Tanggal:22 November 2024
apa itu akulturasi

3 Pengertian Akulturasi Menurut Ahli, Contoh, dan Faktor Pendorongnya

Apa itu akulturasi? Secara umum, akulturasi adalah proses adaptasi dengan kebudayaan baru dengan tetap mempertahankan kebudayaan lama. Percampuran budaya baru dan lama tersebut terjadi karena banyak hal, seperti globalisasi, teknologi, ketertarikan manusia terhadap budaya lain, dan sebagainya.

Kursus online IELTS Vocasia

Baca Juga :

Sebagai bagian dari sistem sosial, akulturasi memiliki pengertian yang kompleks dan proses yang tak singkat. Di samping itu, akulturasi membawa dampak bagi kehidupan masyarakat. Untuk mengetahui konsep akulturasi lebih detail, simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Baca Juga :

Pengertian Akulturasi

apa itu akulturasi

source: freepik

Akulturasi merupakan salah satu fenomena sosial yang kerap kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Kendati demikian, sebagian dari kita masih mempertanyakan apa itu akulturasi? Umumnya, akulturasi merujuk pada percampuran dua budaya atau lebih. Selain itu, akulturasi juga erat kaitannya dengan asimilasi.

Baca juga | Culture Shock: Pengertian dan Cara Mengatasinya

Berikut beberapa pengertian akulturasi menurut para ahli, di antaranya:

1. Koentjaraningrat

Akulturasi adalah proses sosial yang terjadi ketika kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu terkena budaya asing yang berbeda. Persyaratan proses akulturasi adalah senyawa (afinitas) bahwa penerimaan budaya tanpa rasa kejutan, maka keseragaman (homogenitas) sebagai nilai baru dicerna karena tingkat dan pola budaya kesamaan.

2. Harsoyo

Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai hasil jika kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara langsung dan terus-menerus; yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau kedua-duanya.

3. Nardy

Akulturasi merupakan potongan dari proses sosial yang muncul dari sekelompok masyarakat dengan kebudayaannya, lalu bertemu dengan kelompok masyarakat lain dengan kebudayaan mereka (asing) dan berbaur membuat interaksi sosial. Sehingga, lambat laun disatukan menjadi kebudayaan bersama tanpa menghilangkan identitas budaya itu sendiri.

Contoh Akulturasi di Indonesia

apa itu akulturasi

source: freepik

Contoh akulturasi yang mudah ditemui ialah dalam percampuran kebudayaan Hindu-Buddha dan kebudayaan Islam dengan kebudayaan asli Indonesia. Berikut beberapa contoh akulturasi budaya yang ada di Indonesia.

1. Seni bangunan

Pada umumnya, bentuk-bentuk bangunan candi di Indonesia merupakan bentuk akulturasi antara unsur-unsur budaya Hindu-Buddha dengan unsur budaya Indonesia asli. Bangunan yang megah, patung-patung perwujudan dewa atau Buddha, serta bagian-bagian candi dan stupa adalah unsur-unsur dari India. Bentuk candi-candi di Indonesia pada hakikatnya adalah punden berundak yang merupakan unsur Indonesia asli. Candi Borobudur merupakan salah satu contoh dari bentuk akulturasi tersebut.

2. Seni sastra

India membawa pengaruh terhadap perkembangan seni sastra di Indonesia. Seni sastra waktu itu berbentuk prosa dan tembang (puisi). Berdasarkan isinya, kesusasteraan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tutur (pitutur kitab keagamaan), kitab hukum, dan wiracarita (kepahlawanan).

Bentuk wiracarita ternyata sangat terkenal di Indonesia, terutama kitab Ramayana dan Mahabarata. Kemudian timbul wiracarita hasil gubahan dari para pujangga Indonesia. Misalnya, Baratayuda yang digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh.

Menjamurnya karya sastra terutama yang bersumber dari Mahabarata dan Ramayana, melahirkan seni pertunjukan wayang kulit (wayang purwa). Pertunjukan wayang kulit di Indonesia, khususnya di Jawa, sudah begitu mendarah daging. Isi dan cerita pertunjukan wayang banyak mengandung nilai-nilai yang bersifat edukatif (pendidikan). Cerita dalam pertunjukan wayang berasal dari India, tetapi wayangnya asli dari Indonesia. Seni pahat dan ragam luas yang ada pada wayang disesuaikan dengan seni di Indonesia.

Baca juga | Harus Bangga! 7 Budaya Indonesia yang Mendunia

Di samping bentuk dan ragam hias wayang, muncul pula tokoh-tokoh pewayangan yang khas Indonesia. Misalnya tokoh-tokoh Punakawan seperti Semar, Gareng, dan Petruk. Tokoh-tokoh ini tidak ditemukan di India. Perkembangan seni sastra yang sangat cepat didukung oleh penggunaan huruf Pallawa, misalnya dalam karya-karya sastra Jawa Kuno.

Pada prasasti-prasasti yang ditemukan, terdapat unsur India dengan unsur budaya Indonesia. Misalnya, adanya prasasti dengan huruf Nagari (India) dan huruf Bali Kuno (Indonesia).

3. Bahasa

Selain seni bangunan dan sastra, penggunaan bahasa pun sedikit dengan dipengaruhi oleh kebiasaan bahasa asing. Misalnya pada kerajaan Hindu-Buddha, bahasa Sanskerta begitu umum dipakai di kalangan masyarakat. Hal ini dapat disaksikan pada sekian banyak prasasti atau batu bertulis peninggalan kerajaan Hindu-Buddha yang masih banyak menggunakan bahasa Sanskerta. Sementara aksara yang digunakan merupakan huruf Pallawa yang lantas dikembangkan menjadi huruf Jawa Kuno dan aksara Bali.

Faktor Pendorong dan Penghambat Terjadinya Akulturasi

Menurut Rumondor dalam buku Komunikasi Antar Budaya, faktor pendorong terjadinya akulturasi adalah sebagai berikut:

  • Adanya kontak dengan kebudayaan lain.
  • Munculnya ketidakpuasan masyarakat terhadap aspek kehidupan tertentu.
  • Munculnya orientasi terhadap masa depan dan keinginan untuk maju.
  • Adanya penduduk yang heterogen.
  • Masyarakat memberlakukan sistem yang terbuka.

Sementara itu, faktor penghambat terjadinya akulturasi di antaranya:

  • Lambatnya perkembangan ilmu pengetahuan.
  • Terdapat kepentingan yang tertanam kuat.
  • Minimnya interaksi dan hubungan dengan kelompok masyarakat lain.
  • Adanya prasangka buruk terhadap berbagai hal baru.
  • Terdapat hambatan yang bersifat ideologis.

Itu dia pembahasan mengenai apa itu akulturasi hingga faktor-faktornya. Dengan memahami konsep akulturasi, semoga kamu dapat memahami alasan di balik beragamnya kebudayaan dan kebiasaan masyarakat di sekitar kita, ya. Selamat belajar!

Baca juga | Akulturasi dan Asimilasi: Perbedaan serta Contohnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *