Tanggal:23 December 2024

Pengertian dan Perbedaan antara Barang Substitusi dan Komplementer

Perkembangan masyarakat dahulu hingga sekarang sangat berkembang secara pesat. Pasalnya, masyarakat dahulu belum mengenal uang dan hanya memanfaatkan sistem barter untuk melakukan suatu transaksi. Barter dilakukan dengan menukar suatu barang dengan barang lainnya yang nilainya hampir sama. 

Kursus online belajar TOEFL PBT Vocasia

Namun, semakin berkembangnya zaman proses transaksi juga semakin berkembang. Banyaknya kemudahan yang ditawarkan dan seluruh masyarakat sudah mengenal uang sebagai alat tukar barang. 

Konsep barter saat ini mungkin lebih diterapkan pada dunia ekonomi yang kita kenal dengan barang substitusi dan komplementer.  Kedua istilah tersebut digunakan pada barang atau produk yang mempunya pengganti atau malah menjadi pelengkap antara suatu barang dengan barang lainnya. 

Masih banyak yang kebingungan tentang kedua istilah tersebut sehingga artikel ini akan membahas perbedaan barang substitusi dan komplementer yang dilihat berdasarkan beberapa unsur pembeda. Penasaran apa yang membedakan keduanya? Simak penjelasannya di bawah ini!

Baca juga: Sertifikasi yang Dibutuhkan oleh Digital Marketing

Pengertian Barang Substitusi dan Komplementer

Pengertian barang substitusi dan komplementer. Sumber: pexels.com

Sebelum mengetahui perbedaan di antara keduanya, semestinya kamu perlu memahami terlebih dahulu pengertian dari keduanya.

Barang substitusi adalah barang pengganti jika  barang lainnya yang serupa tidak tersedia. Dalam barang substitusi tidak menghilangkan nilai kegunaan dengan barang yang diganti. Jadi, barang substitusi mengganti suatu barang yang kegunaan dan fungsinya tetap sama. 

Barang atau benda substitusi memiliki peran yang penting di pasar sebab dianggap memiliki manfaat bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Barang substitusi ini dapat dijadikan sebagai sebuah pilihan kepada konsumen apabila tidak tersedia barang asli atau barang pertama yang dipilih diincar oleh konsumen.

Konsumen akan cenderung memilih barang lain yang fungsi dan kegunaannya sama walaupun barang pertama tidak didapatkan atau tidak tersedia atau dengan alasan lain.

Baca juga: Website Penyedia Icon Gratis

Barang komplementer adalah barang yang fungsi penggunaannya pasti saling berkaitan dengan barang atau produk yang lain. Barang komplementer juga dimaknai sebagai dua barang yang berpasangan karena kedua barang tersebut saling melengkapi.

Jika diberi gambaran, barang komplementer akan diwujudkan pada produk A dengan produk B yang saling ketergantungan satu sama lain. Oleh sebab itu, berdasarkan segi kebutuhan kedua produk tersebut sama-sama dibutuhkan.

Jika dilihat berdasarkan segi permintaan, produk komplementer memengaruhi terjadinya permintaan produk satu sama lain di pasar. Konsumen tidak mungkin hanya membeli satu barang saja, dengan meninggalkan pasangannya yang seharusnya digunakan secara bersamaan.

Jadi, dapat disimpulkan permintaan suatu barang komplementer akan memengaruhi penawaran barang lainnya yang merupakan barang sepasang dan tidak dapat dipisahkan.

Baca juga: Prospek Kerja Jurusan Sastra Arab

Perbedaan Barang Substitusi dan Komplementer

Perbedaan barang substitusi dan komplementer. Sumber: pexels.com

Setelah memahami pengertian barang substitusi dan komplementer, rasanya tidak lengkap apabila tidak membahas perbedaan dari keduanya. Penjelasan dari pengertian barang substitusi dan komplementer sebetulnya sudah sangat mudah untuk dipahami bahwa dalam barang substitusi adalah barang yang saling menggantikan, sedangkan barang komplementer adalah ketergantungan satu barang dengan barang lainnya.

Kamu dapat melihat perbedaan barang substitusi dan komplementer berdasarkan 4 unsur pembeda di antaranya: (1) Fungsi, (2) Ketersediaan pokok, (3) Ketergantungan pada barang pasangan, dan (4) Contoh barang pasangan. Simak penjelasannya di bawah ini!

Baca juga: Apa Itu Brand Community Marketing 

Unsur Pembeda

Barang Substitusi

Barang Komplementer

Fungsi Barang pemuas kebutuhan manusia dan berfungsi untuk saling menggantikan. Barang asli bisa dijadikan sebagai barang pengganti. Fungsinya akan lebih baik jika memiliki pasangan yang menjadi barang pendukung. Barang pokok tidak bisa berfungsi maksimal, jika tidak ada barang lain yang membuat fungsi tersebut berjalan lebih optimal.
Ketersediaan Barang Pokok Dapat dicarikan alternatifnya karena suatu barang tidak memiliki ketergantungan dengan barang yang lainnya. Lebih beresiko karena tidak bisa digantikan oleh barang yang lainnya. Jika barang tersebut habis, tentu tidak ada alternatif barang yang bisa digunakan.
Ketergantungan pada Barang Pasangan Tidak tergantung dengan pasangannya justru keduanya saling menggantikan Sangat bergantung 
Contoh Barang Pasangan
  1. Beras dengan jagung, singkong, roti, atau kentang
  2. Pulpen dan pensil
  3. Laptop dan komputer
  4. Kursi dan tikar
  1. Gula dengan kopi
  2. Gadget dengan paket data/wifi
  3. Kompor dengan gas
  4. Televisi dengan remote control

Baca juga: Perbedaan Jurusan Ilmu Gizi Teknologi Pangan

Sudah cukup jelas, bukan? Demikian penjelasan seputar barang substitusi dan komplementer. Semoga dengan membaca artikel ini akan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kamu seputar akuntansi, khususnya dalam perbedaan barang substitusi dan komplementer. 

Klik tautan berikut untuk dapat membaca artikel menarik lainnya yang dapat memperluas pengetahuan dan wawasan. Jangan lupa ikuti kami di Instagram, Twitter, Youtube dan media sosial lainnya agar tidak ketinggalan update dan informasi terbaru!

Vocasia adalah platform edukasi online bersertifikat yang menyediakan banyak pelatihan untuk menunjang keahlianmu dalam berbagai macam bidang. Dengan bergabung bersama Vocasia tentunya kamu akan berkesempatan untuk belajar banyak bersama mentor-mentor yang berpengalaman dalam bidangnya!

Nikmati segala penawaran khusus di Vocasia dengan memperoleh harga yang terjangkau untuk mengikuti berbagai kelas online agar mahir dalam berbagai bidang! Segera temukan kursus terbaru dan terkini yang cocok untuk kamu ikuti hanya dengan klik tautan berikut.

Baca juga: Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia Semasa Kemerdekaan

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *