Saat seseorang ingin mengedit suatu desain visual, mereka kerap menggunakan software atau aplikasi khusus yang memang digunakan untuk mengedit foto atau desain visual. Salah satu software yang cukup terkenal dan banyak digunakan oleh para desainer grafis ataupun orang awam yaitu CorelDraw. Nah, di dalam CorelDraw, terdapat dua jenis sistem pewarnaan yang bisa digunakan untuk mendesain, yaitu CMYK dan RGB.
Untuk desainer grafis yang sudah pro dalam membuat desain menggunakan CorelDraw, pasti tidak asing dengan kedua jenis ini. Namun, untuk kamu yang masih belajar tentang Corel Draw atau pemula, artikel ini bisa menjadi referensi dalam mengedit di CorelDRAW. Yuk, simak penjelasannya!
Baca juga: 10 Software Desain Grafis Terpopuler
Apa Itu CMYK?
Sebenarnya, CMYK adalah suatu singkatan dari bahasa Inggris yang memiliki kepanjangan yaitu Cyan, Magenta, Yellow, dan Key(Black). Huruf “K” pada singkatan CMYK berarti kata warna hitam. Sebenarnya, jika Jika mengkombinasikan kan 100% warna cyan, 100% magenta, dan 100% yellow, sudah bisa menghasilkan warna hitam. Namun sayangnya, warna hitam tersebut kurang pekat atau masih sedikit berwarna abu-abu, sehingga ditambahkan warna hitam atau K agar bisa melengkapi model warna ini CMY ini.
Sistem pewarnaan CMYK disebut juga dengan subtractive color. Yaitu pewarnaan yang diawali dengan warna putih, kemudian ditambahkan warna-warna CMYK untuk meminimalisir kecerahan awal. Sehingga sistem warna CMYK digunakan untuk sebagai keperluan percetakan, baik percetakan komersial maupun printer berwarna yang sederhana.
Mengapa? Karena percetakan tentu membutuhkan suatu alat atau mesin cetak yang akan membuat dan mengolah sebuah visual menjadi karya atau hardfile melalui tinta fisik yang menggabungkan perpaduan warna-warna tersebut.
Perpaduan warna CMYK kemudian dapat menghasilkan gambar atau tulisan. Misalnya, dalam sebuah printer, di sisi samping printer tersebut pasti ada empat tabung tinta dengan warna yang berbeda, empat warna ini yang dimaksud dengan warna-warna CMYK. Hasil kombinasi warna ini yang akan terlihat setelah kita mencetak sebuah foto atau desain visual lain yang berwarna. Satu hal yang perlu diperhatikan sebelum mencetak hasil desain visual tipe CMYK yaitu alat cetak yang digunakan. Seperti printer, layar monitor, dan scanner agar hasil cetakan sesuai dengan apa yang telah di desain.
Baca juga: Langkah Awal Yang Harus Dipersiapkan Menjadi Desainer Grafis
Untuk format file yang digunakan dalam sistem pewarnaan ini yaitu EPS, PDF, dan AI yang cocok untuk kebutuhan percetakan. Misalnya seperti kartu nama, stiker, baliho ,poster, kaos, pamflet, atau bahan marketing lain seperti buku katalog.
Dan Apa Yang Dimaksud Dengan RGB?
Setelah memahami tentang pengertian CMYK, maka kita beralih pada pembahasan tentang sistem pewarnaan yang kedua, yaitu RGB.
Sama seperti CMYK, RGB merupakan suatu singkatan bahasa Inggris dari warna red, green, dan blue. Sistem pewarnaan ini, jika mengkombinasikan 100% warna red, 100% green dan, 100% blue, maka akan didapatkan warna 100% putih. Dan di RGB tidak terdapat warna hitam seperti di sistem pewarnaan CMYK
Perpaduan warna ini biasa disebut dengan additive color, yaitu ketika warna tersebut digabungkan, akan menghasilkan warna baru seperti warna kuning, cyan, magenta, dan putih. Pda additive color, penggabungan tiga warna inti atau primer, akan menghasilkan warna putih. Dan jika terjadi pengkombinasian dua warna primer saja, maka akan menghasilkan warna sekunder.
