Tanggal:06 May 2024
baby blues adalah

Mengenal Apa itu Baby Blues, Gangguan Ibu Pasca Melahirkan

Kebahagiaan ibu terasa melimpah usai si kecil lahir di dunia. Ya, si kecil yang sudah begitu lama dinantikan, yang selama ini hanya bisa disentuh dari luar perut Ibu, kini betul-betul bisa disentuh, dipeluk, dan disusui. Ia begitu mungil, terlihat ringkih, sehingga Ibu sungguh jatuh hati dan muncul perasaan ingin melindunginya.

baby blues adalah

source: freepik

Namun, ternyata dalam beradaptasi setelah kelahirannya, ibu merasa sangat letih. Tiba-tiba, Ibu menangis tanpa alasan yang jelas, merasa sedih luar biasa, padahal ibu seharusnya merasa berbahagia dengan kehadiran si kecil. Suasana hati ibu juga mengalami perubahan yang sangat drastis, menjadi sangat mudah tersinggung dan marah, padahal biasanya tak seperti ini.

Ilustrasi di atas dikenal dengan sebutan baby blues syndrome. Buat kamu para ibu baru, tak perlu risau dan khawatir berlebihan. Pasalnya, kondisi tersebut tak akan memburuk jika ditangani dengan tepat. Sebenarnya apa itu sindrom baby blues? Apa saja ciri-cirinya dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, cari tahu lebih lanjut pada artikel berikut ini!

Baca juga: Bahaya! Kenali Depresi Tersenyum (Smiling Depression) Sebelum Terlambat

Apa itu baby blues?

Sindrom baby blues adalah perubahan suasana hati ibu pasca melahirkan yang bisa membuatnya merasa cemas, terharu, hingga mudah tersinggung. Sindrom tersebut juga dikenal sebagai postpartum blues yang biasanya dialami oleh sekitar 80 persen atau 4-5 ibu baru.

Usai melahirkan, kadar hormon akan turun dan akan memengaruhi mood sang ibu. Si kecil yang baru lahir mungkin juga bangun setiap saat, jadi ibu tidak cukup tidur. Belum lagi sebagian besar ibu akan merasa khawatir tentang merawat bayi dan itu juga yang membuat ibu merasa stres dengan hal yang belum pernah ditangani sebelumnya.

Tak jarang, sang ibu merasa cemas berlebihan dengan kondisi kesehatan buah hatinya. Padahal, mungkin saja sebenarnya buah hatinya sedang baik-baik saja atau tidak mengalami masalah kesehatan sedikitpun. Tak hanya itu, ibu juga bisa merasa sangat lelah, mengalami gangguan tidur, dan terus menangis tanpa alasan yang jelas.

baby blues adalah

source: freepik

Menurut Pregnancy Birth and Baby, sindrom ini bisa muncul dalam kurun waktu 3-10 hari setelah melahirkan. Fase ini biasanya berlangsung kurang lebih selama 2-3 hari di masa nifas.

Sindrom baby blues adalah kondisi yang berbeda dengan depresi pasca melahirkan (postpartum depression). Keduanya memang sama-sama menunjukkan gejala kesedihan dan kecemasan usai melahirkan. Akan tetapi, postpartum depression bisa dibilang merupakan kondisi yang lebih parah ketimbang sindrom blues karena sudah menunjukkan gejala gangguan kejiwaan berupa depresi.

Apa saja ciri-ciri ibu terkena sindrom baby blues?

Ciri-ciri utama baby blues syndrome adalah perubahan mood dengan sangat cepat dari senang menjadi sedih. Sebagai contoh, kamu dapat merasa senang dengan pekerjaan yang dilakukan sebagai ibu baru. Berikutnya, kamu menangis karena merasa kesulitan dan tidak mampu mengerjakan tugas sebagai ibu baru.

Selain itu, beberapa gejala sindrom baby blues mungkin di antaranya:

  • Kelelahan sehingga membuat ibu tidak mampu mengurus diri sendiri.
  • Merasa mudah tersinggung, mudah marah, dan cemas.
  • Kesedihan dan kemurungan tanpa sebab yang jelas.
  • Kehilangan selera makan.
  • Sulit tidur.
  • Merasa kewalahan dengan tugas sebagai seorang ibu.
  • Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan.

Gejala tersebut memang biasanya mulai membaik pada hari ke-10. Namun, jika kamu merasa gejalanya tidak kunjung membaik atau malah semakin parah, sebaiknya meminta bantuan lebih lanjut karena bisa jadi ibu mengalami postpartum depression.

Cara mengatasi baby blues

baby blues adalah

source: unsplash

Meski sindrom baby blues adalah bentuk depresi postpartum yang lebih ringan, pastikan kamu tidak mengabaikan gejala yang muncul, ya. Jika kamu mengalaminya, kondisi ini perlu diatasi dengan baik. Beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi baby blues meliputi:

1. Jangan membebani diri

Jangan paksakan diri kamu untuk mengerjakan segalanya sendiri. Kerjakan apa yang sanggup kamu kerjakan. Bila kamu merasa kewalahan, baik saat mengurus si kecil atau pekerjaan rumah, jangan sungkan untuk meminta bantuan pasangan atau orang-orang terdekat.

2. Tidur yang cukup

Pastikan waktu tidur kamu tercukupi dengan baik. Manfaatkan waktu tidur si kecil untuk kamu tidur. Jika ia terbangun di malam hari karena mengompol dan kamu masih butuh tidur untuk memulihkan tenaga, jangan ragu meminta bantuan pasangan untuk mengganti popok si kecil.

3. Konsumsi makanan bernutrisi dan olahraga secara rutin

Dalam mengatasi baby blues, kamu disarankan untuk berolahraga secara rutin. Olahraga tidak hanya dapat mengalihkan perhatian dan kekhawatiran yang kamu rasakan, tapi juga meningkatkan suasana hati dan kualitas tidur. Kalau tidak sempat berolahraga, konsumsi makanan sehat juga bisa membantu kamu mengontrol suasana hati.

4. Curhat dengan orang terdekat

Kamu bisa bertukar cerita dengan ibu baru lainnya atau orang terdekat mengenai perasaan yang kamu alami. Dengan begitu, beban pikiran kamu pun bisa terasa ringan.

Di tengah momen bahagia menyambut buah hati, baby blues pasti terasa aneh dan tidak wajar bagi kamu. Namun, perlu diingat bahwa kondisi ini normal dan dialami oleh banyak ibu lainnya. Untuk menghadapi hal ini, kamu membutuhkan banyak dukungan moral maupun fisik dari orang-orang di sekitar kamu.

Semoga artikel ini bermanfaat, ya!

Baca juga: Psikolog dan Psikiater, Apa sih Bedanya?

kursus belajar membuat dimsum vocasia
Menulis Surat Lamaran - Personal Development

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *