Saat terjun kedalam dunia investasi kamu akan mengenal pasar uang. Artikel sebelumnya juga telah menjelaskan secara mendalam apa itu pasar uang. Nah, bedanya pada artikel ini akan membahas beragam jenis investasi dalam saham.
Apa saja jenis-jenis saham yang sudah kamu ketahui? Mari simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
Baca juga: Cara Mengatasi Rasisme di Masyarakat
Jenis-jenis Saham
Menurut para ahli, jenis-jenis saham terbagi atas beberapa kategori di antaranya saham berdasarkan kepemilikan, cara pengalihan, dan kinerja perdagangan. Ingin tahu penjelasan lebih lengkapnya? Yuk, baca artikel ini sampai akhir!
Baca juga: Apa Itu Kekerasan Berbasis Gender
Jenis Saham berdasarkan Kepemilikan
Jenis saham berdasarkan kepemilikan terdiri dari dua di antaranya saham biasa dan preferen. Berikut penjelasan dan contohnya.
1. Saham biasa (Common Stocks)
Saham biasa merupakan jenis saham yang mampu melakukan klaim kepemilikan sesuai keuntungan dan kerugian yang didapatkan oleh perusahaan. Pemegang saham dalam saham biasa ini memiliki kewajiban yang terbatas, contohnya dalam saham waran.
Apabila perusahaan mengalami kebangkrutan, pemilik saham biasa hanya memperoleh prioritas paling akhir dalam pembagian keuntungan. Namun, jumlah kerugian maksimum yang ditanggungnya sesuai besaran dana yang diinvestasikan.
Keuntungan yang diraih para pemegang saham ini dapat berupa dividen, hak suara ketika Rapat Umum Pemegang Saham dilakukan, dan hak atas hasil penjualan aset perusahaan jika mengalami kebangkrutan.
2. Saham preferen (Preferred Stocks)
Saham preferen merupakan saham gabungan antara saham biasa dan obligasi. Secara utuh pengelolaannya serupa dengan saham biasa, tetapi tingkat suku bunga keuntungan yang diperoleh berbeda. Suku bunga saham preferen sifatnya tetap karena mengandung campuran obligasi.
Pemilik saham mempunyai hak tebus yang dapat ditukarkan dengan saham biasa. Pada bursa efek Indonesia, saham preferen selalu memiliki kode 4 huruf dan terkadang ada tambahan “P”. Contohnya seperti WSBP, MYOR-P, dan ASII.
Saham preferen ini sering dianggap istimewa karena pemilik saham dapat meraih hak istimewa seperti didahulukan dalam penerimaan dividen, pengaruhnya besar untuk memilih dewan direksi perusahaan, dan apabila perusahaan bangkrut bisa meraih imbal hasil yang sesuai dengan nilai sahamnya. Hanya saja dalam saham preferen tidak memungkinkan pemiliknya memiliki hak suara di rapat umum pemegang saham.
Baca juga: Things You Should Not Bring to Work
Jenis saham berdasarkan cara pengalihannya
Berikut penjelasan jenis saham berdasarkan cara pengalihannya yang terbagi menjadi dua di antaranya:
1. Saham atas unjuk (Bearer Stocks)
Saham atas tunjuk merupakan saham yang nama kepemilikan tidak tertulis pada lembar kertas agar memudahkan proses pindah tangan. Tujuan saham atas unjuk diperuntukkan sebagai jual beli sehingga mudah dipindahtangankan tanpa harus mengurus ke badan hukum terlebih dahulu. Bukti kepemilikan berdasarkan siapa yang memegang saham tersebut.
2. Saham Atas Nama (Registered Stocks)
Saham atas nama merupakan kepemilikan saham terbukti yang mencantumkan nama secara tertulis di surat berharga, sehingga proses pengalihan melalui prosedur hukum untuk melakukan balik nama terhadap saham.
Baca juga: Apa itu Cyberbullying dan Bagaimana Cara Mengatasinya
Jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan
Pada jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan terbagi menjadi 5 jenis, diantaranya:
1. Blue Chip Stocks
Blue Chip Stocks merupakan saham oleh perusahaan bereputasi tinggi karena memiliki kapitalisasi di atas 10 triliun. Perusahaan dengan saham blue chip biasanya adalah petinggi di suatu industri dan mempunyai penghasilan yang stabil serta konsisten dalam membayarkan bagi hasil.
Imbal hasil secara rutin mengakibatkan saham jenis ini banyak diincar oleh investor agar bisa meraih dividen yang stabil karena emiten yang masuk ke daftarnya rajin membagikan dividen.
2. Income Stocks
Income Stocks merupakan saham unggulan yang selalu membayar dividen atau laba lebih besar dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada periode sebelumnya. Saham jenis ini biasanya memiliki pendapatan yang selalu meningkat setiap periodenya.
3. Growth Stocks
Growth Stocks merupakan saham yang pertumbuhan dalam pemasukan perusahaannya selalu tinggi, walaupun perusahaan tersebut tidak selalu dari perusahaan petinggi di industri tersebut. Growth Stocks dibagi lagi menjadi dua yaitu Well-Known dan Lesser-Known. Well-known adalah saham yang berasal dari perusahaan petinggi suatu industri, sedangkan Lesser-Known adalah saham dari perusahaan kurang populer.
4. Speculative Stocks
Speculative Stocks merupakan saham dengan keuntungan yang tinggi yang mudah ditemukan di pasar modal. Namun, saham ini tidak dapat memberikan laba secara konsisten yang mana cocok bagi investor dengan profil risiko high risk.
5. Counter Cyclical Stocks
Counter Cyclical Stocks merupakan saham dengan kondisi paling stabil saat situasi ekonomi bergejolak. Hal ini disebabkan saham tidak akan terpengaruh dengan kondisi ekonomi dan bisnis. Namun, keuntungan saham bergantung pada perusahaan yang mengeluarkan saham.
Baca juga: Outfit Inspirations for Work Here are Some Fashion Tips You Should Use
Jenis-jenis Harga Saham
Harga saham yang diterbitkan oleh setiap perusahaan mengeluarkan harga yang cukup beragam dan memiliki perbedaan. Secara umum, harga saham terdiri dari lima jenis, di antaranya:
- Harga Nominal
Harga nominal merupakan harga yang tercantum secara jelas pada lembar saham dan besaran harganya harus dibayarkan oleh investor di awal sebagai modal.
- Harga Perdana
Harga perdana merupakan harga yang berlaku saat adanya penawaran umum. Walau setiap lembar saham tercantum harga nominal yang sudah ditetapkan, pada praktiknya belum tentu sama. Biasanya terjadi tawar menawar.
Selain itu, perusahaan juga dapat mengeluarkan harga lebih rendah atau sebaliknya. Apabila harga saham perdana lebih besar dibanding harga nominal, selisih harga tersebut dinamakan agio.
- Harga Pembukaan (Opening Price)
Harga pembukaan merupakan harga saham yang berlaku ketika pasar saham mulai dibuka.
- Harga Pasar (Market Price)
Harga pasar merupakan harga saham yang tercantum pada bursa efek saham di masa itu. Biasanya harga ini bergantung pada permintaan dan penawaran saat diperdagangkan sehingga memiliki nilai yang berubah-ubah.
- Harga penutupan (Closing Price)
Harga penutupan merupakan harga terakhir dari penawaran yang ada di bursa efek. Misalkan bursa efek dibuka pada pagi hari dan akan ditutup pada sore hari pukul 17.00 WIB, maka harga yang tertera saat pukul 17.00 WIB adalah harga penutupan.
Baca juga: Perbedaan Barang Substitusi dan Komplementer
Itu dia penjelasan mengenai jenis-jenis saham serta harga saham yang perlu kamu pelajari sebelum memutuskan untuk menanamkan modal.
Klik tautan berikut untuk membaca artikel menarik lainnya yang dapat memperluas pengetahuan dan wawasan kamu. Jangan lupa ikuti kami di Instagram, Twitter, Youtube dan media sosial lainnya agar tidak ketinggalan update dan informasi terbaru yang tidak kalah penting!
Vocasia merupakan platform edukasi online bersertifikat yang menyediakan berbagai kursus untuk menunjang keahlian dalam berbagai macam bidang. Dengan bergabung bersama Vocasia, tentunya kamu akan dapat berkesempatan untuk belajar bersama mentor-mentor yang memiliki banyak pengalaman dalam bidangnya!
Tunggu apalagi? Daftarkan diri mulai dari sekarang agar kamu bisa menikmati segala penawaran khusus di Vocasia. Gabung segera untuk mengikuti kelas online dan raih segala skills yang ingin kamu kuasai dengan harga yang terjangkau! Temukan kursus terbaru dan terkini yang cocok untuk kamu ikuti hanya dengan klik tautan berikut.
Baca juga: Franchise Burger Blenger
Leave a Reply