Tanggal:02 May 2024

Apa Itu Aquaponik? Ketahui Sistem Budidaya Tanaman Dan Ikan Yang Mudah

Kamu ingin memelihara ikan dan menanam aneka tumbuhan secara bersamaan? Jika demikian, aquaponik adalah solusinya! Pada hakekatnya, aquaponik bisa menggabungkan dua sistem budidaya tersebut, lho. Sistem ini memberikan konsep pencampuran budidaya yang menggunakan kotoran ikan dengan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.

Kursus online IELTS Vocasia

Baca Juga:

Sistem teknologi aquaponik ini bisa muncul sebagai jawaban atas adanya permasalahan dari semakin sulitnya mendapatkan sumber air yang sesuai untuk budidaya ikan, khususnya di lahan yang sempit. Sebab aquaponik merupakan salah satu teknologi hemat lahan dan air yang dapat dikombinasikan dengan berbagai tanaman sayuran.

Baca Juga:

Nah, agar kamu makin paham dengan sistem budidaya tanaman dan ikan yang satu ini, berikut kami rangkumkan pengertian aquaponik, kelebihan sistem ini, serta contohnya yang mungkin dapat menjadi inspirasimu dalam menerapkan penggabungan dua sistem budidaya ini di rumah. Yuk, langsung saja simak penjelasannya!

Baca juga: 10 Cara Memulai Usaha Hidroponik

Apa Itu Aquaponik?

Apa Itu Aquaponik? Sumber: zhaw.ch

Penelitian aquaponik telah dimulai sejak tahun 1971, dan berkembang pada tahun 1980-an. Dilansir dari Suaramerdeka, Aquaponik berasal dari kata ‘aquakultur’ dan ‘hidroponik’. Aquakultur merupakan budidaya ikan, sedangkan hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa tanah.

Baca Juga:

Jadi, aquaponik adalah sistem budidaya ikan (akuakultur) dan tanaman (hidroponik) bersama dalam sebuah  ekosistem yang resirkulasi/saling menguntungkan yang menggunakan bakteri alami untuk mengubah kotoran & sisa pakan ikan menjadi nutrisi tanaman. Dengan kata lain aquaponik adalah sistem di mana tanaman dan ikan bertumbuh bersama.

Baca Juga:

Dengan menggabungkan kedua sistem tersebut, terjadilah daur ulang. Sehingga limbah dari  sistem aquakultur merupakan input sistem hidroponik. Melalui penggabungan aquakultur menjadi aquaponik, limbah yang dibuang ke alam menjadi sangat minimal. Maka dapat dikatakan sistem aquaponik merupakan sistem yang ramah lingkungan.

Baca juga:

Kelebihan Sistem Aquaponik

Kelebihan Sistem Aquaponik. Sumber: paktanidigital.com

  • Penggunaan air sedikit, aquaponik menggunakan air sekitar 90 persen lebih sedikit daripada pertanian konvensional. Air yang digunakan didaur ulang, sehingga jarang diganti atau dibuang.
  • Karena tidak menggunakan media tanah, hanya ada sedikit gulma yang akan muncul pada tanaman hidroponik.
  • Tanaman hidroponik akan tumbuh lebih cepat dalam sistem aquaponik karena tanaman mendapatkan nutrisi 24 jam dari air kolam.
  • Aquaponik menghemat lahan secara efisien dan tidak memerlukan banyak tempat karena sayuran dan ikan yang dibudidayakan dapat disatukan pada satu tempat atau lokasi. Selain itu instalasi hidroponik sangat mudah dan tidak membutuhkan banyak biaya.
  • Aquaponik juga dapat ditempatkan dalam ruangan. Dengan penggunaan pencahayaan dalam ruangan, tanaman kamu dapat tumbuh sepanjang tahun.
  • Mampu menghasilkan sayuran, buah, atau ikan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun untuk tujuan komersial yang menghasilkan keuntungan.
  • Sayuran dan ikan yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik dan bebas dari bahan kimia atau residu pupuk anorganik, maupun pestisida kimia.

Baca juga: 6 Cara Budidaya Kangkung Hidroponik, Ternyata Mudah!

Contoh Budidaya dengan Sistem Aquaponik

Contoh Budidaya dengan Sistem Aquaponik. Sumber: youtube/Raka Alfasha

Hewan Aquaponik

1. Aquaponik Ikan Nila

Nila merah serta hitam bentuknya mirip dan masih satu family dengan ikan mujair, serta berhabitat asli di rawa, waduk dan danau. Ikan nila merupakan salah satu ikan konsumsi favorit di Indonesia karena dagingnya enak serta bergizi, sehingga akan mudah menjual ikan ini ke mana pun.

Ikan nila sangat cepat dalam pertumbuhannya dengan kualitas air yang baik serta bersih dan terbebas dari bahan kimia berbahaya. Apabila kamu menggunakan kolam galian baru, kandungan garam pada air kolam sebaiknya jangan melebihi 35 ppt/ml serta pH air sekitar 5 hingga 7.

Sebelum kolam diisi air dalam jumlah besar, isilah kolam setengahnya dan biarkan tergenang selama sekitar 5 hingga 7 hari dan kemudian barulah ganti airnya dengan yang baru, agar zat beracun pada semen, terpal atau tanah bisa ternetralisir.

Adapun untuk budidaya ikan nila aquaponik biasanya berukuran sekitar 5 sampai 10 centimeter atau berbobot 25 sampai 30 gram perekor. Untuk setiap 1 meter persegi kolam dapat diisi sekitar 10 sampai 15 ekor ikan nila.

2. Ikan Gurame Aquaponik

Ikan air tawar ini banyak terdapat di Jawa, serta bernilai ekonomis tinggi, lho. Sebab, untuk bisa mencapai berat konsumsi yang diinginkan oleh para pembeli, ikan ini cenderung harus lebih besar dari ikan lainnya, misal seberat setengah kilogram.

Jika akan memakai ikan gurame sebagai aquaponik, sebaiknya gunakan kolam terbuka yang mendapat cukup sinar matahari, karena ikan ini tidak cocok untuk fish tank yang tertutup. Suhu yang diperlukan agar ikan ini dapat berkembang dengan baik ialah sekitar 25 derajat-28 derajat celsius.

Dalam membeli benih gurame yang baik, ada baiknya yang telah berumur lebih dari setahun dan beratnya kurang lebih 100gram. Untuk pakan gunakan pakan hewani yaitu seperti pelet sebanyak seperempat dari jumlah pakannya, sisanya dapat berupa daun daunan seperti talas, singkong/ketela pohon, serta kangkung. Ikan ini rentan dengan penyakit jamur, apabila kamu melihat ada yang terinfeksi, segera pisahkan serta rendam dengan air garam selama satu jam.

Baca juga: Berikut Cara-Cara Budidaya Ikan Koi di Rumah!

Tanaman Aquaponik

1. Selada

Selada memiliki sifat mudah tumbuh di media air. Tak heran jika banyak orang yang memilih sayuran satu ini untuk ditanam dengan metode aquaponik. Kamu bisa panen selada dalam kurun waktu satu bulan setelah masa tanam.

2. Kangkung

Tanaman sayuran ini tumbuh secara alami di rawa-rawa dan juga sawah bertanah basah. Oleh sebab itu, kangkung sangat cocok untuk ditanam di aquaponik. Kamu bisa panen hanya dalam waktu satu bulan saja, lho.

3. Cabai

Tahukah kamu harga cabai bisa menyentuh angka Rp 100.000 per kilogram pada waktu-waktu tertentu? Nah, untuk mencegah pengeluaran yang membengkak, sebaiknya kamu punya tanaman cabai sendiri di rumah. Dengan metode aquaponik, kamu bisa mulai memanen cabai sejak umurnya mencapai 80 hari.

Baca juga: Apa Itu Flora Dan Fauna? Pengertian Dan Contohnya Lengkap

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian aquaponik, kelebihan dan contohnya. Setelah membaca ulasan di atas, sekarang kamu sudah lebih paham mengenai sistem budidaya aquaponik ‘kan? Apakah kamu tertarik melakukannya? Selamat membudidayakan sistem aquaponik!

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
jadwal kerja terstruktur

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *