Tanggal:27 April 2024

Agile adalah suatu pengembangan aplikasi dalam software (perangkat lunak) didasarkan pada proses pengerjaan. Dilakukan secara berulang dengan berkolaborasi antara tiap divisi agar lebih terstruktur. Tujuan utama penggunaan agile supaya respon pada perubahan lebih cepat sehingga mengurangi waktu penyelesaian aplikasi. Hal ini biasa dipakai oleh perusahaan startup yang sudah sangat berkembang di zaman sekarang.

Dulu, pengembangan software dilakukan tanpa adanya perencanaan yang spesifik. Tetapi kini software sebagai kebutuhan dalam perancangan aplikasi yang sangat penting digunakan. Para perusahaan harus memperhatikan sumber daya manusia bila terkait langsung dengan pengembangan software. Seiring dengan perkembangan teknologi yang kian pesat, perlu kerangka kinerja yang adaptif agar bila ada proyek dari pelanggan dapat terselesaikan cepat dan menghasilkan output bernilai tinggi.

Seberapa efektif penggunaan agile? Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan artikel Vocasia berikut ini!

Apa itu Istilah Agile?

Ilustrasi Perangkat Lunak (Pixebay)

Agile adalah prinsip yang diterapkan dalam suatu proyek pengembangan perangkat lunak yang menekankan beberapa nilai dan manifestonya, seperti memprioritaskan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi daripada dibatasi oleh kendala belaka, merencanakan dan mengevaluasi pentingnya fungsionalitas pengembangan aplikasi.

Prinsip agile sering disamakan dengan scrum yang notabenenya hanyalah sebuah metode implementasi. Banyak orang, menggunakan istilah agile untuk mewakili scrum, meskipun ada banyak metode selain scrum untuk menerapkan prinsip atau pemikiran agile. Namun, scrum merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam industri pengembangan perangkat lunak.

Agile tidak hanya membantu satu departemen perusahaan saja, tetapi semua pihak yang terlibat dalam sebuah proyek pengembangan perangkat lunak. Pada dasarnya, agile adalah model pengembangan perangkat lunak yang berfokus pada adaptasi terhadap perubahan dengan meningkatkan interaksi antara tim dan pengguna. Sehingga, perangkat lunak dapat dikembangkan lebih cepat, efisien, dan efektif, sesuai dengan kebutuhan mereka.

Tujuan Penggunaan Agile

Penggunaan Agile (Unplash)

1. Hemat Waktu

Agile adalah metode penggunaan sumber daya secara maksimal. Tim yang dibentuk berdasarkan proyek tertentu tidak harus menunggu tim lain menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu. Hal ini karena sangat berbeda dengan metode konvensional. Kecepatan merupakan peningkatan kondisi kerja secara efisien pada rekan satu tim maupun dengan tim lainnya.

2. Pastikan Produk Cocok

Kesesuaian produk harus dipertahankan melalui umpan balik yang diberikan pengguna. Ada beberapa software yang menggunakan metode waterfall kurang relevan saat dibawa ke pelanggan karena pada tahap produksi tim tidak berkomunikasi dengan pihak lainnya

Hal kesenjangan ini dapat dijembatani dengan mendengarkan pelanggan dan bersikap fleksibel jika ada perubahan yang menyertainya. Fleksibilitas dalam membaca peluang adalah kunci jika perusahaan menginginkan produknya sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

3. High Value Aplikasi

Tujuan lainnya untuk menghasilkan sebuah software (perangkat lunak) dengan nilai jual tinggi serta dapat mengurangi biaya pembuatan. Akan tetapi, yang terpenting adalah dapat menghasilkan produk dengan kualitas terbaik agar pelanggan merasa puas.

4. Iterative, Instrumental, Evolutionary

Pada prinsip pengembangan agile dilakukan secara iteratif, terus-menerus, dan dapat mengalami perubahan jika diperlukan. Karena itu, metode agile lebih fleksibel dan dapat digunakan untuk proyek waktu jangka pendek.

5. Kolaborasi

Proses kolaborasi dalam hal ini bisa dilakukan oleh setiap tim pengembang yang berguna jika ada saran maupun masukan oleh pelanggan. Sehingga, dalam hal ini diperlukan adanya komunikasi dan koordinasi antar tim.

6. Self Organizing

Tujuan terakhir dari layanan agile adalah untuk mengembangkan dan memberikan akses ke nama perusahaan sendiri dalam segala urusan pengembangan. Dalam hal ini, tugas dari seorang manajer harus mampu menjadi penghubung antara pengembang dan juga pelanggan sehingga tidak adanya miskomunikasi.

Baca juga: Yuk, Ketahui Perbedaan Komputer Server dan Komputer Client!

Manfaat dari Agile

Ilustrasi Software Aplikasi (Pixebay)

Manfaat penggunakan pengembangan agile tidak hanya di sisi pengembang itu sendiri. Namun di sisi pelanggan, vendor dan manajemen juga merasakan manfaat penggunakan agile. Pelanggan dapat memberikan umpan balik kepada tim pengembangan untuk menambahkan atau memodifikasi fitur aplikasi sebelum rilis ke publik.

Selain itu, manajer bisa lebih mengontrol pekerjaan masing-masing tim. Pengembang juga dapat mengurangi biaya yang tidak diperlukan dan fokus pada peningkatan efisiensi dalam pengembangan aplikasi. Serta manfaat terakhir dari sisi developer dapat meningkatkan kinerja devopet karena tim bisa menyelesaikan tugas tanpa harus menunggu tim lain menyelesaikannya.

Jenis-Jenis Agile

Jenis Agile (Pexels)

Dalam metode agile masih akan terbagi dalam beberapa jenis bagian. Berikut ini beberapa jenis dari pengembangan software (perangkat lunak), di antaranya:

1. Adaptive Software Development (ASD)
2. Agile Modelling (AM)
3. Crystal
4. Dynamic System Development Method (DSDM)
5. Extreme Programming (XP)
6. Feature Driven Development (FDD)
6. Rational Unified Process
7. Scrum Methodology

Dari ke 7 jenis agile di atas, yang paling banyak digunakan ada Dynamic System Development Method (DSDM), Adaptive Software Develpoment (ASD), Extreme Programming (XP) dan juga Scrum.

Itulah informasi seputar agile. Perusahaan kalian sudah menggunakan metode ini tidak? Dalam agile ini, bila terdapat kesalahan, pelanggan bisa menghubungi pengembang untuk memperbaikinya. Keren banget, bukan? Jika menggunakan jasa agile.

Semoga informasi ini bermanfaat untuk kalian dan nantikan artikel lainnya dari Vocasia, ya!

kursus pelatihan pemograman laravel vocasia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *