Tanggal:25 November 2024

5 Alasan dibalik Dolar AS sebagai Penguasa Mata Uang di Dunia!

Mungkin dari tahun ke tahun kamu telah menyadari mata uang Indonesia berada pada posisi yang naik turun mengikuti nilai dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini juga sangat dirasakan ketika pandemi Corona dan menimbulkan dampak pada ketidakpastian ekonomi dan ancaman resesi dunia sehingga membuat investor melepas rupiah dan membeli dollar. 

Dolar hingga kini dijadikan sebagai mata uang yang dikuasai dunia, sehingga banyak negara di dunia menjadikan dolar sebagai cadangan devisa pun dengan Indonesia yang menjadikan dolar dan emas sebagai salah satu cadangan devisa. 

Dari penggambaran di atas, mungkin ada di antara kamu yang bertanya-tanya mengapa dolar bisa menguasai mata uang dunia dibandingkan dengan mata uang di negara lain? Lalu, apa saja alasan yang menyebabkan dolar khususnya dolar AS memiliki pengaruh besar bagi perekonomian dunia? Simak ulasannya di bawah ini, yuk!

Baca juga: Franchise Tahu Walik Camilan Khas Banyuwangi

Sejarah Dolar sebagai Mata Uang Dunia

Sejarah Mata Uang Dolar jadi Penguasa Dunia. Sumber: unsplash.com

Nah, sebelum mengetahui alasan dibalik dollar sebagai penguasa mata uang di dunia alangkah lebih baik jika kamu mengetahui sejarah munculnya dollar lebih dahulu. Tahun 1914 merupakan pertama kali mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dicetak oleh Federal Reserve Bank atau Bank Sentral Amerika Serikat. 

Pembentukan FRB secara resmi diatur oleh Undang-Undang Federal Reserve tahun 1913 sebagai tanggapan atas ketidakstabilan sistem mata uang berdasarkan uang kertas yang dikeluarkan masing-masing bank.

Saat itu, perekonomian Amerika Serikat telah melampaui Inggris sebagai yang terbesar di dunia. Namun, Inggris masih menjadi pusat perdagangan dunia yang sebagian besar transaksi yang digunakan adalah dengan poundsterling. Sebagian besar negara maju mengonversikan mata uangnya ke emas untuk menciptakan stabilitas dalam pertukaran mata uang.

Tahun 1914 bertepatan ketika Perang Dunia I banyak negara meninggalkan standar emas untuk dapat membayar biaya militer dengan uang kertas, sehingga membuat nilai mata uang mereka jatuh.

Tiga tahun setelah perang berlangsung, Inggris yang teguh berpegang pada standar emas mempertahankan posisinya sebagai mata uang utama di dunia dan terpaksa meminjam uang untuk pertama kalinya. Amerika Serikat menjadi pemberi pinjaman ke banyak negara yang bersedia membeli obligasi berdenominasi dolar.

Keadaan tersebut membuat Inggris terpaksa meninggalkan standar emas pada tahun 1919, dan saat itu USD telah menggantikan pound sebagai mata uang cadangan terkemuka di dunia.

Saat perang dunia II, AS bertindak sebagai pemilik senjata, persediaan dan barang-barang untuk pasokan pihak sekutu. AS juga mengumpulkan banyak emas dalam pembayarannya sehingga setelah perang berakhir AS memiliki hampir ¾ emas dunia. Hal ini menghalangi pengembalian standar emas oleh semua negara yang telah kehabisan cadangan emas untuk keperluan perang.

Pada 1944, adanya delegasi dari 44 negara sekutu yang bertemu di Bretton Wood, New Hampshire di negara bagian AS untuk membuat suatu perjanjian dalam menentukan sistem dalam mengelola devisa yang tidak akan merugikan negara mana pun. Hasil pertemuan memutuskan bahwa mata uang dunia tidak dapat dikaitkan dengan emas, tetapi mereka dapat dikaitkan dengan USD.

Adanya hal tersebut dikenal sebagai perjanjian Bretton Woods yang menetapkan Bank Sentral dalam mempertahankan nilai tukar tetap antara mata uang mereka dan USD. USD secara resmi dinobatkan sebagai mata uang cadangan dunia yang didukung oleh cadangan emas terbesar di dunia.

Baca juga: Cara Trading Saham bagi Pemula

Mengapa Dolar sebagai Mata Uang Dunia?

Beberapa alasan dolar sebagai penguasa mata uang di dunia bisa kamu ketahui dengan penjelasan di bawah ini.

1. Mata Uang Paling Stabil

Alasan utama mengapa dolar digunakan sebagai mata uang internasional sebab pergerakannya relatif stabil. Walaupun dibandingkan dengan banyak mata uang negara maju lainnya, dolar memiliki nilai tukar yang cukup tinggi meski pergerakannya tidak liar. 

2. GDP Amerika Serikat sangat besar

GDP mencerminkan kekuatan perekonomian suatu negara. Tingginya volume transaksi lintas negara dan GDP, maka semakin tinggi pula permintaan negara lain terhadap mata uang dolar AS.

Pengaruh dolar di dunia tidak akan sebesar ini apabila dalam perekonomian dunia, Amerika Serikat menjadi negara dengan Gross Domestic Product (GDP) terbesar. Selain itu, AS juga termasuk salah satu negara industri terbesar di dunia, dalam artian negara lain membutuhkan mata uang dolar untuk mengimpor barang-barang yang produksi di Amerika Serikat. 

Untuk membandingkannya kita bisa melihat jumlah GDP AS dengan di Indonesia pada tahun 2016 ya mana GDP AS mencapai US$ 18,57 triliun, sementara GDP Indonesia di tahun yang sama hanya mencapai US$ 932,3 miliar. Sudah terlihat jauh perbedaannya, bukan?

3. Besarnya Kekuatan Militer

Penyebab lainnya bukan hanya karena perekonomian AS yang besar, nilai dolar AS yang stabil, melainkan minimnya risiko perekonomian pada negara ini.

Minimnya risiko ini bisa kita lihat berdasarkan ancaman yang bisa mengganggu. Hanya sedikit ancaman keamanan yang masuk karena AS merupakan salah satu negara dengan kekuatan militer yang sangat besar.

AS juga menjadi satu di antara lima negara yang menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Hal tersebut berdampak pada berbagai kalangan yang merasa aman menyimpan dolar AS.

Baca juga: Franchise Bubur Bayi Mazaya

4. Pemenang Perang Dunia II

Melihat kemenangan AS pada perang dunia II, ternyata hasilnya berdampak penting bagi kekuatan mata uang dolar di masa depan. 

Dari kondisi tersebut, AS terlibat dalam pemulihan banyak negara yang hancur akibat perang dunia dengan menggelontorkan banyak dana bantuan dalam bentuk dolar. Inilah yang menjadi tonggak dolar Amerika Serikat diterima berbagai belahan negara di dunia.

5. Kestabilan Politik dan Pemerintahan AS 

Permintaan dolar AS juga tak sedikit datang dari para investor valuta asing karena dianggap menjadi mata uang yang stabil yang dilihat dari cerminan politik dan pemerintahannya.

Negara dengan pemerintahan yang tidak stabil memang cenderung memiliki mata uang yang nilai tukarnya naik turun. Kita bisa melihat hal tersebut dari negara-negara afrika yang mengalami inflasi besar-besaran seperti Zimbabwe.

Hal yang mengejutkan adalah kondisi Amerika Serikat saat dimulainya masa pemerintahan Donald Trump yang penuh kontroversi masih tetap dipandang sebagai negara dengan pemerintahan yang stabil sebab nilai-nilai demokrasi yang sudah tertanam sejak dulu. Dampaknya sangat besar, bukan?

Baca juga: Manfaat Lomba untuk Mahasiswa

Demikian penjelasan mengenai alasan dolar sebagai penguasa mata uang di dunia. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kamu, ya!

Ingin membaca artikel menarik lainnya? Kamu bisa klik tautan berikut. Jangan lupa ikuti kami di Instagram untuk mengetahui update dan informasi terbaru yang pastinya sangat berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan yang kamu miliki!

Vocasia adalah salah satu platform edukasi secara online yang bersertifikat dengan menyediakan banyak pelatihan keahlian di berbagai macam bidang dan tentunya kamu berkesempatan untuk belajar bersama mentor-mentor berpengalaman!

Nikmati segala penawaran khusus di Vocasia berupa potongan harga untuk mengikuti berbagai kelas online agar kamu semakin mahir dalam berbagai kemampuan! Segera temukan kursus terbaru yang cocok untuk kamu hanya dengan klik tautan berikut.

Baca juga: Cara Mudah Belajar Sejarah

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *