Tanggal:18 May 2024

Aspek Penting lain dalam Penulisan Laporan Penelitian

Pembahasan pada penulisan laporan penelitian ditujukan agar penulis dapat mengkonstruksikan sebuah pengetahuan melalui cara-cara berpikir ilmiah. Termasuk didalamnya terdapat beberapa aspek penting lain dalam penulisan laporan penelitian. Berdasarkan sumber buku Penelitian Kualitatif edisi ke-2 (2007). Berikut adalah penjelasannya secara lengkap. Simak dibawah ini, ya!

Baca Juga : Strategi Analisis Data dan Kritik terhadap Miles dan Huberman

Aspek Penting lain dalam Penulisan Laporan Penelitian

1. Aspek Manusia Dalam Pembuatan Laporan

Menjadi bagiannya dalam suatu laporan penelitian, bahwa laporan-laporan penelitian menyiasati bagian laporan ini. Koentjaraningrat bilang, bahwa pada masa kini, ada kecenderungan dalam ilmu-ilmu sosial. Untuk semakin banyak mendasarkan analisisnya atas data kuantitatif.

Kalau ilmu sosial mau melebihi tarafnya yang ada sekarang sebagai ilmu deskriptif. Kemudian mau mencapai kemampuan yang luar biasa dalam merumuskan generalisasi induktif. Maka ilmu-ilmu sosial harus mengembangkan analisis kuantitatif dengan metode statistik dan matematika yang ketat.

Baca Juga : Pengertian Tipografi

Sayangnya analisis kuantitatif hanya dapat menganalisis hipotesis-hipotesis secara baik. Apabila fakta dan data yang melandasi induksi itu sungguh-sungguh benar, tepat, dan teliti. Hal ini hanya pada masyarakat yang telah maju. Sedangkan pada masyarakat yang belum maju seperti Indonesia. Banyak orang belum dapat mencatat tepat penghasilan dan pengeluaran mereka tiap hari. Sementara sistem sensus yang ada masih dalam taraf perkembangan.

Oleh karena itu, seorang peneliti masyarakat mengalami kesulitan dalam mengumpulkan data dan fakta yang benar, tepat, dan teliti. Pada kasus penelitian semacam ini seorang peneliti sangat membutuhkan bantuan dari data kualitatif. Yang diperoleh seorang peneliti wawancara intensif maupun observasi partisipasi. “Human Behaviour” di masyarakat sudah mendatangkan berbagai kesulitan bagi seorang peneliti. Karena sifat-sifat kemanusiaan menjadi suatu kecenderungan (trand), untuk menyembunyikan segala kejelekan diri sendiri terhadap orang lain.

Baca Juga : 4 Tips Agar Tidak Mudah Typo Dalam Penulisan

Hal tersebut membutuhkan kerja keras peneliti dalam mengungkap keadaan yang sebenarnya. Dari apa yang menjadi kenyataannya sebelumnya sebagai suatu realitas sosial. Alhasil akan memengaruhi dari isi laporannya. Di pihak lain peneliti sebagai manusia yang tidak terlepas dari yang disebut “keterbatasan pribadi”. Baik atas pengetahuan, pengalaman, dedikasi, persepsi, ataupun interpretasi.

Masalah yang sering dihadapi Peneliti

Dalam hal ini peneliti banyak mewarnai laporannya. Tanpa kita semua sadari sebagai suatu hal yang perlu dihindari dalam laporan tersebut. Tetapi semua ini masih dapat ditolerir sampai kadar tertentu dan bebas dari maksud-maksud manipulasi. Terdapat masalah-masalah peneliti masyarakat yang sering dialami tersebut. Berkisar pada aspek-aspek konkret sebagai berikut:

  • Sikap, pengetahuan serta persepsi peneliti terhadap apa yang menjadi sasaran penelitian. Kemudian informan, responden, dan warga masyarakat lain pada khususnya.
  • Sikap serta pandangan para informan, responden serta warga masyarakat lainnya terhadap diri peneliti. Terutama bagi peneliti asing atau peneliti yang identitas seksnya lain.
  • Selanjutnya masalah kesulitan atau keuntungan peneliti tunggal atau peneliti tim.
  • Lalu masalah perkembangan rapor yang wajar dalam wawancara. Serta kemampuan peneliti dalam mengenal diri sendiri yang berhubungan dengan butir a, b, dan c.
  • Kemudian masalah waktu dalam penelitian.
  • Serta menyangkut sikap para pegawai pemerintah pusat maupun daerah. Terhadap peneliti dan proyek penelitiannya.
  • Persoalan-persoalan penyesuaian pandangan antara pandangan emik informan, respons dan warga masyarakat. Dengan pandangan etik peneliti terhadap topik serta masalah yang sedang diteliti.

Pada aspek-aspek konkret ini banyak mengganggu peneliti. Yaitu dalam upaya yang membuat laporan yang baik, objektif, rasional, dan mempunyai nilai yang memadai. Hanyalah peneliti berkredibilitas yang dapat menetralisir intervensi aspek-aspek pengganggu tersebut.

Baca Juga : 6 Tips Menulis Kreatif Yang Benar

2. Membuat Laporan yang Baik

Seorang peneliti yang baik selalu berupaya agar kejadian-kejadian yang terjadi dalam proses pelaksanaan penelitian. Dapat direkam dengan baik tanpa mengganggu objek yang sedang diteliti. Oleh karena itu, peneliti harus menyiapkan catatan-catatan lapangan; pencatatan terhadap sumber-sumber informasi. Serta menyiapkan catatan-catatan tersebut secara baik dan kronologis.

Pada akhir kerja penelitian sementara, peneliti membuat draf laporan kasar dari kerja penelitiannya. Ini berarti dalam tahap penelitian tersebut peneliti telah memiliki laporan kasar. Kerja semacam ini diteruskan pada tahap-tahap selanjutnya tanpa menutup mata, telinga. Bahkan feeling peneliti terhadap kemungkinan pengembangan draft kasar yang telah selesai dibuat.

Baca Juga : Pedoman Penulisan Intro Feature

Pada bagian selanjutnya, peneliti mengecek kembali semua draf kasar laporan penelitian. Tidak mengherankan apabila ada beberapa penulisan terpaksa di ‘skrap’ karena dipandang tidak relevan dengan tujuan penelitian. Akhirnya Kerja semacam itu diulangi sampai peneliti yakin betul bahwa kerjanya telah selesai.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai aspek penting lain dalam penulisan laporan penelitian. Semoga artikel ini bermanfaat, jangan lupa cek postingan artikel lainnya, ya!

Baca Juga : Peran Praktisi Public Relation dalam Perusahaan

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *