Tanggal:23 December 2024

10 Teknik Pengambilan Video yang Baik, Bisa Pakai Kamera Ponsel!

Adanya ponsel pintar membuat orang memanfaatkan benda tersebut untuk melakukan semua kegiatan, mulai dari berkomunikasi, mengambil gambar dan video, bahkan mengeditnya sedemikian rupa untuk berbagai kepentingan, salah satunya yaitu videografi.

Membahas tentang videografi, kebanyakan orang berpikir bahwa membuat video harus dengan peralatan yang mahal dan bagus, padahal tidak hanya perawatan saja yang dibutuhkan tapi juga kemampuan dalam mengambil videonya. Berikut ini beberapa tips pengambilan video agar hasilnya tetap bagus dan estetik.

1. Ambil Objek Video dari Beberapa Sudut Pandang/Angle

Mengambil berbagai angle (Sumber: Unsplash)

Pengambilan video biasanya menitikberatkan pada satu objek tetap. Agar orang lain sebagai penonton tidak bosan melihat benda yang direkam hanya dari satu titik/angle saja, maka lebih bagus jika pengambilan gambar dilakukan dari berbagai sudut. Misalnya, pengambilan objek botol minuman, maka pengambilan gambar bisa dilakukan dari depan objek, samping, dari atas ke bawah dan sebaliknya.

Hal ini berguna untuk menambah footage yang sewaktu-waktu mungkin dibutuhkan (sebagai backup) dan juga sebagai titik lain agar hasil video tidak monoton.

Setiap angle perlu diperhatikan karena berbeda sudut pandang, maka berbeda pula pesan yang ditangkap oleh khalayak. Pengambilan gambar yang monoton pun terkadang juga membuat khalayak merasa cepat bosan.

Baca juga: Ingin Menjadi Editor Video Profesional? Ikuti Cara-Cara Berikut!

2. Sesuaikan Cahaya

Pentingnya pencahayaan (Sumber: Unsplash)

Salah satu hal yang penting dalam pengambilan suatu gambar adalah cahaya. Seperti yang kita ketahui bahwa lensa dapat menangkap gambar saat ada cahaya. Oleh karena itu, sebelum take video, hendaknya mengecek keadaan dulu untuk memastikan cahaya, apalagi jika pengambilan gambar dilakukan di luar ruangan maka faktor cuaca pun bisa berpengaruh.

Jika sudah ada cahaya alami yang bagus untuk pengambilan gambar namun orangnya saja yang tidak bisa memanfaatkan cahaya, maka ada kemungkinan hasil gambar akan menjadi backlight, yaitu situasi di mana objek membelakangi cahaya sehingga tidak ada warna yang bisa ditangkap kecuali memang pengambilan gambar berkonsep siluet. Backlight bisa diatasi dengan cara memindah sudut pengambilan gambar.

Meskipun pengambilan gambar sengaja dibuat gelap, tapi peran cahaya dalam menangkap objek masih dibutuhkan agar meski gelap, objek tetap kelihatan. Hal ini biasanya menggunakan bantuan lighting agar bisa mengatur pencahayaan sesuai keinginan. 

Cahaya merupakan hal yang krusial untuk kita lihat melalui lensa, video memiliki kemampuan penerangan yang lebih rendah daripada mengambil foto. Saat mengambil video atau gambar, jika cahaya yang dihasilkan kurang maksimal maka gambar atau video akan memiliki kualitas yang rendah atau bisa terbilang sangat jelek.

Baca Juga : 8 Teknik Pencahayaan dalam Fotografi, Untuk Hasil Lebih Baik

3. Ambil Beberapa Cadangan Video

Mengambil footage tambahan (Sumber: Unsplash)

Hal ini memang terlihat sepele dan tidak berguna. Namun, siapa sangka saat proses editing, ternyata footage ini bisa disiasati hingga menjadi bahan video yang bagus dan berguna. Apalagi saat kita akan mengambil satu fokus objek saja, kita perlu mengambil gambar objek tersebut berulang kali dengan posisi yang sama, karena saat proses editing pasti tiap pengambilan memiliki khas yang berbeda walau pengambilannya sama.

Misalnya terdapat guncangan, pencahayaan yang kurang, dan beberapa masalah lain di dalam footge tersebut maka kita tidak akan panik, karena sudah memiliki gambar cadangan agar stok gambar di objek utama tidak ada miss (karen objek itu adalah fokus utama dalam video). Jika hasil video pada objek utama jelek, kita tidak perlu melakukan pengambilan gambar ulang karena sudah ada backup video.

Selain sebagai backup video, mengambil footage sekeliling objek juga diperlukan. Misalnya, bisa digunakan sebagai opsi transisi dari video satu ke video selanjutnya, entah itu berbentuk slow motion, zoom in, atau lainnya. Jadi, setelah pengambilan gambar berfokus objek maka setelahnya pengambilan gambar sekeliling objek tersebut yang masih berhubungan dengan objek agar hasilnya tidak jumping.

4. Jangan Menggunakan Banyak Efek

Penggunaan efek (Sumber: Unsplash)

Efek memang diperlukan saat membuat video. Hal ini bertujuan agar feel dan pesan dalam video tersebut dapat tersampaikan. Namun, jika efek yang diterapkan over maka hasil video pun menjadi tidak bagus.

Menerapkan terlalu banyak efek pada video akan membuat hasilnya tidak sesuai dengan kenyataan. Jika memang harus menambahkan efek tertentu agar video terlihat lebih jelas, bisa menerapkan salah satu software edit film dengan efek yang ringan.

Boleh menggunakan efek, namun lebih baik jika menambahkannya saat proses editing saja. Karena jika menggunakan efek saat pengambilan gambar, belum tentu nanti saat proses editing potongan antar video akan relate karena satu video itu telah memiliki efek A, sedangkan video selanjutnya belum tentu menggunakan efek. Jadi, lebih baik penggunaan efek dilakukan saat editing dan menggunakan efek secukupnya.

Baca juga:7 Rekomendasi Website Template Video Gratis Terbaik! 

5. Hindari Memperbesar Gambar

Menjaga gambar agar stabil (Sumber: Pexels)

Mungkin bagi beberapa orang memperbesar gambar akan memperjelas objek, padahal ada beberapa hal yang perlu dihindari, seperti gambar menjadi pecah (apalagi jika menggunakan HP),  video akan terlihat amatir sekali, membuat penonton pusing, dan rawan tidak stabil apalagi jika pengambilan gambar tanpa tripod atau stabilizer.

Jika memang ingin mengonsep video dengan teknik zooming, usahakan lakukan secara perlahan, agar video yang akan dihasilkan terasa lebih smooth, berkualitas, dan tidak buram pada saat di lihat nanti.

6. Menjaga Fokus ke Objek Utama

Menjaga fokus objek (Sumber: Pexels)

Dalam momen ini sering terjadi distraksi karena jika ada hal yang dianggap lebih menarik daripada objek utama maka bisa jadi pengambilan gambar akan berfokus ke titik tersebut. Selain itu, menjaga fokus dapat memudahkan penonton untuk menggapai pesan yang disampaikan dalam video tersebut.

Misal, botol minuman yang dijadikan fokus maka hasil video pun berfokus atau dominan ke botol minuman, boleh jika ditambahkan beberapa footage asal tidak menjadi gangguan objek utama saja.

Baca juga: Cara-Cara Kamu Untuk Menjadi Videografer Profesional!

7. Isilah Frame Dengan Subjek Gambar

Pemanfaatan subjek ke dalam frame (Sumber: Pexels)

Memang, saat membuat video kita harus fokus pada satu objek agar penonton tidak bingung. Namun, tidak ada salahnya jika ingin mengambil gambar di sekitar objek juga selagi momennya masih berhubungan.

Misalkan, shoot petani sedang memanen padi, bisa saja ditambahkan momen ketika petani tersebut memasukkan padinya ke dalam karung. Jadi, video yang diambil tidak hanya saat mengambil padi saja sehingga momen yang tertangkap tidak monoton dan unik untuk dilihat.

Tak mengapa juga jika menempatkan objek tidak di tengah gambar, jadi, jatuhnya nanti akan menjadi footage yang mengantarkan ke objek utama. Misal, petani memanen padi tadi, shoot tidak hanya pas momen di sawah saja, tapi juga bisa ditambah dengan gambar saat petani itu menyiapkan perlengkapan sebelum memanen.

8. Mengatur Ukuran Gambar yang Pas

Mengatur alat (Sumber: Pexels)

Untuk mengambil gambar yang memang sudah direncanakan (bukan video amatir) maka harus mengatur kamera yang akan digunakan. Mulai dari kecerahan, ketajaman gambar, kualitas gambar, dan ukuran atau kualitas gambar. Misalnya, saat menggunakan DSLR, pilihan kualitas gambar yang ada diantaranya S, M dan L. S untuk small, M untuk medium dan L untuk large, sebaiknya memilih kualitas terbaik, yaitu L. Dengan begitu akan mendapatkan gambar HD/High definition.

Baca juga: 8 Aplikasi Untuk Edit Video Di HP

9. Jangan Terlalu Jauh Dengan Objek

Menjag ajarak lensa dengan objek (Sumber: Pexels)

Kebalikan dari memperbesar gambar, terlalu jauh dengan objek juga tidak bagus karena tujuan dari pengambilan gambar adalah satu fokus objek. Jadi, usahakan jangan terlalu jauh dengan objek utama. Hal itu dapat menyebabkan penonton mencari-cari fokus video atau objek utama yang ditonjolkan dalam videonya.

Tak mengapa jika ingin mengambil gambar dari kejauhan, nanti itu akan menjadi tambahan footage yang mungkin bisa digunakan. Namun, perlu diperhatikan durasinya agar tidak menjadi distraksi bagi objek utama. 

Baca Juga : 3 Cara Mengecilkan Ukuran Video

10. Atur Kecepatan Saat Mengambil Gambar

Atur kecepatan pengambilan gambar (Sumber: Pexels)

Speed saat mengambil gambar sangat diperlukan, meskipun nanti ketika proses editing dapat diatur lagi. Namun, kecepatan pengambilan tetap memengaruhi hasil jadi. Misalnya, mengambil gambar dengan cepat, hal itu berpotensi objek gambar tidak tertangkap sempurna, kecuali memang pengambilan gambar tersebut digunakan sebagai transisi ke video berikutnya.

Nah, itulah beberapa tips dalam pengambilan gambar saat membuat video yang cocok pula untuk pemula. Membuat video tidak harus memiliki device yang mahal, beberapa tips di atas bisa diterapkan dalam pengambilan gambar menggunakan ponsel. Di Vocasia pun menyediakan kursus online mengenai “Kiat Menjadi Video Editor Menggunakan Smartphone” yang mana dalam kursus ini mempelajari tentang menggunakan colour grading pada video, membuat double exposure video, transisi video luma-fade, split-screen, video double exposure, berbagai macam intro video, disintegration effect (Avengers Infinity War), effect shield (Doctor Strange),  effect venom (video klip Eminem), scribble effect, menambahkan lower-thirds, subtitle-text pada video, dan green-screen pada video. Cek selengkapnya di sini. 

Baca Juga : 10 Teknik Pengambilan Video Yang Baik, Bisa Pakai Kamera Ponsel!

Kursus belajar jadi video editor vocasia
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *