Tanggal:20 May 2024

Teori Agenda Setting: Definisi, Penelitian, Contoh, dan Kritik Terhadapnya

Peran media dalam membentuk opini publik dengan menyajikan agenda mana yang harus diperhatikan, dan mana yang bisa diabaikan. Sudah menjadi perhatian utama para peneliti ilmu komunikasi sejak lama. Salah satu yang terkenal adalah lahirnya teori agenda setting yang dikemukakan oleh Maxwell McCombs dan Donald Shaw (1977). Yakni, teori agenda setting menjelaskan kemampuan media untuk mempengaruhi arti penting dari topik dalam agenda publik. Dengan kata lain, jika sebuah peristiwa (topik) diliput atau diberitakan secara terus-menerus dan mencolok. Khalayak akan menganggap bahwa masalah tersebut adalah sesuatu yang penting (untuk dipikirkan).

Agenda Setting Media

Kursus online belajar grammar vocasia

Teori agenda setting lahir dari penelitian McCombs dan Shaw mengenai pemilihan Presiden Amerika pada 1968. Dari hasil penelitiannya yang disebut “kajian Chapel Hill” (karena mengambil penelitiannya Chapel Hill). Dengan membandingkan arti penting dalam isi berita. Dan juga persepsi publik dari isu pemilu yang paling penting. Combs dan Shaw mampu menentukan sejauh mana media menentukan opini publik.

Penelitian McCombs dan Shaw tersebut tidak bisa dilepaskan dari pemikiran Walter Lippmann. Beliau menuangkannya dalam buku Public Opinion (1922). Dalam buku tersebut, Lippmann berpendapat. Bahwa media massa adalah koneksi utama antara peristiwa di dunia (nyata) dan gambaran dalam benak publik. Meski belum menggunakan istilah “agenda setting”. Apa yang dikemukakan oleh Lippmann saat itu sudah mengarah pada pemahaman mengenai agenda setting yang kita kenal sekarang. Selain itu, agenda setting telah menjadi teori yang sangat penting dalam menggambarkan peran media membentuk opini publik. Dengan kata lain, agenda setting adalah penciptaan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap isu yang ditonjolkan oleh media. Dua asumsi dasar yang mendasari agenda setting, yakni pertama, pers dan media tidak mencerminkan realitas. tetapi mereka menyaring dan membentuknya. Kedua, media berkonsentrasi hanya pada beberapa masalah dan mengarahkan perhatian masyarakat untuk menganggap isu-isu itu lebih penting. Daripada isu-isu lainnya.

Jenis Penelitian Agenda Setting

Penelitian tentang efek agenda setting adalah untuk membandingkan arti penting isu dalam isi berita. Dengan persepsi publik dari isu yang dianggap penting. Kemudian membuktikan apakah ada pengaruh dari pengarahan yang dilakukan oleh media (agenda media). Sementara itu, McCombs menyebutkan ada tiga model dari agenda setting. Yaitu model prioritas, model kesadaran, dan model arti penting. Dalam penelitian-penelitian ini, variabel dependennya adalah agenda media, agenda publik, dan agenda kebijakan (negara). Dearing dan Rogers (1996) mengidentifikasi tiga jenis agenda setting, yaitu:

  • Pertama, pengaturan agenda publik-agenda publik adalah variabel dependen (hipotesis tradisional).
  • Kedua, pengaturan agenda media-agenda media diperlakukan sebagai variabel dependen (bangunan agenda).
  • Ketiga, pengaturan agenda kebijakan-agenda elite pembuat kebijakan. Diperlakukan sebagai variabel dependen (pengaturan agenda politik).

Menurut Dearing dan Rogers, banyak penelitian komunikasi terlalu berfokus pada pengaturan agenda publik dan agenda media. Tetapi mengabaikan pengaturan agenda kebijakan, yang lebih banyak dipelajari oleh ilmuwan politik..Rogers menyatakan seharusnya diteliti pula bagaimana agenda media dan agenda publik. Dapat memengaruhi agenda para pembuat kebijakan. Misalnya bagaimana legislatif dan eksekutif menerima berita. Serta bagaimana berita itu mempengaruhi kebijakan yang mereka keluarkan.

Selain itu, Dearing dan Rogers juga menawarkan beberapa generalisasi mengenai agenda setting. Yang pertama, media yang berbeda cenderung setuju atas kepentingan relatif dari seperangkat isu. Kemudian kedua, agenda media tidak begitu sesuai dengan indikator “dunia nyata”. Karena yang paling penting bukan signifikansi absolut dari suatu isu. Melainkan kekuatan yang relatif dari kekuasaan dan masyarakat yang mencoba mendefinisikan serta mempromosikan suatu isu. Terakhir, posisi isu dalam agenda media secara penting menentukan bahwa isu itu penting dalam agenda publik.

Kritik Terhadap Agenda Setting

Davis dan Robinson (dalam McQuail, 2010) mengkritik penelitian agenda setting sebelumnya. Karena dianggap mengabaikan kemungkinan efek terhadap apa yang orang-orang pikirkan. Mengenai “siapa” yang penting, “di mana” hal penting tersebut terjadi, dan “mengapa” hal tersebut menjadi penting.

Selanjutnya pendapat Dearing dan Rogers (1996), perlu adanya perbedaan yang jelas antara tiga agenda yang berbeda. Prioritas terhadap media, terhadap publik, dan terhadap kebijakan. Semuanya berinteraksi dalam cara yang kompleks dan mungkin memiliki efek dengan arah yang berbeda. Keduanya mencatat bahwa media memiliki kredibilitas yang beragam, pengalaman pribadi. Kemudian ambaran media mungkin berbeda-beda. Serta bahwa publik mungkin tidak memiliki nilai yang sama mengenai berita sebagaimana medianya.

Iyengar dan Kinder (1987) menambahkan, “\peristiwa dunia nyata mungkin memiliki campur tangan yang tidak terduga. Terutama untuk mengganggu agenda sebelumnya. Reese (1991) menunjukkan bahwa banyak yang bergantung pada keseimbangan relatif dari kekuatan antara media dan sumber. Faktor yang sangat beragam dari satu kasus ke kasus.lainnya. Kemudian Walgrave dan van Aelst (2006) juga menyatakan bahwa efek agenda setting. Tidak berbeda dari sebagian besar efek media yang diketahui. Hal itu juga penting dalam faktor kombinasi yang tepat sehubungan dengan topik, jenis media, dan konteks yang lebih besar.

Contoh Kasus Teori Agenda Setting

Berita mengenai perseteruan antara KPK dan Polri yang terus menerus disiarkan dalam waktu rata-rata mencapai 2 jam atau lebih dalam siaran televisi dan disajikan pada surat kabar dengan mengisi hampir setengah halaman muka, berarti berita mengenai KPK dan Polri tersebut ditonjolkan sebagai liputan atau informasi utama yang harus disampaikan kepada masyarakat, karena terus diberitakan atau disiarkan hanya beberapa hari berita tersebut menjadi pembicaraan dalam kehidupan masyarakat dan menjadi agenda publik yang dianggap penting.

Dalam hal pemberitaan kasus KPK dan Polri yang mengedepankan proses penangkapan Bibit-Candra. Media massa mengagendakan berita mengenai hal tersebut sebagai berita yang paling diutamakan untuk disajikan kepada masyarakat. Pemberitaan mengenai hal tersebut juga mendominasi informasi pemberitaan di sejumlah media massa, baik televisi, radio maupun cetak. Sehingga agenda mengenai pemberitaan KPK tersebut menjadi pembicaraan dan perhatian utama masyarakat untuk mencari tahu dan mengamati apa yang terjadi dalam kasus tersebut. Agenda mengenai pemberitaan tersebut akhirnya mengalahkan berbagai pemberitaan lainnya.           

Dengan penayangan pemberitaan mengenai kasus KPK vs Polri tersebut yang dijadikan sebagai hal yang dianggap penting oleh media massa kemudian mempengaruhi masyarakat untuk juga menganggap jika itu menjadi agenda yang penting. Sehingga masyarakat menjadi lupa dengan pemberitaan lainnya yang sebenarnya juga tidak kalah pentingnya. Seperti halnya berita musibah gempa bumi yang terajadi di Bima Nusa Tenggara Timur yang juga merenggut korban jiwa dan menghancurkan ratusan rumah dan bangunan lainnya seperti sekolah, namun berita mengenai musibah tersebut seakan menjadi tenggelam akibat pemberitaan kasus KPK dan Polri yang terus menjadi sorotan media massa.

Pembaca, pemirsa, dan pendengar memperoleh kebanyakan informasi melalui media massa, maka agenda media tentu berkaitan dengan agenda masyarakat (public agenda). Agenda masyarakat diketahui dengan menanyakan kepada anggota-anggota masyarakat apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka bicarakan dengan orang lain, atau apa yang mereka anggap sebagai masalah yang tengah menarik perhatian masyarakat (Community Salience).

Nah, itu tadi penjelasan mengenai jenis penelitian agenda setting media massa dalam opini publik. Bagaimana pendapatmu? komen dibawah, ya!

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *