secara Tepat, Cepat, dan Cermat” di Vocasia dengan menekan tombol di bawah ini!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *