Tanggal:22 November 2024

Penghargaan Bergengsi Pemain Sepak Bola di Dunia, Berikut Penjelasan Ballon d’Or

Bagi para pecinta sepak bola, merupakan suatu kebanggaan tersendiri apabila kita bisa menyaksikan tim sepakbola favorit kita menerima penghargaan bergengsi dunia tak peduli penghargaan antar tim ataupun antar pemain secara individu. Menyaksikan pemain hingga club favorit menjadi sorotan dunia karena prestasinya seolah menjadi kebahagiaan yang tak terbantahkan bagi setiap pecinta sepak bola. Di antara banyaknya penghargaan tersebut, Ballon d’Or menjadi salah satunya.

Penghargaan yang diberikan setiap satu tahun sekali bagi pemain sepak bola terbaik dunia ini dapat dikatakan sebagai salah satu pencapaian terbesar dalam dunia karier sepak bola profesional dunia. Lalu, sebenarnya apa sih Ballon d’Or itu? Bagaimana sejarah Ballon d’Or hingga siapa saja peraihnya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Sejarah Ballon d’Or

Piala Ballon d’Or (sumber: goal.com)

Ballon d’Or atau dapat diartikan sebagai Golden Ball’ dalam bahasa Inggris ini merupakan nama yang diberikan dalam bahasa Perancis oleh majalah France Football kepada pemain sepak bola. Ajang ini sendiri merupakan penghargaan tertinggi untuk pemain (individu) terbaik dalam dunia sepak bola yang sekaligus menjadi salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu untuk menentukan siapa pesepak bola terbaik di dunia. Kemunculan Ballon d’Or dimulai pada era tahun 1950-an. Kala itu, penghargaan bergengsi bagi pemain sepak bola masih cukup sedikit dan tidak terlalu banyak. Seorang jurnalis dari majalah France Football, Gabriel Hanot menyuarakan pendapatnya yang menginginkan adanya penghargaan tahunan untuk pemain sepak bola terbaik Eropa. Tanpa banyak menunggu, Gabriel menginisiasi pelaksanaan ajang penghargaan pemain terbaik Eropa. Dari tangannya inilah lahir penghargaan paling prestisius dan bergengsi dalam dunia sepak bola, yakni Ballon d’Or.

Ajang penghargaan ini pertama kali diadakan pada 1956. Gabriel Hanot yang juga merupakan salah satu otak dari lahirnya Liga Champions Eropa tersebut turut meminta rekan-rekannya yang berasal dari kalangan jurnalis untuk memilih nominasi sekaligus pemenang dari penghargaan Ballon d’Or. Stanley Matthews yang merupakan pemain dari tim Blackpool liga Inggris pun muncul sebagai sosok yang berhasil menjuarai Ballon d’Or yang pertama. Kemenangan tersebut lantas meningkatkan popularitas Matthews dan membuat namanya disebut-sebut di berbagai media massa sekaligus menjadikannya bak tokoh penting dalam sejarah sepak bola dunia.

Ketenaran dan popularitas yang diterima Matthews sebagai pemain Eropa yang berhasil memenangi ajang penghargaan Ballon d’Or yang pertama menginspirasi banyak pemain sepak bola untuk meningkatkan kualitas permainan mereka. Mesin gol yang berasal dari berbagai tim di Eropa pun mulai bermunculan dan berebut posisi dalam peta kandidat peraih Ballon d’Or. Seiring dengan berjalannya waktu penghargaan ini kemudian dianggap sebagai salah satu penghargaan sepak bola paling bergengsi di dunia meski pada awalnya hanya diberikan kepada para pemain asal Eropa. 

Kontroversi Ballon d’Or

Maradona (sumber: wikipedia.com)

Di sisi lain, ajang bergengsi ini nyatanya tidak luput dari berbagai kontroversi yang menyertai pelaksanaannya dari tahun ke tahun. Salah satunya ialah tradisi yang membuat hanya pemain asal Eropa sajalah yang bisa mendapatkan penghargaan tersebut. Bukan hanya pemenang, semua hal yang ada pada ajang penghargaan ini juga berbau Eropa. Mulai dari juri, pemain, hingga penyelenggaraan acara yang terdapat unsur Eropa di dalamnya. Pada mulanya, pemain yang dapat menjadi pemenang dalam ajang bergengsi ini haruslah berkebangsaan negara-negara asal Eropa. Tidak ada tempat bagi pemain-pemain bintang seperti Maradona yang berasal dari Argentina serta Pele yang berasal dari Brazil. Namun, puluhan tahun setelahnya George Weah asal Liberia berhasil mendobrak tradisi tersebut dan mencatatkan namanya sebagai orang non-Eropa pertama yang memenangi Ballon d’Or.

Baca juga: Ini Dia Perbedaan Futsal dan Sepak Bola

Peraturan serba Eropa tersebut bertahan mulai awal penyelenggaraan pada 1956 hingga 1994. Pada 1995, penyelenggaraan Ballon d’Or mulai mengalami perubahan besar saat France Football selaku pihak penyelenggara memutuskan untuk mengubah peraturan dengan memberikan kesempatan kepada semua pemain yang bermain di klub Eropa tanpa peduli kebangsaan dapat menjadi kandidat kuat dalam Ballon d’Or. Keputusan ini semakin mantap saat George Weah dinobatkan sebagai pemenang non-Eropa pertama dalam sejarah Ballon d’Or. Beberapa tahun setelahnya, pada 2007 pihak penyelenggara lagi-lagi mengubah persturan dengan memberikan peluang kepada semua pemain dari berbagai penjuru dunia (terlepas dari kebangsaan dan klub profesional merek) untuk menjadi kandidat dan mendapatkan Ballon d’Or.

Aturan dalam Menentukan Pemenang Ballon d’Or

Pada awal pelaksanaannya di tahun 1956, pemenang penghargaan ini dipilih oleh 96 jurnalis dari seluruh dunia dan terus mengalami perubahan serta berbagai penyesuaian setiap tahunnya. Pada tahun 2022 ini, France Football selaku penyelenggara juga melakukan beberapa perombakan dalam kriteria penilaian mereka untuk menentukan siapa yang akan mendapatkan gelar sebagai pesepak bola terbaik dunia. Berikut ini adalah aturan terbaru dalam pemilihan pemenang dalam Ballon d’Or 2022.

Baca juga: Tugas Seorang Agen Sepak Bola

1. Menilai Penampilan dalam Satu Musim, Bukan Tahun

Sepak Bola Dunia (sumber: wikipedia.com)

Hingga 2021 lalu, pemenang Ballon d’Or diukur berdasarkan penampilan selama satu tahun kalender, yaitu dari Januari sampai Desember. Namun, perbedaan mencolok akan diterapkan pada tahun ini dimana piala penghargaan akan diberikan kepada pemain yang menunjukkan performa terbaiknya dalam kurun waktu satu musim, yakni dari bulan Agustus hingga bulan Juli.

2. Kriteria Pemenang Trofi

Jika sebelumnya kriteria pemenang ditentukan berdasarkan pencapaian kolektif tim, baik klub atau negara kebangsaan hingga prestasi yang berhasil ditorehkan pemain bersama timnya di berbagai kejuaraan maka tahun ini akan sedikit berbeda. Kriteria pemenang bukan lagi diukur berdasarkan pencapaian kolektif tersebut, melainkan berdasarkan prestasi dan pencapaian individu pemain. Tak hanya itu, kemampuan serta rasa fair play di lapangan juga menjadi penilaian dalam menentukan siapakah yang akan mendapatkan gelar pemain terbaik dunia.

Baca juga: Ambush Marketing

3. Jumlah Voter

Tahun ini, France Football mengambil keputusan untuk memangkas jumlah voter dalam penentuan pemenang Ballon d’Or. Mereka yang berhak memberikan suaranya hanyalah jurnalis dari negara peringkat 100 besar ranking FIFA untuk kategori pria dan 50 teratas untuk kategori sepak bola wanita. Sementara itu, sebelumnya para voter berasal dari jurnalis peringkat 170 besar ranking FIFA.

4. Melibatkan Lebih Banyak Spesialis

Pada Ballon d’Or 2022 kali ini, France Football selaku penyelenggara memutuskan untuk melibatkan lebih banyak spesialis dalam menentukan 30 nomine. Hal ini berbeda dari sebelumnya dimana daftar calon pemenang disusun oleh Staf redaksi France Football dan L’Equipe. Spesialis yang dilibatkan pada pagelaran Ballon d’Or kali ini antara lain duta Ballon d’Or, Didier Drogba, jurnalis Vietnam Truong Anh Ngoc, jurnalis Selandia Baru Gordon Watson, dan Karolina Hlavackova dari Republik Ceska yang akan ikut ambil bagian dalam proses tersebut.

Daftar Panjang Penerima Ballon d’Or dari Tahun ke Tahun Sejak 1990

1990: Lothar Matthäus (Jerman, Inter Milan)

1991: Jean-Pierre Papin (Prancis, Marseille)

1992: Marco van Basten (Belanda, AC Milan)

1993: Roberto Baggio (Italia, Juventus)

1994: Hristo Stoichkov (Bulgaria, Barcelona)

1995: George Weah (Liberia, AC Milan)

1996: Matthias Sammer (Jerman, Borussia Dortmund)

1997: Ronaldo (Brasil, Inter)

1998: Zinedine Zidane (Prancis, Juventus)

1999: Rivaldo (Brasil, Barcelona)

2000: Luís Figo (Portugal, Real Madrid)

2001: Michael Owen (Inggris, Liverpool)

2002: Ronaldo (Brasil, Real Madrid)

2003: Pavel Nedved (Cheska, Juventus)

2004: Andriy Shevchenko (Ukraina, AC Milan)

2005: Ronaldinho (Brasil, Barcelona)

2006: Fabio Cannavaro (Italia, Real Madrid)

2007: Kaka (Brasil, AC Milan)

2008: Cristiano Ronaldo (Portugal, Manchester United)

2009: Lionel Messi (Argentina, Barcelona)

2010: Lionel Messi (Argentina, Barcelona)

2011: Lionel Messi (Argentina, Barcelona)

2012: Lionel Messi (Argentina, Barcelona)

2013: Cristiano Ronaldo (Portugal, Real Madrid)

2014: Cristiano Ronaldo (Portugal, Real Madrid)

2015: Lionel Messi (Argentina, Barcelona)

2016: Cristiano Ronaldo (Portugal, Real Madrid)

2017: Cristiano Ronaldo (Portugal, Real Madrid)

2018: Luka Modric (Kroasia, Real Madrid)

2019: Lionel Messi (Argentina, Barcelona)

2020: Ditiadakan karena pandemi Covid-19

2021: Lionel Messi (Argentina, Paris Saint-Germain)

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa mantan bintang Barcelona, Lionel Messi merupakan pemegang trofi Ballon d’Or terbanyak dengan total tujuh kemenangan dan disusul oleh bintang Manchester United, Christiano Ronaldo dengan total lima gelar juara. Penasaran dengan siapa penyabet gelar pemain terbaik dunia tahun ini? Mari kita tunggu dan simak bersama-sama ya!

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *