Tanggal:14 May 2024

7 Teori Media Massa Menurut para Ahli

Di era digital saat ini, tentunya kamu sudah tidak asing lagi dengan namanya media massa. Media massa merupakan sarana komunikasi dalam menyampaikan pesan dengan menggunakan media massa sebagai perantaranya. Media massa terdiri dari tiga jenis, yaitu media cetak yang berupa surat kabar, majalah, tabloid, buletin. Lalu media elektronik, yaitu televisi, radio, film. Kemudian media online, seperti laman berita yang dapat kita lihat diberbagai situs web. Jika kita membahas media massa, akan terasa kurang lengkap jika kita tidak membahas teori-teori media massa yang lahir dari para ahlinya.

Dalam bukunya Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Denis McQuail telah melakukan intisari beberapa teori dan pendekatan ataupun aliran tertentu. Menurutnya, teori media massa mencakup teori masyarakat massa, teori Marxis klasik, teori politik ekonomi, aliran Frankfurt dan teori kritiknya. Kemudian teori hegemoni media, pendekatan sosial budaya atau kajian budaya, pendekatan fungsional struktural, dan teori masyarakat informasi. Berikut dibawah ini adalah beberapa teori media massa, simak dibawah ini ya!

7 Teori Media Massa Menurut para Ahli

1. Teori Masyarakat Massa

Masyarakat massa(pexels.com/son tung tran)

Masyarakat massa dalam teori budaya. yaitu suatu masyarakat terdiri dari sejumlah besar orang yang sangat mudah dipengaruhi oleh media massa dan birokrasi pemerintah. Satu contoh yang menggambarkan hal ini dapat ditemukan dalam novel karya George Orwell yang berjudul 1984 pada tahun 1949. (Danesi, 2009 : 189)

Teori masyarakat massa pertama kali muncul pada akhir abad ke 19. Dan menitikberatkan pada adanya hubungan timbal balik antar institusi yang memegang kekuasaan dan intergrasi media terhadap sumber kekuasaan sosial dan otoritas. Isi media cenderung melayani kepentingan pemegang kekuasaan politik dan ekonomi. Media juga memiliki kecenderungan untuk membantu publik bebas dalam menerima keberadaannya sebagaimana adanya.

Teori masyarakat massa memiliki beberapa asumsi dasar terkait dengan individu, peran media, dan sifat perubahan sosial. Menurut Stanley J. Baran dan Dennis K. Davis (2012 : 55). berikut adalah beberapa asumsi dasar teori masyarakat massa. Media memiliki kekuatan memaksa dalam masyarakat yang dapat menumbangkan norma-norma dan nilai-nilai hingga merusak tatanan sosial. untuk mengatasi bentuk ancaman ini media harus berada di bawah kontrol elit. Media secara langsung dapat mempengaruhi pikiran orang dan mengubah pandangan mereka tentang dunia sosial.

Ketika pikiran orang diubah oleh media maka seluruh konsekuensi buruk dilihat sebagai hasil yang tidak hanya membawa kehidupan individu pada kehancuran. Namun juga menciptakan berbagai permasalahan sosial dalam skala besar. Rata-rata orang sangat rapuh atau tidak berdaya menghadapi media. Karena dalam masyarakat massa mereka diisolasi dari institusi sosial tradisional yang sebelumnya melindungi mereka dari manipulasi media.

Kekacauan sosial yang diinisiasi oleh media kemungkinan akan diatasi dengan pembentukan tatanan sosial totaliter. Media massa mau tidak mau memperdebatkan bentuk budaya yang lebih tinggi, yang menyebabkan penurunan peradaban secara umum.

2. Teori Media Marxis (Marxis Theory)

Media massa facebook(pexels.com/pixabay)

Karl Marx mengembangkan teorinya di akhir abad 19.  Para ahli teori Marxis yakin bahwa media didominasi oleh kelas penguasa yang merupakan pemilik utama dari perusahaan media. Perusahaan media tersebut yang memberi mereka kontrol penuh dan manipulasi isi media dan khalayak berdasarkan minat mereka sendiri. Menurut pendekatan Marxis media merupakan bagian ideal dari berbagai kelas sosial yang saling bersinggungan. Pendekatan Marxis dikenal sebagai pendekatan instrumental yang membuat beberapa klaim. yaitu para pemilik media massa memiliki kendali langsung terhadap berbagai ide yang dikomunikasikan melalui media massa.

3. Teori Politik Ekonomi (Political Economy Theory)

Politik ekonomi(pexels.com/pixabay)

Para ahli teori media politik ekonomi mempelajari kontrol elit terhadap institusi ekonomi seperti bank dan pasar saham. Dan kemudian mencoba untuk memperlihatkan bagaimana kontrol yang dilakukan berdampak terhadap institusi sosial lainnya termasuk media massa. Para ahli teori media politik-ekonomi dipengaruhi oleh gagasan Marxis sekaligus menjadi dasar yang mendominasi unsur-unsur ideologi atau superstruktur. Salah satu tokoh paling berpengaruh dalam teori media politik-ekonomi adalah Herbert Schiller.

4. Aliran Frankfurt (The Frankfurt School)

Seseorang sedang bekerja(pexels.com/andrea piacquadio)

Aliran Frankfurt merupakan kelompok peneliti neo-Marxis yang bekerja bersama selama tahun 1930-an di Universitas Frankfurt dan mengembangkan teori neo-Marxis. . Terdapat dua tokoh yang selalu dikaitkan dengan Aliran Frankfurt yaitu Theodor Adorno dan Max Horkheimer. Para ahli teori Aliran Frankfurt merupakan salah satu ahli teori pertama yang meneliti peran media yang paling mendasar. yaitu dalam membentuk perilaku, mempengaruhi politik, serta mengelola permintaan konsumen di abad 20.

5. Teori Hegemoni Media

Media sosial(pexel.com/cottonbro)

Istilah hegemoni pertama kali dikenalkan oleh Antonio Gramsci (1971) untuk menggambarkan dominasi satu kelas sosial atas orang lain. Hegemoni merujuk pada kepemimpinan moral, filosofis, dan politik sebuah kelompok sosial yang tidak diperoleh secara paksa. Namun dengan persetujuan aktif dari kelompok sosial lainnya melalui kontrol budaya dan ideologi.

Kelompok sosial dominan memberikan dampaknya dan mendapatkan legitimasinya melalui mekanisme sosial seperti pendidikan, agama, keluarga, dan media massa. Sedangkan yang dimaksud dengan hegemoni media adalah dominasi berbagai aspek kehidupan. Serta pemikiran tertentu dengan menembus budaya dan nilai dominan dalam kehidupan sosial. Hegemoni media berfungsi sebagai pembentuk budaya, nilai, dan teknologi masyarakat yang sangat penting.

6. Kajian Budaya (Cultural Studies)

Budaya(pexels.com/min an)

Selama kurun waktu tahun 1960-an dan 1970-an. Terdapat dua aliran utama dalam teori neo-Marxis yang berkembang di Inggris Raya yaitu Aliran Inggris dan teori media politk-ekonomi. Aliran Inggris mengkombinasikan teori neo-Marxis dengan ide dan metode penelitian yang berasal dari berbagai sumber. Seperti kritik literal, linguistik, antropologi, dan sejarah. Salah satu tokoh yang sangat berpengaruh adalah Stuart Hall.

7. Pendekatan Fungsional Struktural

Struktural(rawpixel.com)

Pendekatan fungsionalis struktural merupakan salah satu pendekatan dalam perspektif sosiologi. Menurut pendekatan fungsionalis struktural, media massa dalam Negara demokrasi merefleksikan berbagai macam pendapat. Media mengintegrasikan masyarakat manusia dan berkontribusi terhadap kesadaran kolektif.

Nah itu tadi ulasan mengenai tujuh teori media massa. Semoga artikel ini bermanfaat. Salam sukses!

Baca Juga : Yuk, Atasi Self Talk Negatif dengan Cara ini!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *