Pernikahan merupakan suatu acara sakral yang sering dirayakan. Salah satu hal yang krusial dalam menyiapkan pernikahan adalah perencana pernikahan. Perencanaan in meliputi dekorasi, konsep, dan lainnya. Menyiapkan semua komponen ini sendirian tentu akan susah, oleh karena itu muncul adanya bisnis jasa wedding organizer atau biasa disebut WO yang memiliki peluang cukup besar karena banyak orang yang membutuhkan jasa ini untuk membantu acara sakralnya.
Baca Juga: 8 Cara Efektif Menabung Untuk Menikah Hemat, Bahagia, Dan Anti-Boncos!
Apa Itu Wedding Organizer?
Wedding Planner atau Wedding Organizer berasal dari dua kata yaitu wedding yang artinya pernikahan, dan organizer yang berarti penyelenggara. Jadi wedding organizer merupakan sekelompok orang yang menyediakan jasa untuk membantu mengatur sebuah pernikahan agar tetap berjalan dengan baik. Jasa ini mulai muncul lantaran banyak orang yang ingin menikah tapi tidak mau repot dengan segala persiapan pernikahan.
Jasa WO merupakan pekerjaan jasa yang memiliki demand musiman, yaitu ketika ada orang yang akan melaksanakan pernikahan. Meskipun begitu, di era digital ini banyak sekali jasa WO yang tersebar apalagi di media sosial. Pekerjaan ini biasanya menyediakan pemeriksaan vendor, mengonfirmasi kontrak dengan vendor catering, Make Up Artist, dan hair stylist, , membuat jadwal atau rundown saat hari pernikahan, hingga konsep pernikahan yang diinginkan klien.
Intinya, tanpa jasa mereka, pernikahan takkan berjalan dengan lancar. Bidang ini cocok untuk dijadikan ide bisnis, loh. Tapi sebelum itu, perlu diketahui bahwa Wedding Organizer merupakan bisnis yang membutuhkan modal lumayan besar, memerlukan persiapan yang matang agar acara pernikahan klien berjalan sukses. Oleh karena itulah, diperlukan beberapa tips untuk memulai bisnis ini. Yuk, simak!
Baca juga: 7 Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menikah, Calon Manten Wajib Baca!
Tips Membuat Bisnis Wedding Organizer
Berhubung bisnis ini tidak bisa dijalankan oleh satu orang saja maka dibutuhkan kekompakan dan konsistensi dalam mengerjakan tugasnya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat akan menjalankan bisnis ini, seperti:
1. Membuat Rencana Bisnis yang Matang
Hal pertama yang harus dilakukan untuk memulai bisnis ini, yaitu membuat perencanaan bisnis. Perencanan diperlukan agar bisnis dapat berjalan lancar dan berjangka panjang. Beberapa hal yang perlu direncanakan seperti tujuan bisnis, anggota tim WO, strategi pemasaran, segmentasi pasar, menyiapkan anggaran, perlengkapan dekor, dll.
Hal penting pertama yang bisa dilakukan, yaitu memberi nama WO beserta logo sebagai identitas sosial, kemudian membuat akun media sosial untuk wadah branding dan portofolio progress WO.
Baca Juga: Sudah Punya Usaha Yang Gak Ada Matinya Ini?
2. Memiliki Tim yang Kompak
Wedding organizer merupakan bisnis yang tidak bisa dijalankan oleh satu orang saja, oleh karena itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni dan memiliki tujuan yang sama agar WO bisa berjalan dengan konsisten dan kompak.
Hal ini dilakukan agar WO bisa memenuhi permintaan klien yang terkadang juga membutuhkan ide tambahan. Jika tim Wedding Organizer sendiri memiliki ide yang beragam tapi sulit disatukan, maka hal itu malah akan merusak kinerja tim selanjutnya. Tanpa adanya tim WO yang kompak maka persiapan pernikahan klien takkan bisa berjalan dengan lancar. Adanya tim yang kompak ini memiliki beberapa tanggung jawab masing-masing seperti pengonsep acara, membangun jaringan, pemasaran, dan manajemen keuangan pernikahan.
Baca Juga: 7 Tugas Bridesmaid Di Acara Pernikahan!
3. Membangun Relasi Baik dengan Vendor Lainnya
Selain membangun hubungan baik dengan pihak internal atau tim, menjalin hubungan baik juga diperlukan dengan pihak di luar WO. Hal ini dilakukan karena beberapa alasan seperti meringankan beban klien agar tidak susah payah mencari vendor lainnya sendiri. Biasanya jika WO yang bekerja sama dengan vendor lain akan menawarkan harga yang lebih terjangkau. Selain Itu, dengan adanya relasi ini membuat Wedding Organizer bisa lebih mudah menemukan vendor yang tepat untuk project yang tengah ditangani. Semakin banyak vendor yang diajak untuk bekerja sama, maka semakin banyak pula penawaran kepada klien sesuai anggaran yang mereka miliki.
Beberapa vendor lain yang dibutuhkan WO untuk memenuhi permintaan klien seperti dekorasi pernikahan, dokumentasi, venue, clothing, catering, make up, kartu undangan, seserahan, sampai toko bunga. Biasanya kerja sama ini dapat dijalankan ketika ada penawaran atau pengajuan proposal. Sebagai catatan, pastikan bahwa vendor tersebut telah profesional karena mereka berada di bawah naungan Wedding Organizer, jadi jangan sampai membuat klien kurang puas karena masalah pada salah satu mitra.
Baca juga: Tips Memulai Bisnis Souvenir Pernikahan
4. Menentukan Jenis Layanan
Layanan apa saja yang dimiliki oleh WO tentunya akan berpengaruh pada minat calon klien. Oleh karena itu, menyiapkan jenis layanan ini disusun sejak awal. Jenis layanan ini ibarat katalog produk atau menu makanan. Hal ini bertujuan agar tim WO dapat menyesuaikan budget dari klien karena dengan adanya layanan ini, klien dapat dengan mudah memilih paket mana yang sesuai dengan mereka, baik konsep maupun budget. Contohnya, perencanaan pernikahan secara penuh, bantuan persiapan pernikahan, atau sekadar konsultasi pernikahan saja.
Paket konsep pernikahan lebih baik menyesuaikan dengan perkembangan zaman atau melihat tren pernikahan yang ada di pasar, seperti pernikahan adat tradisional, pernikahan modern, pernikahan dengan dekorasi simple yang intimate, pernikahan berdekorasi mewah, pernikahan indoor atau outdoor, dll.
Untuk menyesuaikan layanan tersebut, tentu harus melakukan riset pasar terlebih dahulu untuk mengetahui range harga di pasaran.
Baca juga: 11 Cara Memulai Usaha Backdrop, Dekorasi Kekinian yang Hits Banget
5. Melakukan Branding dan Promosi
Inilah part yang bisa dibilang cukup krusial dalam bisnis Wedding Organizer, yaitu branding dan promosi. Apalagi sesuai target pasar bisnis ini yang kebanyakan di usia produktif (yaitu pasangan yang akan menikah), biasanya mereka cenderung memanfaatkan media sosial untuk mengurus semuanya, tak terkecuali Wedding Organizer ini.
Agar jasa ini mudah dikenal maka sebaiknya memiliki signature sendiri atau menonjolkan gaya yang mudah diingat konsumen. Jika strategi branding sudah siap, kini saatnya menemukan pelanggan dengan cara melakukan promosi. Ada beberapa cara promosi yang dapat diterapkan seperti word of mouth marketing seperti hasil rekomendasi seseorang. Ada lagi jenis promosi yang memanfaatkan teknologi seperti media sosial dan platform digital lainnya.
Promosi melalui media sosial ini kerap diaplikasikan oleh WO karena seperti yang dijelaskan di atas tadi, target pasar WO adalah orang di usia produktif yang juga aktif di media sosial. Memiliki akun media sosial yang cukup banyak dan aktif, akan membuat kredibilitas WO semakin meningkat.
Baca Juga: Apa Itu Digital Branding? Kunci Sukses Dalam Penerapan Bisnis Online
6. Konsisten Dalam Memberikan Pelayanan yang Baik
Hal terakhir yang sering disepelekan namun memiliki peran yang paling penting adalah konsistensi. Ketika ada klien yang akan menggunakan jasa Wedding Organizer maka memberikan pelayanan yang baik untuk mereka. Jagalah komunikasi antara klien dan tim dengan cara berdiskusi tentang detail yang kalian inginkan agar tidak ada miss dan buatlah pernikahan yang mereka impikan jadi kenyataan.
Jika klien telah puas dengan jasa yang ditawarkan maka itu bisa menjadi portofolio agar lebih mudah mendapatkan pelanggan baru selanjutnya. Namun sebaliknya, jika pelayanan dianggap mengecewakan oleh klien maka hal itu dapat dijadikan evaluasi untuk job selanjutnya. Atau juga bisa memanfaatkan catatan untuk setiap detail, baik yang memuaskan maupun tidak.
Hal ini dilakukan agar bisnis terus berjalan di era gempuran pesaing yang semakin banyak. Salah satu hal yang bisa disiapkan untuk menghadapi keadaan ini, yaitu dengan terus berinovasi dan tidak ragu untuk memberikan konsep atau ide yang unik, fresh, dan kreatif.
Baca juga: 9 Inspirasi Konsep Pernikahan Impian, Mana Impian Kamu?
Konsistensi dalam bisnis memang sedikit sulit untuk dilakukan. Namun, konsistensi inilah yang kemudian akan membuat bisnis semakin berkembang. Apalagi sekarang, kekuatan word of mouth yang bersatu dengan kehadiran media sosial, membuat informasi menyebar dengan sangat mudah dan cepat. Orang umumnya juga lebih percaya dengan rekomendasi dari orang yang mereka kenal dibandingkan mendengarnya dari iklan. Jadi, bisnis WO harus mempertahankan konsistensinya agar reputasi tetap terjaga.
Leave a Reply