Sistem pewarnaan RGB digunakan untuk memberi warna pada berbagai tampilan digital atau bisa dikatakan sebagai sumber cahaya dalam suatu perangkat. Contohnya seperti televisi, monitor komputer, layar ponsel, pemutaran video, dan website. Berbanding terbalik dengan sistem warna CMYK, pada RGB pewarnaan perangkat diawali dengan tampilan warna hitam lalu muncul warna-warna RGB ini.
Format dokumen sistem pewarnaan RGB yaitu PNG, JPG, PSD,dan GIF yang cocok diaplikasikan untuk kepentingan digital. Seperti logo, iklan, desain konten, foto profil, ataupun konten visual lainnya seperti infografis.
Lalu, Apa Perbedaan Keduanya?
Setelah membaca penjelasan dari kedua sistem pewarnaan di CorelDRAW ini, kamu sudah bisa memiliki pandangan akan perbedaan dari keduanya, bukan? Nah, berikut ringkasan singkat tentang perbedaan kedua sistem pewarnaan ini.
Kegunaan
Berdasarkan penjelasan singkat di atas, dapat dikatakan bahwa penggunaan kedua sistem warna di CorelDRAW ini berbeda. Untuk RGB lebih cocok digunakan sebagai konten digital atau tidak ada output berbentuk hardfile/cetak, seperti pewarnaan website, konten media sosial, iklan digital, sebuah video dan lainnya. Sedangkan warna CMYK lebih digunakan untuk desain yang harus dicetak seperti kartu nama, poster, baliho, spanduk, dan sejenisnya.
Baca juga: Cara Membuat Desain Stempel Di Corel
Perpaduan warna
Perpaduan warna dua sistem pewarnaan ini pun juga berbeda, yaitu ketika warna-warna RGB disatukan, maka akan menghasilkan warna terang hingga putih. Sedangkan CMYK, ketika semua warna disatukan akan menghasilkan warna gelap hingga hitam.
Susunan warna
Sesuai kegunaannya, sistem pewarnaan ini terbentuk oleh susunan warna yang berbeda. Seperti RGB yang tersusun atas warna merah, hijau, dan biru dan biasanya ditemukan pada layar monitor, sedangkan CMYK, tersusun atas warna cyan, magenta, kuning, dan hitam dan sering dijumpai pada mesin cetak.
Format File
Hasil akhir dari pengeditan RGB dan CMYK juga berbeda, RGB umumnya menggunakan format PNG, GIF, JPEG, dan PSD. Sedangkan pada sistem pewarnaan CMYK, format file yang lazim digunakan yaitu PDF, EPS, dan AI
Baca juga: 7 Perbedaan Gambar Vektor Dan Bitmap Dalam Desain Grafis
Metode Pewarnaan
Metode pewarnaan pada RGB Disebut dengan additive color karena warna terbentuk melalui cahaya. Sedangkan pewarnaan pada CMYK, disebut dengan subtractive color karena warna terbentuk melalui pigmen warna.
Hasil Visual
Berhubung sistem RGB menggunakan metode additive color, jadi bisa diterapkan ketika suatu layar atau monitor akan dinyalakan, maka warna yang pertama terlihat adalah warna hitam. Setelah ditambahkan warna digital secara perlahan, ia akan menjadi semakin terang, contoh sederhananya yaitu layar pada televisi. Sedangkan pada sistem pewarnaan CMYK menggunakan metode subtractive color atau pengurangan warna. Jadi semisal akan mencetak suatu desain yang berwarna terang, maka mesin cetak akan menghasilkan warna yang lebih terang namun coraknya semakin gelap dan akhirnya hasil tersebut menjadi warna hitam.
Itulah tadi beberapa penjelasan tentang penggunaan warna RGB dan CMYK pada CorelDraw, yang tentunya bisa diterapkan untuk pemula. Untuk kamu yang ingin belajar tentang editing visual, kamu bisa mempelajarinya di Langkah Awal Belajar Desain Grafis Dengan CorelDraw, kursus online Vocasia yang akan membantu memperdalam ilmu editing di software CorelDraw. Buruan kunjungi lamannya!
Leave a Reply