Tanggal:22 November 2024

7 Cara Budidaya Singkong, Dijamin Sukses!

Cara budidaya singkong yang benar.

Singkong menjadi salah satu makanan pokok yang kerap dikonsumsi di samping makanan pokok lain seperti nasi, sagu, atau ubi. Meskipun begitu, singkong juga sering diolah hanya untuk dijadikan camilan pendamping. Singkong ini dapat dimasak dengan berbagai cara seperti digoreng, direbus, dikukus, dan lainnya. Berbagai macam hasil olahannya juga sudah bisa ditemukan misalnya saja lemet, ketimus, gethuk, ongol-ongol, keripik, dan banyak lainnya. Selain itu, singkong juga mengandung banyak nutrisi seperti karbohidrat, protein, serat, mineral, dan vitamin. Adanya berbagai nutrisi tersebut menjadikan singkong memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia di antaranya singkong dapat mencegah masalah pencernaan, mengurangi peradangan, menguatkan otot, menyeharkan jaringan, dan lain sebagainya.

Melihat banyaknya kegunaan dari singkong tersebut, tak ada salahnya jika kamu mulai untuk membudidayakan singkong ini. Meskipun kamu tak tahu cara budidayanya, tak perlu cemas karena artikel ini akan menjabarkan cara-cara budidayanya secara rinci untukmu. Tanpa banyak basa-basi lagi, langsung saja check this out!

1. Persyaratan Budidaya Singkong

Persyaratan budidaya singkong.
Persyaratan budidaya singkong. Sumber: Pexels

Baca Juga: Pengertian dan Jenis-Jenis UMKM

Cara budidaya singkong #1 yang harus kamu lakukan adalah mengetahui persyaratan-persyaratan budidayanya. Pengetahuan ini dimaksudkan agar kamu bisa merawat dan memelihara singkong dengan baik dan benar sehingga singkong tersebut bisa tumbuh secara optimal. Nah, apa saja persyaratan yang harus kamu ketahui tersebut?

  1. Singkong bisa tumbuh dengan baik di wilayah yang memiliki curah hujan sekitar 150 – 200 mm pada usia 1 – 3 bulan. Curah hujan 250 – 300 mm pada usia 4 – 7 bulan, dan curah hujan berkisar 100 – 150 mm menjelang masa panen.
  2. Tumbuhan singkong juga bisa tumbuh dengan baik di wilayah dengan suhu udara minimal 10 derajat celcius.
  3. Usahakan wilayah tempat budidaya singkong memiliki kelembapan udara sekitar 60 – 65%.
  4. Singkong memerlukan cahaya sekitar 10 jam per hari agar bisa tumbuh dengan baik.
  5. Singkong bisa tumbuh di ketinggian antara 10 – 1500 m dpl.
  6. Untuk pertumbuhannya yang optimal, singkong harus ditanam di tanah yang gembur dengan banyaknya kandungan nutrisi di dalam tanahnya.
  7. pH tanah untuk budidaya sekitar 4,5 – 8.
  8. Jenis tanah yang baik untuk budidaya singkong adalah podsolik merah kuning, andosol, mediteran, aluvial latosol, dan grumosol.

2. Pemilihan Bibit Budidaya Singkong

Pilih bibit yang berkualitas baik.
Pilih bibit yang berkualitas baik. Sumber: Pixabay

Setelah mengetahui persyaratan yang harus diketahui dalam budidaya singkong ini, maka cara #2 adalah memilih bibit singkongnya. Di dalam pemilihan bibit ini, usahakan untuk memilih bibit singkong yang berkualitas baik ya. Nah, bibit yang berkualitas baik tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  1. Bibit yang baik berasal dari induk yang berumur cukup tua yaitu 10 – 12 bulan.
  2. Di dalam pertumbuhannya, induk tersebut harus tumbuh dengan normal dan dalam keadaan sehat.
  3. Batang induk sudah berkayu dengan diameter yang dimiliki sekitar 2,5 sentimeter. Batang berdiri tegak lurus.
  4. Belum tumbus tunas baru.

Setelah mengetahui dan mendapatkan bibit yang berkualitas baik, maka cara selanjutnya adalah menyiapkan bibit tersebut untuk dibudidayakan. Nah, ikuti beberapa cara menyiapkan bibit berikut ini.

  1. Bibit singkong yang akan dibudidayakan berupa stek batang.
  2. Pada bagian yang distek, pilihlah batang yang berada di bawah hingga ke tengah.
  3. Ikatlah batang yang sudah distek tersebut dengan jumlah sekitar 20 – 30 batang per ikatan.

3. Pengolahan Lahan Budidaya Singkong

Lakukan pengolahan lahan budidaya.
Lakukan pengolahan lahan budidaya. Sumber: Pixabay

Cara budidaya singkong #3 adalah menyiapkan dan mengolah lahan budidayanya. Di dalam penyiapan lahan tanam ini, perhatikan lagi syarat-syarat yang sudah dijelaskan sebelumnya yang berkaitan dengan media tanam seperti pH, jenis tanah, dan lain sebagainya. Setelah itu, lakukan pembukaan dan pembersihan tanah dengan menyiangi gulma atau tanaman pengganggu dan akar-akar dari tanaman yang ditanam sebelumnya di lahan tersebut. Setelah lahan sudah dibersihkan, maka langkah selanjutnya adalah membuat bedengan sesuai dengan ukuran lahan yang dimiliki. Jika pH tanah tidak berada terlalu rendah, kamu bisa melakukan pengapuran untuk meingkatkannya menjadi normal.

4. Penanaman Bibit Singkong

Penanaman bibit singkong.
Penanaman bibit singkong. Sumber: Pixabay

Setelah lahan siap dipakai dan bibit sudah didapatkan, maka cara #4 adalah melakukan penanaman bibit tersebut. Nah, untuk menanam bibit singkong tersebut, ikuti langkah-langkahnya berikut ini.

  1. Sebelum bibit ditanam, ada baiknya jika bibit tersebut direndam dengan campuran pupuk dan air selama 3 – 4 jam.
  2. Runcingkan ujung stek batang yang sudah direndam tersebut.
  3. Tanam dengan kedalaman sekitar 5 – 10 sentimeter.
  4. Jika kelembapan tanah terlalu tinggi, jangan tanam batang terlalu dalam.

5. Pemeliharaan & Perawatan Singkong

Lakukan perawatan dengan baik.
Lakukan perawatan dengan baik. Sumber: Pixabay

Setelah stek batang telah ditanam, maka cara budidaya singkong #5 adalah memelihara dan merawatnya hingga tumbuh dengan optimal. Lakukan penyulaman jika terdapat bibit yang mati. Gantilah dengan bibit yang baru. Lakukan juga penyiangan pada tumbuhan pengganggu yang tumbuh di sekitaran bibit. Selain itu, jangan lupa untuk melakukan pembubunan tanah di sekitar bibit (apalagi jika tanah di sekitarnya terkikis karena hujan). Terakhir, lakukan penyiraman air, pemupukan, dan penyiraman pestisida sesuai kebutuhan.

6. Hama & Penyakit

Basmi hama dan penyakit yang muncul.
Basmi hama dan penyakit yang muncul. Sumber: Pixabay

Hama yang biasanya muncul di dalam budidaya singkong ini adalah tungau merah dan hama uret. Hama uret tersebut bisa dibasmi dengan cara membersihkan sisa bahan organik di tanah pada awal pembuatan lahan budidaya. Selain itu, kamu juga bisa membasmi hama ini dengan cara memberikan cairan insektisida apada masa pembuatan lahannya. Nah, untuk tungau merah, kamu bisa membasminya dengan cara memberikan pengairan secara rutin.

7. Masa Panen Singkong

Masa panen.
Masa panen. Sumber: Pexels

Setelah singkong dibudidayakan dengan baik, maka saatnya singkong tersebut untuk dipanen. Singkong yang sudah memasuki masa panen memiliki ciri seperti pertumbuhan daun di bagian bawah sudah mulai berkurang, banyak yang rontok, dan warnanya berubah menjadi kuning. Cara panen singkong dapat dilakukan dengan mencabut batangnya. Apabila umbi singkong tertinggal di dalam tanah, kamu bisa mengambilnya dengan cara dicangkul.

Untuk kamu yang ingin mendapatkan informasi-informasi lainnya, segera klik tautan berikut. Jangan lupa juga untuk mengikuti media sosial Instagram Vocasia untuk mengetahui update dan informasi terbaru mengenai kursus-kursus menarik dan edukatif yang pastinya sangat berguna untuk kamu!

Nikmati segala kursus online di berbagai topik dengan penawaran khusus yang menarik hanya di Vocasia berupa potongan harga yang sangat pas untuk kantongmu! Buat dirimu semakin mahir dan memiliki kemampuan dengan mengikuti kursus online hanya di Vocasia! Segera temukan kursus terbaru yang cocok untuk kamu hanya dengan klik tautan berikut.

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
Kursus pelatihan usaha mie ayam vocasia
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *