Tanggal:17 May 2024

5 Cara Meningkatkan Efisiensi Karyawan, Bekerja Maksimal tapi Tetap Ringan!

1. Sistem kerja yang jelas dan terfokus

ilustrasi bekerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

ilustrasi bekerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Kamu tidak bisa mengharapkan karyawan menjadi efisien kalau mereka tidak memiliki tujuan yang terfokus untuk dicapai. Jika sistem kerja yang kamu buat itu tidak didefinisikan dengan jelas dan secara realita taak dapat dicapai, maka otomatis karyawan akan menjadi kurang produktif, ya.

Yang mana kewajiban dan tugas karyawan harus dibuat sejelas dan sedetil mungkin, lho. Di sini jelas dan detail bukan dari sisi manager yang mengatur sistem kerjanya, tapi juga mereka sang karyawan yang menjalankan sistem kerja itu harus tahu persis apa yang kamu harapkan dari para karyawanmu dan jangan lupa beri tahu secara khusus apa tujuan tertentu dari tugas ini.

Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan memastikan tujuan yang baik dan efisien terkait sistem kerja ialah penerapan “SMART” yaitu spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, dan tepat waktu. Sebelum menugaskan seorang karyawan, coba deh tanyakan pada diri sendiri apakah hal tersebut  sudah sesuai dengan kualifkasi masing-masing? Jika tidak, tanyakan pada diri sendiri lagi bagaimana tugas itu dapat diubah untuk membantu para pekerja tetap fokus dan efisien? Jangan sampai sistem kerja yang sudah ada menjadi sia-sia, lho!

Baca Juga:

2. Menghindari multitask pada karyawan

ilustrasi bekerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

ilustrasi bekerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Kesalahan umum yang sering ditafsirkan oleh banyak perusahaan adalah bahwa multitasking adalah cara untuk mencapai target lebih banyak. Padahal, penelitian menunjukkan yang terjadi adalah sebaliknya.

Dengan mencoba melakukan banyak hal sekaligus, karyawan tidak benar-benar mencapai apa pun sebaik kemampuan mereka. Jadi, alih-alih memaksa karyawan melakukan multitask, lebih baik coba fokuskan karyawan untuk mengerjakan satu tugas pada satu waktu. Dengan cara tersebut, tugas akan diselesaikan karyawan lebih cepat dengan standar yang lebih tinggi dibandingkan saat karyawan harus mengerjakan beberapa tugas sekaligus. Maka, dari itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa produktivitas kerja akan lebih tercapai saat seorang karyawan fokus mengerjakan satu tugas pekerjaan, nih.

Baca Juga:

3. Review kerja karyawan

ilustrasi bekerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

ilustrasi bekerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Review kinerja karyawan merupakan hal yang penting untuk peningkatan produktivitas, baik produktivitas karyawan secara individu maupun produktivitas perusahaan dalam tercapainya tujuan. Yang mana dari hal itu otomatis akan berdampak kepada meningkatnya efisiensi bukan? Iya pastinya.

Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan efisiensi karyawan adalah pemberian kesempatan untuk karyawan memberikan umpan balik atau feedback atas pekerjaan yang sudah dijalnkannya. Dengan memberikan umpan balik melalui melalui dialog terbuka yang terjadi antara karyawan dan managernya, dua pihak tersebut akan memahami kinerja mereka secara lebih terperinci dan menciptakan transparansi, nih.  Lebih lanjutnya, karyawan juga harus dapat menjelaskan kebutuhan dan kesulitan karyawan tersebut ketika melakukan suatu tugas, sehingga para manajer dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada untuk pengembangan lanjutan dari waktu ke waktu. Dimana perbaikan yang dilakukan bukan sekadar mengutungkan pribadi si karyawan, melainkan juga untuk tercapainya tujuan perusahaan secara lebih maksimal lagi.

Baca Juga:

4. Evaluasi kerja karyawan

ilustrasi bekerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

ilustrasi bekerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Nah, setelah mengetahui bagaiman umpan balik dari sang karyawan, maka saatnya untuk melakukan evaluasi kerja, ya. Evaluasi tersebut layaknya untuk mengumpulkan umpan balik para karyawan mana saja yang sudah pas porsi kerja dengan hasil yang maksimal. Lantas kalau sudah sesuai dengan target apa masih perlu dilakukan evaluasi kerja? Tentu saja perlu. Saat karyawan sudah bekerja dengan efektif, maka evaluasi dapat menghasilkan strategi untuk lebih meningkatkan lagi kinerja karyawan tersebut atau setidaknya bisa mempertahankan kinerja yang sudah efektif itu.

Selanjutnya, urusan karyawan yang memberikan umpan balik bahwa pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya itu tak sesuai dengan kemampuan yang ia miliki sehingga berdampak pada rendahnya kinerja atau hasil pekerjaannya. Nah, tentu saja evaluasi yang ada harus menganalisis lebih mendalam tentang apa-apa saja yang perlu diperbaiki bahkan diubah jika perlu.

Baca Juga:

5. Mencocokkan beban kerja dengan kebutuhan dan kemampuan karyawan

ilustrasi bekerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

ilustrasi bekerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Efisiensi kerja termasuk dalam karakter penting yang harus dimiliki oleh setiap karyawan, karena dengan efisiensi kerja tujuan organisasi dapat dicapai dengan lebih cepat dan lebih hemat. Salah satu langkah penting untuk meningkatkan efisiensi kerja karyawan adalah dengan memberikan skala prioritas, nih. Menyusun prioritas perlu dilakukan mengingat waktu yang tersedia terbatas dan tidak semua pekerjaan memiliki nilai kepentingan yang sama. Urutan prioritas dibuat berdasarkan peringkat, yaitu dari prioritas terendah, prioritas sedang, hingga pada prioritas tertinggi. Urutan prioritas ini dibuat dengan mempertimbangkan hal mana yang dirasa penting, mendesak, maupun vital yang harus dikerjakan terlebih dahulu, agar hasil dari penggunaan waktu dapat tercapai secara maksimal. Jika memungkinkan, cobalah untuk tidak memberi karyawan tugas yang kecil dan tidak perlu ketika mereka fokus pada tujuan yang lebih besar, ya.

Selain itu, pekerjaan yang menjadi tanggung jawab setiap karyawan juga harus disesuaikan antara porsinya dengan kemampuan si karyawan. Bisa jadi karyawan masih butuh waktu untuk mendalami kemampuannya bahkan tak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas yang sedang ia terima, sehingga alangkah lebih baiknya untuk mengerjakan pekerjaan yang saat itu sudah terjangkau oleh kemampuannya. Tujuannya bukan sekadar untuk kepentingan atau keuntungan si karyawan, melainkan juga untuk mendapatkan hasil yang lebih maskimal agar target perusahaan juga tercapai dengan baik.

Baca Juga:

Sukses karir profesional - personal development
Share

One Comment

  1. Social Media Marketing Reply

    Wow, fantastic blog format! How lengthy have you been running a blog for? you made blogging look easy. The overall glance of your site is excellent, as well as the content material!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *