Tanggal:22 November 2024
developer

3 Perbedaan Front End dan Back End Developer

developer

Front End dan Back End developer memiliki beberapa perbedaan – @unsplash.com

Buat kamu yang sering berkecimpung di bidang digital pasti tidak asing lagi dnegan istilah Front End Developer dan Back End Developer. Padahal 2 hal ini sangat memegang peran penting dalam suatu situs atau aplikasi. Apakah kamu sudah tahu perbedaan dari front end developer dan back end developer?

Buat kamu yang penasaran apa sih perbedaan front end developer dan back end developer, Vocasia akan menjawabnya melalui pembahasan berikut ini

Berawal dari front end, jadi front end developer adalah orang yang bertugas untuk mengembangkan visual atau tampilan dari suatu situs maupun aplikasi dengan menggunakan HTML, CSS dan JavaScript. Sedangkan back end adalah orang yang berperan agar aplikasi atau situs tersebut dapat beroperasi dengan baik.

Secara umum, perbedaan dari front end dan back end developer terlihat dari apa yang mereka kerjakan, skill atau kemampuan apa saja yang diperlukan dan waktu pengerjaan mereka masing – masing

Melalui artikel ini, Vocasia akan menjelaskan apa saja perbedaan, tugas dan peran dari Front dan Back End Developer.

Daripada terlalu banyak basa – basi, yuk simak artikel ini sampai habis!

1. Cara Kerja

sedang mendesain website

Front end dan back end memiliki cara kerja masing – masing – @unsplash.com

Pada dasarnya, Front end bekerja untuk memastikan situs atau aplikasi dapat dilihat oleh para pengguna. Front End bertanggung jawab supaya para pengguna bisa mendapatkan informasi dan berinteraksi memuli situs atau aplikasi tersebut dengan nyaman.

Pekerjaan Front End developer terfokus pada komposisi yang ada pada aplikasi dan situs tersebut.

Tombol, konten, video, gambar dan lain sebagainya harus dipastikan tidak mengganggu kenyamanan si pengguna

Sedangkan Back End wajib memastikan semua system operasi yang terdapat pada situs atau aplikasi dapat beroperasi dengan baik.

Back End wajib memikirkan keamanan penyimpanan data, kapasitas traffic, muatan situs dan lain sebagainya.

2. Skill yang Dibutuhkan

Coding

Perbedaan bahasa pemrograman yang digunakan – @unsplash.com

Untuk bisa menjadi seorang front end developer, seseorang dituntut untuk menguasai tiga bahasa pemogramman yang diantaranya adalah HTML, CSS dan JavaScript

Tiga kemampuan tersebut sangatlah penting dalam proses pembuatan situs atau aplikasi. JavaScript merupakan bahasa pemograman dasar yang digunakan untuk membuat elemen – elemen interaktif seperti menu, tombol, dan yang lainnya dalam suatu situs atau aplikasi.

Kemudian HTML dan CSS merupakan salah satu pilihan utama para front end developer untuk pondasi dasar membangun situs atau aplikasi.

Selain tiga bahasa pemograman di atas, untuk bisa menjadi seorang front end developer diperlukan skill manajemen framework dan library

Di lain pihak, Back End Developer diharuskan menguasai bahasa pemrograman yang akan ditampilan di sisi server aplikasi atau situs. Bahasa pemrograman back end yang paling popular dan paling banyak digunakan adalah bahasa pemrograman PHP, Ruby, dan Python

Back end developer memerlukan kemampuan atau skill untuk menguasai penggunaan perangkat lunak  seperti Oracle, MySQL dan SQL Server. Perangkat lunak tersebut sangat penting untuk para back end developer kuasai karena skill ini akan digunakan dalam proses pengembangan berbasi database.

Sama halnya dengan front end developer, seorang back end developer juga diperlukan skill atau kemampuan menggunakan library dan framework. Biasanya perusahaan mengharuskan back end developer untuk menggunakan Express, Django, C# dan GO.

Baca juga: Cara Tokopedia gratis ongkir

3. Waktu Bekerja

bekerja menggunakan laptop dan smartphone

front end dan back end memilki waktu kerja yang berbeda – @unsplash.com

Waktu seorang front end developer adalah ketika pihak UI designer sudah menyelesaikan desain buatan mereka. Jika desain yang diberikan tidak terdapat perubahan, desain bisa segerah diunggah ke Sketch kemudian langsung di aplikasikan oleh seorang front end developer menggunakan HTML, CSS dan JavaScript.

Setelah desain berhasil dipindahkan oleh front end developer, selanjutnya sistemnya akan diatur oleh pihak back end developer misalnya seperti menentukan instruksi – instruksi yang akan dijalan saat situs atau aplikasi diakses nantinya.

Peran dari Back End Developer akan cukup berat karena tidak boleh terdapat satu kesalahan logika di alam instruksi yang telah disusun.

Nah, ada informasi tambahan nih buat kamu yang bingung mencari tempat untuk mengembangkan potensi diri

Kamu bisa mulai dengan mengikuti pelatihan online bersama Vocasia.

Karena Vocasia merupakan salah satu platform edukasi online yang menyediakan banyak pelatihan keahlian di berbagai macam bidang dengan bantuan mentor-mentor berpengalaman

Yuk segara daftar, klik disini untuk mengunjungi website Vocasia !

kursus pelatihan pemograman laravel vocasia
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *