Tanggal:23 December 2024

Mengenal Google UTM, Untuk Menganalisa Traffic Website!

UTM adalah salah satu parameter yang bisa kamu gunakan untuk menjalankan campaign digital marketing. Dengan memanfaatkan UTM, campaign digital marketing yang dijalankan akan lebih maksimal. Pada dasarnya, fitur Google UTM tracking code ini berguna sebagai parameter untuk melacak dari mana sumber klik dan konversi halaman website itu berasal.

Nah, untuk mengetahui lebih dalam mengenai Google UTM, simak pembahasan berikut.

Apa itu UTM

UTM adalah singkatan dari Urchin Traffic Monitor atau sebuah kode unik yang ditempatkan pada alamat URL website. Kode ini berfungsi untuk mengidentifikasi dari mana saja sumber traffic dalam website.

Biasanya, kode tersebut dipakai oleh pengguna saat membagikan konten mereka melalui berbagai platform seperti email, ads, media sosial, dan lainnya.

Google menyediakan fitur UTM builder yang bisa kamu buat melalui Google Analytics Campaign URL Builder. Kamu bisa memanfaatkan fitur Google UTM sebagai alat yang efektif untuk menganalisa secara detail sumber traffic yang diperoleh pada website yang kamu kelola, terutama ketika sedang menjalani campaign tertentu.

Dengan demikian, saat menjalankan sebuat campaign melalui channel yang berbeda, kamu bisa mengetahui channel mana yang paling efektif. Misal, ketika kamu menyebarkan tiga macam iklan pada channel yang berbeda-beda. Pertama melalui Facebook, kedua melalui email marketing, dan ketiga melalui LinkedIn. 

Kemudian kamu memasang UTM tracking code pada masing-masing iklan. Kamu bisa mengetahui traffic performa channel pada Google Analytics, dengan demikian akan terlihat channel mana yang paling efektif dan memiliki konversi klik tertinggi. Dengan hasil tersebut, kamu bisa menggunakan satu channel yang paling efektif saja untuk menjalankan campaign tersebut.

Contoh UTM Tracking Code

Sebelum pembahasan lebih lanjut, sebaiknya kita berkenalan terlebih dahulu dengan bentuk kode UTM saat digabungkan dengan alamat URL. Contohnya adalah sebagai berikut:

https://vocasia.id/blog/conversion-rate-optimization-adalah/?utm_campaign=blogspot&utm_campaign=blogspot&autm_medium=social&utm_source=instagram

Dari URL di atas, kamu bisa melihat struktur kode UTM. Maka, saat memantaunya di Google Analytics, secara otomatis kamu bisa mengetahui bahwa traffic yang diperoleh dari link tersebut berasal dari Instagram.

Baca juga| Conversion Rate Optimization Dan Langkah Memaksimalkannya

Image: Freepik

Macam-macam Parameter UTM

Dengan penjelasan di atas, kita bisa mengetahui bahwa tools Google UTM bisa memberikan fleksibilitas untuk mencari asal traffic yang diperoleh dari website. Seperti informasi mengenai sumber link, konten apa yang diklik, hingga menjadi bahan tambahan untuk membuat strategi marketing yang baru. 

Untuk mempermudah dalam menggunakan kode UTM, Google menyediakan beberapa jenis parameter yang bisa digunakan. Berikut adalah macam-macam parameter UTM:

1. Term

Dengan parameter term, kamu bisa menggunakannya untuk mengindikasikan kata kunci yang kamu gunakan pada ads berbayar seperti PPC (Pay per Click).

Contoh, ketik membayar untuk sebuah campaign untuk kata kunci “Digital Marketing”, kamu bisa menambahkan kata kunci tersebut dalam kode UTM dengan bentuk seperti ini:

utm_term=online+marketing.

2. Campaign

Kode ini menandakan nama sesuai campaign atau promosi yang kamu buat. Misal, alamat kode yang terdapat di URL kamu adalah: utm_campaign=35percentpromocode, berarti link tersebut berisikan kode promosi dengan penawaran diskon 35 persen.

3. Source

Parameter selanjutnya berfungsi untuk menginformasikan dari mana sumber traffic website kamu berasal. Misal, jika kamu membagikan link website ke Instagram, bentuk parameter yang akan digunakan adalah: utm_source=Instragram.

4. Medium

Selanjutnya adalah medium, parameter ini digunakan untuk mengetahui jenis medium apa yang digunakan visitor saat mengklik link yang kamu bagikan. Medium tersebut bisa berupa email, ads, alamat browser, media sosial dan lainnya. Contoh parameter medium adalah sebagai berikut: utm_medium=socialmedia.5.

5. Content

Parameter terakhir adalah content, ini berguna untuk mengetahui hasil jenis campaign yang berbeda dalam satu URL yang sama atau sebagai indikator melakukan A/B testing. Misal, ketika ingin membuat banner campaign pertama dengan sebuah logo, kemudian banner kedua dengan text. Maka, untuk membedakan keduanya adalah dengan membuat kode UTM seperti berikut: utm_content=logolink dan utm_content=textlink.

Dengan parameter-parameter tersebut, kamu bisa membuat kombinasi kode pelacakan UTM sesuai kebutuhan. Semakin banyak parameter yang digunakan, akan semakin spesifik hasil analisa yang diperoleh.

Kamu bisa mengandalkan kombinasi parameter untuk berbagai tujuan, seperti:

  • Melacak semua traffic kunjungan.
  • Mengoptimalkan strategi campaign marketing.
  • Mencari tahu konten mana yang paling disukai audiens.
  • Memperoleh informasi mendalam untuk menentukan kriteria target audiens baru.
  • Dapat menjadi cara terbaik untuk melakukan A/B testing pada campaign.
  • Menganalisis fungsi dan efektifitas link yang disebarkan pada berbagai medium yang ada.
  • Memudahkan ketika melacak antara satu campaign dengan yang lainnya dari sumber medium berbeda dan masih banyak lagi.

Baca juga| Cara Agar Backlink Cepat Terindex Google

Image: Freepik

Tutorial Membuat UTM

UTM adalah alat pelacakan lanjutan untuk mengukur campaign online yang dapat memaksimalkan traffic website kamu. Setelah menambahkan tag UTM ke URL, parameter URM akan melacak bagaimana berinteraksi dengan link dan website kamu. Lalu, bagaimana cara menggunakan Google UTM builder? Berikut penjelasannya.

1. Kunjungi halaman Google Campaign URL Builder

Langkah pertama untuk membuat kode UTM tracking adalah dengan mengunjungi halaman Google Campaign URL Builder. Pada halaman ini kamu akan menemukan berbagai parameter yang nantinya akan menjadi kode tambahan untuk disisipkan pada link URL.

2. Isi setiap kolom parameter yang dibutuhkan

Selanjutnya kamu bisa mengisi masing-masing kolom parameter seperti Website URL, Source, Medium dan Campaign Name. Jika kamu ingin melacak performa pada iklan berbayar, isi kolom Term dan Content untuk mendapatkan kode UTM tambahan.

3. Link siap digunakan

Setelah mengisi semua kolom yang dibutuhkan, selanjutnya akan muncul UTM link yang siap untuk digunakan. Selain itu, akan terdapat pilihan untuk membuat UTM link menjadi lebih singkat dan kamu bisa mencobanya agar lebih sederhana.

4. Analisa UTM di Google Analytics

Hal selanjutnya adalah menganalisa bagaimana performa campaign digital marketing melalui UTM link pada Google Analytics. Biasanya Google Analytics membutuhkan waktu 3 hingga 5 hari untuk menarik data secara sempurna untuk UTM.

Cara menganalisa pada Google Analysis adalah dengan cara membuka menu Acquisition, kemudian pilih menu Campaign, selanjutnya pilih menu All Campaign. Halaman ini akan menampilkan data mengenai bagaimana performa dari UTM link yang telah kamu buat sebelumnya.

Baca juga| Tips Dan Contoh Copywriting Iklan Facebook

Nah, itu dia beberapa informasi mengenai UTM yang perlu diketahui. UTM adalah tag atau kode yang dapat ditambahkan pada URL campaign online marketing untuk membantu melacak efektifitas campaign pada website yang kamu kelola.

Parameter yang terdapat dalam Google UTM bisa kamu manfaatkan untuk menilai dari mana saja traffic website berasal. Sehingga, kamu bisa mengembangkan strategi mana yang lebih baik lagi kedepannya.

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *