Tanggal:08 November 2024

Apa Itu Soft Selling?

Istilah soft selling tentu sudah tidak asing lagi dalam dunia marketing. Tapi, apa itu soft selling? Soft selling adalah istilah dari penjualan secara tidak langsung. Teknik penjualan ini mengutamakan persuasif kepada konsumen. Soft selling sengaja dibuat untuk menyetuh pikiran konsumen secara halus tanpa ada paksaan. Jika kamu seorang konsumen, tentu saja menyukai ajakan secara halus, bukan? Soft selling mengandung ajakan persuasif dengan mendengarkan semua masukan serta keluhan dari konsumen.

Melakukan soft selling bukan berarti acuh terhadap konsumen, loh! Kamu jangan salah mengira, ya. Teknik penjualan secara halus ini layaknya hubungan interpersonal. Dalam menjalankan teknik soft selling, dibutuhkan pendekatan untuk memahami kebutuhan serta keinginan konsumen. Hubungan dengan konsumen haruslah terjalin dengan baik bak investasi. Jika kamu memiliki bisnis, sangat dianjurkan untuk menggunakan teknik soft selling.

Soft selling merupakan teknik penjualan secara persuasif yang lebih mengutamakan rasa memahami konsumen. Seorang penjual harus mengerti dan mampu menjawab kebutuhan dari konsumennya. Jika ingin konsumen tetap loyal padamu, kamu harus mengutamakan rasa empati dibandingkan desakan penjualan. Rasa saling memahami akan melahirkan loyalitas, loh. Lalu, hal apa sih yang perlu kamu lakukan dalam menjalankan soft selling? Yuk, simak lebih detail.

1. Riset Produk 

Kamu perlu melakukan research terkait produk atau jasa yang ditawarkan. Pastikan produk kamu sudah sesuai dengan kebutuhan konsumen. Sebelum melakukan soft selling ada baiknya kamu lakukan riset untuk menentukan kesesuaian produk. Soft selling dapat kamu lakukan setelah hasil research sudah sesuai. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan pemahaman kebutuhan serta keinginan konsumen.

Baca Juga | Cara Mengelola Digital Marketing Untuk Bisnis Dengan Facebook Business Manager!

2.  Kemas Iklan Lebih Personal

Kamu dapat menggunakan kesan personal pada setiap konsumen. Mengapa hal ini penting? Karena soft selling lebih menekankan teknik persuasif. Kamu harus bisa mengemas bentuk iklan secara lebih personal. Kesan personal bisa didapatkan dengan menggunakan nama panggilan konsumen kamu. Hal itu perlu dilakukan agar konsumen merasa diperhatikan. Tentunya hal ini juga menunjang keberhasilan teknik soft selling yang kamu lakukan.

Baca juga: Mengenal Direct Marketing? Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya!

3.  Bangun Hubungan Baik Dengan Konsumen

Membangun hubungan baik dengan konsumen sangat penting untuk dilakukan. Teknik soft selling sangat mengajurkan pendekatan intens pada konsumen. Apakah kamu sudah melakukan pendekatan itu? Pastikan hubungan baik dengan konsumen sudah mulai dibangun, ya.  Selain itu, hubungan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, loh!

Baca Juga | Cara Komunikasi Yang Efektif

4. Menjadi Pendengar Yang Baik 

Ketika melakukan soft selling, kamu harus aktif mendengar suara konsumen. Konsumen wajib terbuka dalam menyampaikan kritik dan saran kepada kamu. Soft selling susah untuk dikatakan berhasil apabila kekurangan kritik dari konsumen. Itu artinya kamu perlu lebih menekankan ajakan persuasif supaya penjualanmu bisa dikatakan sukses. Kamu harus aktif membuka telinga dan berikan solusi terbaik untuk setiap konsumen kamu. 

Bedakan antara menekan dengan membujuk, ya. Soft selling lebih mengutamakan kenyamanan konsumen dalam memutuskan pembelian. Jangan terburu-buru memaksakan kehendak pembelian kepada konsumen kamu.

Baca Juga | Apa Itu Digital Marketing?

Public relation masterclass
jadwal kerja terstruktur

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *