Tanggal:23 December 2024

Mengenal Terarium, Solusi Bertanam Dengan Wadah Tertutup Yang Pas Untuk Ekosistem Mini Di Rumah

Apa kamu pernah mendengar tentang terarium? Kalau kamu seorang pecinta tanaman hias, jangan sampai ketinggalan dengan tren yang satu ini. Terarium adalah salah satu inovasi menanam tanaman hias di dalam wadah yang transparan.

Terarium ini bukan hanya sekadar tren menanam dalam wadah kaca saja lho, namun juga akan terlihat cantik untuk dekorasi rumah. Selain itu, berbagai tanaman hias yang diletakkan di dalam rumah juga bisa memberikan sirkulasi udara yang baik.

Sebab dalam hal ini, berbagai macam tanaman mampu bekerja membersihkan udara kotor dalam ruangan dan menggantinya dengan oksigen yang lebih sehat. Nah, bagi kamu yang mengaku pecinta tanaman hias, kurang afdal kalau belum mencoba metode menanam yang satu ini.

Bagi kamu yang tertarik membuat ekosistem miniatur ini, ada baiknya pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan terarium, apa saja-jenis-jenisnya, dan bagaimana cara membuatnya. Supaya kamu tidak keliru dalam proses tanam-menanam dengan terarium.

Berikut kami telah rangkumkan serba-serbi mengenai terarium untukmu. Tanpa harus berlama-lama, yuk langsung saja simak ulasannya di bawah ini. Perhatikan sampai selesai, ya!

Baca juga: Apa Itu Aquaponik? Ketahui Sistem Budidaya Tanaman Dan Ikan Yang Mudah

Mengenal Terarium

Mengenal Terarium. Sumber: pexels.com

Terarium berasal dari bahasa Latin ‘terra’ (bumi) dan ‘arium’ (tempat atau wadah). Maka, dapat dipastikan bahwa isi terarium hanya berasal dari tanah, seperti tumbuhan dan tanah. Dilansir dari Almanac.com, terarium adalah ekosistem miniatur yang terbuat dari tanah, batu, dan tanaman yang disusun dalam toples atau wadah kaca tertutup.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terarium adalah model atau cara menanam tanaman hias di dalam wadah yang tembus pandang dan ditata sehingga tampak seperti taman. Teknik menanam ini sangat populer di luar negeri yang konon diperkenalkan oleh ilmuwan asal London, Nathaniel Bagshaw Ward pada tahun 1827.

Metode terarium ini banyak dipilih sebagai solusi bagi mereka yang ingin menciptakan kebun di dalam hunian, tetapi memiliki keterbatasan lahan. Tak hanya itu, terarium pun dapat memberikan nuansa taman tropis, mediterania, atau padang pasir sesuai dengan bahan dan dekorasi yang digunakan, serta menambah sisi estetika ruangan.

Baca juga: 5 Contoh Tanaman Holtikultura yang Ada di Indonesia

Jenis-Jenis Terarium

Jenis-Jenis Terarium. Sumber: istockphoto.com

Media tanam terarium terdiri dari dua jenis yaitu wadah terbuka dan tertutup. Keduanya memiliki perbedaan dan cara kerja. Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

1. Terarium Udara Terbuka

Terarium jenis ini memiliki wadah yang terbuka di semua bagiannya. Dibandingkan jenis tertutup, terrarium udara terbuka lebih mudah dibuat. Selain itu, risiko tanaman terkena hama berupa jamur juga dapat dikurangi karena medianya cenderung tidak lembab.

2. Terarium Udara Tertutup

Sesuai namanya, jenis ini memiliki wadah tertutup dengan ekosistem yang tertutup rapat pada semua bagiannya. Dengan model ini, maka akan tercipta biosfer unik di dalamnya. Tanaman dan tanah akan melepaskan uap air dengan sendirinya dalam bentuk uap, kemudian kembali menetes ke tanah. Dibandingkan jenis terbuka, terrarium jenis ini membutuhkan sedikit perawatan.

Baca juga: Tertarik Budidaya Bunga Krisan? Yuk, Ikuti 7 Caranya Berikut Ini!

Adapun jenis tanaman yang cocok untuk terarium adalah sebagai berikut.

  • Kaktus, cocok untuk terarium udara terbuka karena biasanya hidup di kondisi kering dan tidak terlalu lembap.
  • Pakis, cocok untuk terarium udara tertutup karena membutuhkan kelembapan udara yang tinggi.
  • Hedera Helix, cocok untuk terarium udara tertutup karena membutuhkan udara yang lembap untuk berkembang biak dengan baik.
  • Lidah mertua, cocok untuk terarium udara terbuka maupun tertutup karena bisa beradaptasi di berbagai kondisi dengan baik.
  • Fitonnia, cocok untuk terarium udara tertutup karena memerlukan udara lembap untuk bisa tumbuh dengan baik.
  • Sukulen, sama seperti kaktus cocok tumbuh di wadah terbuka.
  • Cryptanthus, cocok untuk terarium udara terbuka atau tertutup karena memiliki kemampuan adaptasi dan toleransi yang tinggi di segala kondisi.

Baca juga: 6 Tips Mudah Merawat Tanaman Hias Gantung

Cara Membuat Terarium

Cara Membuat Terarium. Sumber: pexels.com

Langkah-langkah pembuatan terarium adalah sebagai berikut:

  1. Bersihkan wadah yang dipilih. Kamu bisa memakai sabun antiseptik lalu membilasnya sampai wadah menjadi bersih.
  2. Campurkan batu kecil dan arang di wadah terrarium, sehingga mencapai tinggi 2.5 cm.
  3. Tambahkan lapisan lumut yang dapat mencegah tanah tersaring ke dalam kerikil dan membantu menyerap air.
  4. Selanjutnya kamu bisa menambah tanah sekitar 5 cm sampai 7.5 cm ke dalam wadah.
  5. Tekan-tekan tanah tersebut dengan lembut. Tujuannya untuk mencegah kantong udara.
  6. Pindahkan tanaman hias dari pot awal ke wadah terarium dengan hati-hati terutama pada bagian akar. Bisa dengan mengguncangkan akar secara lembut supaya terpisah dari tanah.
  7. Jika posisi tanaman sudah tepat, tambahkan lapisan tanah berikutnya. Tekan lalu pastikan ketinggian tanah sudah menutupi akar.
  8. Setelah selesai, kamu bebas menambahkan pernak-pernik lain untuk mempercantik terarium yang dibuat.

Baca juga: 6 Cara Mudah Budidaya Bunga Bougenville di Pot

Adapun cara perawatan terarium tersebut, di antaranya sebagai berikut.

  • Jika kamu membuat terarium udara tertutup, cukup siram tanaman saat media tanam terlihat sedikit kering, sebab biasanya terarium ini tidak membutuhkan air dalam jangka waktu lama. Penyiraman sebaiknya disiramkan tepat ke tanaman dengan menggunakan pipet.
  • Namun apabila membuat terarium udara terbuka, lakukan penyiraman seminggu sekali sesuai dengan kondisi terarium. Sebaiknya, penyiraman dilakukan dengan menggunakan botol semprot agar tidak merusak susunan terarium.
  • Letakkan terarium di lokasi yang mendapatkan cahaya matahari tidak langsung. Jika tidak terkena sinar matahari, kamu dapat menggunakan lampu berwarna kemerahan agar tanaman dapat menyerap sinar untuk melakukan proses fotosintesis.
  • Jika tanaman mulai tumbuh besar, kamu bisa melakukan pemangkasan daun dengan menggunakan gunting kecil yang berujung panjang, supaya dapat menjangkau ke dalam wadah dengan lebih mudah.

Baca juga: Apa Itu Flora Dan Fauna? Pengertian Dan Contohnya Lengkap

Gimana, sudah mengenal teknik menanam dengan terarium ‘kan? Setelah membuatnya, jangan lupa untuk merawatnya secara rutin dan benar supaya tanaman tetap sehat dan bertahan lama. Hal yang paling penting, pastikan supaya tumbuh kembang tanaman tidak berlebihan.

Usahakan pula kamu rutin memangkas daun agar tetap indah dan ketinggian yang tetap sesuai. Kalau ada daun yang layu, segera buang karena ini menjadi tanda penyakit atau adanya hama yang menyerang tanamannya. Selamat mencoba, ya. Semoga berhasil!

kursus belajar membuat dimsum vocasia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *