Demi meraih keuntungan maksimal, suatu perusahaan dituntut untuk memilih strategi marketing yang sesuai dengan jenis produk dan target pasar. Strategi marketing sudah banyak berkembang dari waktu ke waktu, terlebih lagi di era yang serba cepat dan modern. Muncullah istilah bisnis MLM (Multi Level Marketing) yang memberikan kesempatan bagi pebisnis untuk mengembangkan bisnis minim modal.
Baca Juga: Strategi Pemasaran 4P: Definisi, Cara Penerapan, dan Contohnya
Apa Itu Bisnis MLM?
Bisnis MLM adalah model bisnis yang mengandalkan strategi marketing berjenjang dan berantai. Dalam bisnis MLM, sales tidak hanya mendapatkan kompensasi dari hasil penjualan tetapi juga dari hasil penjualan sales lain yang mereka rekrut. Terdapat sebutan upline dan downline dalam MLM yang ditentukan berdasarkan urutan rekrutmen atau pendaftaran. Orang yang sudah terlebih dahulu terdaftar atau upline harus mencari downline sebanyak-banyaknya untuk melipatgandakan penghasilan.
Baca juga: Mitra Usaha Tepat, Bisnis Berkembang Pesat!
Baca Juga: Apa Itu UMKM? Definisi, Karakteristik, dan Jenisnya
Tujuan Bisnis MLM
Selayaknya bisnis pada umumnya, tujuan bisnis MLM pastinya adalah memperoleh penghasilan dan mencapai kesuksesan objektif di mata perusahaan serta downline. Bagi perusahaan, MLM bertujuan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dengan dua cara, yaitu:
1. Meningkatkan pemasukan dengan cara meningkatkan laba dan omset penjualan
Perusahaan yang membuka bisnis MLM biasanya akan merancang promo atau target yang harus dipenuhi oleh sales. Sebagai timbal baliknya, perusahaan menyediakan bonus atau hadiah kepada sales yang berhasil mencapai target tersebut.
2. Mengurangi pengeluaran dengan cara memindahkan produk lebih dekat dengan konsumen sehingga ongkos kirim dapat ditekan.
Baca Juga: 5 Cara Sukses Mengelola Bisnis
Keunggulan Bisnis MLM
Strategi ini tentunya mempunyai keunggulan yang telah dikaji oleh perusahaan sebelum memutuskan penerapannya.
Tidak Melibat Perantara
Dalam bisnis MLM distribusi produk dilakukan dari tangan ke tangan. Dengan demikian, biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk distribusi ke pengecer dapat dipangkas.
Modal Kecil
Seseorang hanya memerlukan biaya registrasi keanggotaan dan pembelian produk perusahaan yang nantinya akan diserahkan kepada pelanggan.
Baca Juga: Tips Ampuh Meningkatkan Omset Penjualan
Fleksibel
Sales MLM bukanlah karyawan perusahaan sehingga tidak terikat jam kerja dan target baku.
Proses Penggandaan
Sales MLM dapat menggandakan penghasilannya dengan melakukan rekrutmen berantai dan berjenjang. Oleh karena itu, upline berkewajiban membimbing downline demi pencapaian target yang optimal.
Baca juga: Apa itu Omzet?
Risiko Kecil
Dikarenakan modal yang dikeluarkan dalam bisnis ini relatif kecil sehingga risikonya pun lebih kecil dibandingkan dengan bisnis lainnya. Walaupun terkesan aman dan terjamin, fakta lapangan mengatakan ternyata banyak perusahaan yang melakukan penipuan berkedok MLM.
Baca juga: Apa Sih Perbedaan Sales dan Marketing? Cek 4 Perbedaannya Berikut Ini!
Tips Memilih Perusahaan MLM
Lalu bagaimana cara memilih perusahaan yang baik untuk memulai bisnis MLM?
Pilih Perusahaan yang Terdaftar di APLI
Asosiasi Penjual Langsung Indonesia (APLI) adalah asosiasi yang mewadahi berbagai perusahaan yang membuka bisnis MLM. Perusahaan MLM yang menjadi anggota APLI harus memenuhi sejumlah persyaratan sertifikasi.
Berbadan Hukum
Perusahaan yang baik akan melengkapi diri dengan badan hukum sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap para member dan konsumen.
Pilih Perusahaan yang Memiliki Produk Beragam
Semakin beragam produk maka semakin banyak pilihan yang dapat ditawarkan kepada pembeli. Selain itu, pilihlah perusahaan yang tidak hanya menawarkan produk beragam tetapi juga jaminan atas kualitas produk.
Memiliki Sistem untuk Menuju Kesuksesan
Penting untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut sudah teruji dan terbukti dapat mencetak keberhasilan. Perusahaan yang memiliki sistem baik ditandai dengan disediakannya fasilitas berupa alat bantu usaha, seperti: katalog dan video yang memberikan motivasi dan teknik bisnis.
Upline Bersedia Membantu Downline untuk Berkembang
Salah satu tanda bisnis yang progresif adalah upline yang aktif membantu downline untuk berkembang. Upline yang bertanggungjawab biasanya akan memberikan dukungan berupa pembinaan, bantuan, dan ilmu mengenai produk serta taktik promosi.
Reputasi Perusahaan di Pasar Nasional
Perusahaan yang memiliki lingkungan bisnis sehat akan diterima baik oleh masyarakat. Reputasi semacam perwujudan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan dan produk yang dihasilkan.
Memiliki Sistem yang Adil
Bisnis MLM adalah model bisnis yang adil. Adil dimaksudkan adalah setiap orang mendapatkan keuntungan yang setimpal dengan kerja keras yang dikerahkan. Upline harus bekerja keras untuk merekrut dan membimbing downline sembari melakukan penjualan. Sementara itu, downline bekerja keras untuk mempelajari produk dan melakukan rekrutmen anggota baru.
Harga Produk Masuk Akal
Harga produk yang sesuai dengan kualitas mengindikasikan perusahaan menjual produk secara wajar. Kesinkronan harga dengan kualitas akan mempermudah sales saat menawarkan produk. Ada harga ada kualitas.
Memiliki Support System yang Baik
Penekun bisnis MLM pasti menginginkan adanya support system yang mau menampung pertanyaan, keluhan, dan permasalahan serta mampu memberikan solusi terhadap kendala-kendala yang disampaikan.
Demikianlah ulasan singkat mengenai bisnis MLM. Menurut kamu, apakah bisnis ini cocok untuk anak muda yang masih awam dengan dunia bisnis?
Baca juga: Mengenal Direct Marketing? Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya!
Baca Juga: Inilah 5 Bisnis Franchise Dibawah 5 Juta, Wajib Coba!
Leave a Reply