Tanggal:17 May 2024

Langkah Awal yang Harus Dipersiapkan Menjadi Desainer Grafis

(Sumber: Pexels)

Sejak munculnya era digital, hampir semua aktivitas dilakukan dengan memanfaatkan gadget dan peralatan digital lainnya. Apalagi sekarang mayoritas perusahaan masif menggunakan media baru sebagai alat branding dan keperluan lainnya. Oleh karena itu, pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi pun semakin dicari, khususnya di bidang desain grafis.

Desain grafis sendiri merupakan salah satu bentuk komunikasi yang direalisasikan dalam bentuk visual dan termasuk elemen penting dalam industri kreatif yang tidak memiliki batasan dalam perkembangannya. Entah itu sebagai bahan branding, menunjukkan signature sebuah perusahaan, maupun hanya sekedar menyampaikan informasi.

Skill desain grafis sebenarnya tidak harus menempuh pendidikan khusus, oleh karenanya, banyak orang yang bisa menjadi desainer grafis. Lalu, apa saja langkah awal untuk menjadi graphic designer? Kalian bisa menyimak beberapa hal berikut.

1. Mempelajari Ilmu Desain

Belajar dasar-dasar desain (Sumber: Pexels)

Ini merupakan hal basic untuk siapa saja yang ingin belajar sesuatu. Hal-hal dasar yang perlu diketahui oleh seorang graphic designer misalnya, warna, garis, tulisan, jenis huruf, background, bentuk, ukuran, tekstur, dan lainnya.

Baca juga: 12 Istilah Dalam Desain Grafis Yang Harus Kamu Ketahui! 

2. Mempelajari Aplikasi atau Alat Desain Lainnya

Software untuk desain grafis (Sumber: Unsplash)

Berhubung dunia desain grafis tidak bisa dipisahkan dengan peralatan digital maka yang harus diperhatikan selanjutnya, yaitu aplikasi dan alat desain. Aplikasi atau software yang bisa digunakan oleh desainer grafis misalnya, Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Corel Draw, dan masih banyak lagi software lainnya.

Nah, untuk mendukung aplikasi tersebut agar bisa digunakan dengan lancar, maka dibutuhkan device atau alat yang mendukung pula. Beberapa alat yang diperlukan seperti:

Laptop atau PC

Alat ini merupakan kebutuhan utama seorang desainer grafis. Apalagi saat ini, ada banyak tipe laptop yang memiliki spek yang mumpuni untuk mendesain tanpa terkendala lag atau freeze. 

Drawing Pad

Alat ini berguna bagi desainer grafis yang gemar menggambar secara langsung. Misal, secara tidak sengaja menemukan ide desain, ia bisa langsung menuangkan ide itu ke drawing pad-nya. Setelah itu, barulah gambar tinggal dipoles menggunakan software desain.

Handphone

Benda yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia ini dapat membantu desainer grafis untuk mengabadikan momen. Untuk apa? Ide bisa datang kapan dan di mana saja. Jadi, HP berguna untuk mendokumentasikan sesuatu dengan cepat. Hasil dokumentasi tersebutlah yang bisa menjadi inspirasi desainer grafis dalam menemukan ide desainnya.

Colour Tester

Terkadang tone warna yang dipakai saat mengedit di software, akan mendapatkan hasil yang berbeda saat desain dicetak. Oleh karena itu, colour tester berguna untuk menyamakan gradasi dan tingkatan warna. 

Peralatan Menggambar Konvensional

Walau graphic designer lebih lekat kaitannya dengan software, namun, alat gambar konvensional masih dibutuhkan, seperti buku gambar, pensil, spidol, pensil warna, dll.

Baca juga: 10 Software Desain Grafis Terpopuler 

3. Mencari Inspirasi Desain

Ide desain bisa berasal dari mana saja (Sumber: Pexels)

Inspirasi dan ide desain sejatinya bisa datang dari mana saja. Misalnya, saat sedang berjalan dan melihat suatu landscape yang bagus atau melihat iklan yang menarik maka hal itu bisa dijadikan patokan desain. Selain itu, inspirasi desain juga bisa didapat melalui internet seperti Instagram, Pinterest, Freepik, dll.

4. Menentukan Taste Desain

Taste tiap desainer grafis berbeda-beda (Sumber: Unsplash)

Dari berbagai referensi tersebut, desainer grafis mulai menentukan tipe desain seperti apa yang ingin dibuat. Karena tiap desainer grafis memiliki signature yang berbeda-beda bahkan desainnya bisa dikenali. Misalnya, seorang desainer yang senang bermain warna dan bentuk daripada font maka itulah yang mendominasi hasil desainnya (misalnya ia akan expert dalam pembuatan logo).

5. Tentukan Spesialisasi Desain

Spesifikasi desain (Sumber: Unsplash)

Spesialisasi ini diperlukan agar desainer tidak kebisingan dengan cakupan dunia desain grafis yang cukup luas. Jika sudah memiliki taste desain, maka desainer bisa mendalami salah satu jenis desain grafis, seperti logo, tipografi, ilustrasi, iklan, ikon, UI/UX, interface website, atau yang lainnya. Spesialisasi ini bukan berarti membatasi kreativitas desainer grafis, melainkan agar bisa profesional di salah satu bidang tersebut.

Baca juga: 7 Jenis Desain Grafis Yang Dapat Menunjang Usaha Kamu! 

6. Membedah Proses Desain

Dari sekian banyak referensi dan telah memiliki spesifikasi desain, maka desainer sebaiknya membedah desain tersebut. hal ini dilakukan agar bisa mempermudah alur untuk mendesain. Misal, suatu referensi poster iklan maka dalam iklan tersebut bisa dibedah dalam hal warna, jenis huruf, pola garis, dan aspek lainnya.

Baca Juga : Rebranding: Pengertian, Fungsi, Tahapan

7. Mengikuti Perkembangan Desain

Saat menjadi desainer grafis apalagi yang ikut dengan suatu perusahaan, mengikuti perkembangan desain adalah suatu kewajiban. Karena desain perusahaan biasanya digunakan sebagai bahan branding dan marketing. Jadi, desain disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

8. Perbanyak Latihan

Berlatih mendesain (Sumber: Pexels)

Saat memiliki waktu luang, sebaiknya digunakan untuk latihan membuat desain guna memperluas ilmu desain grafis. Selain itu, latihan mendesain juga dapat memperdalam skill jenis desain yang dipilih.

Baca juga: Tutorial Cara Mendesain Ikon 

9. Membuat Portofolio Desain

Portofolio bisa berbentuk softfile/ hardfile (Sumber: Pexels)

Jika selesai mendesain, kumpulkan desain tersebut dan menatanya dengan rapi. Kumpulan karya tersebut bisa dijadikan portofolio yang tentunya dapat menunjang karier sebagai graphic designer. 

Baca Juga : 10 Website Pembuat Portofolio Desain Terbaik

10. Promosikan Desain

Jangan malu untuk mempromosikan hasil desain. Sama seperti portofolio, hal ini juga bisa menunjang karier desainmu, loh. Mempromosikan desain ini bisa memanfaatkan keberadaan media sosial, seperti Instagram, TikTok, YouTube, website, blog, dll.

Itulah beberapa hal yang perlu disiapkan untuk menjadi desainer grafis. Pekerjaan ini banyak dibutuhkan karena perkembangan industri kreatif yang cukup pesat. Pada dasarnya, menjadi desainer grafis tidak ada ilmu patennya, yang penting adalah memiliki kemampuan berkarya dan memiliki ide-ide kreatif.

Kamu bisa mengasah atau belajar tentang dunia desain grafis melalui online, loh. Karena Vocasia menyediakan kursus desain grafis, bahkan bagi pemula yang mempelajari tentang pengoperasian software photoshop, pengenalan dan penggunaan toolbar photoshop, cara mengedit foto, membuat pas foto, dan membuat desain spanduk, baliho, dan poster. Lihat selengkapnya di sini. 

Baca Juga : Kamu ingin membuka usaha desain? Ikuti 5 tips ini berikut ini

Menulis Surat Lamaran - Personal Development
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *