Mengembangkan sebuah software dengan efisien itu penting. Terutama, untuk dapat dilakukan di berbagai lingkungan pengembangan sekaligus. Nah, Docker adalah salah satu solusi untuk mempermudah proses tersebut. Sebab Docker ini sudah banyak digunakan oleh para pengembang perangkat lunak, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Baca Juga :
- 7 Jenis Sistem Operasi Yang Biasa Dipakai Di Komputer
- Mengenal Sistem Informasi Lebih Dalam
- Yuk, Pelajari Apa Itu VGA Card!
Perlu kamu ketahui, di kalangan pengembang software, Docker adalah sebuah platform yang kerap digunakan untuk membuat sistem aplikasi dapat terotomasi secara fleksibel, lho. Oleh karena itu, belajar Docker akan sangat membantumu dalam meningkatkan kemampuan development.
Dengan Docker, kamu dapat mengelola infrastruktur dengan cara yang sama seperti mengelola aplikasi (infrastruktur dengan kode). Memanfaatkan Docker untuk pengiriman, pengujian, dan penerapan kode dengan cepat, kamu dapat secara signifikan mengurangi penundaan antara penulisan kode dan menjalankannya dalam produksi. Berikut kami berikan ulasan seputar Docker untuk kamu. Yuk, simak!
Baca juga:
- Yuk Mengenal Apa itu Software Engineering!
- Apa Itu RDP? Pengertian, Fungsi, Dan Cara Kerjanya
- Apa Itu Agile?
Pengertian Docker
Docker diperkenalkan pada tahun 2013 oleh Solomon Hykes pada acara PyCon. Beberapa bulan setelahnya Docker secara resmi diluncurkan, tepatnya pada tahun 2014. Semenjak itu Docker menjadi sangat populer di kalangan developer luar negeri, tetapi belum terlalu populer di Indonesia.
Baca Juga :
Docker adalah layanan atau aplikasi untuk menyatukan berbagai file software dan pendukungnya dalam sebuah wadah (container) agar memudahkan proses pengembangan software. Dalam pengembangan aplikasi, developer memerlukan virtualisasi di server agar aplikasi bisa berjalan di berbagai platform dengan konfigurasi hardware yang berbeda-beda.
Baca Juga :
- Mengenal Cracking: Kejahatan Siber Yang Berbahaya
- Apa Itu Bot? Kenali Pengertian, Manfaat, Dan Jenisnya!
- Kenali Apa Itu Cloud Computing?
Sebagai platform pembuat kontainer, Docker memiliki komponen-komponen penyusun yang membuatnya bisa beroperasi. Kontainer Docker bertindak mirip seperti mesin virtual (VM). Perbedaannya, bila VM bekerja dengan cara memvirtualisasi hardware server, maka kontainer memvirtualisasi sistem operasi pada server.
Ketika hendak menggunakan Docker, kamu akan menemukan beberapa istilah fitur dari Docker, berikut uraiannya:
- Docker Image: Kumpulan file yang menunjang sebuah aplikasi.
- Docker Container: Wadah untuk mengemas dan menjalankan aplikasi.
- Docker Client: Tempat di mana pengguna dapat mengirimkan perintah.
- Docker Engine Rest API: Komponen yang digunakan untuk berinteraksi dengan Docker daemon.
- Docker Daemon: Proses pengelolaan Docker images, container, network, dan storage volumes.
- Docker Host: Komponen yang menyediakan lingkungan untuk menjalankan aplikasi.
- Docker Registry: Wadah untuk menyimpan Docker image.
- Docker Hub: Layanan yang disediakan untuk menemukan dan berbagi Docker image.
Baca juga:
- Apa Itu Hosting Control Panel?
- Apa Itu Kubernetes? Fungsi, Komponen, Dan Cara Kerjanya
- Programmer: Pengertian, Tugas, Skill, Dan Gaji
Manfaat Docker
1. Lingkungan yang konsisten dan terisolasi
Menggunakan container developer dapat membuat lingkungan yang dapat diprediksi yang diisolasi dari aplikasi lain. Di mana pun aplikasi diterapkan, semuanya tetap konsisten dan ini mengarah pada produktivitas besar-besaran: lebih sedikit waktu debugging, dan lebih banyak waktu meluncurkan fitur dan fungsionalitas baru bagi pengguna.
2. Kemampuan mobilitas untuk berlari di mana saja
Gambar Docker bebas dari batasan lingkungan, dan itu membuat penerapan apa pun konsisten, dapat dipindahkan (portabel), dan dapat diskalakan. Kontainer memiliki manfaat tambahan untuk dijalankan di mana saja, asalkan ditargetkan pada OS (Win, Mac OS, Linux, VM, On-prem, di Cloud Publik), yang merupakan keuntungan besar baik untuk pengembangan maupun penerapan.
Popularitas luas format gambar Docker untuk wadah lebih membantu. Ini telah diadopsi oleh penyedia cloud terkemuka, termasuk Amazon Web Services (AWS), Google Compute Platform (GCP), dan Microsoft Azure. Selain itu, kamu memiliki sistem orkestrasi yang kuat seperti Kubernetes, dan produk seperti AWS ECS atau Azure Container Instances sangat berguna dalam hal mobilitas.
3. Efektivitas biaya dengan penerapan cepat
Kontainer bertenaga Docker dikenal untuk mengurangi waktu penerapan menjadi detik. Itu prestasi yang mengesankan dengan standar apa pun. Secara tradisional, hal-hal seperti penyediaan, menyiapkan dan menjalankan perangkat keras akan memakan waktu berhari-hari atau lebih.
Selain itu, kamu menghadapi overhead besar dan pekerjaan ekstra. Saat setiap proses dimasukkan ke dalam wadah, itu dapat dibagikan dengan aplikasi baru. Proses penyebaran menjadi cepat dan kamu pada dasarnya siap untuk pergi.
4. Fleksibilitas
Docker benar-benar memungkinkan kamu untuk membangun, menguji, dan merilis gambar yang dapat digunakan di beberapa server. Bahkan jika patch keamanan baru tersedia, prosesnya tetap sama. Kamu dapat menerapkan tambalan, mengujinya, dan merilisnya ke produksi. Selain itu, Docker memungkinkanmu untuk memulai dan menghentikan layanan, atau aplikasi dengan cepat, yang sangat berguna dalam lingkungan cloud.
5. Kolaborasi, modularitas, dan penskalaan
Metode containerization Docker memungkinkanmu untuk mengelompokkan aplikasi sehingga kamu dapat menyegarkan, membersihkan, memperbaiki bahkan tanpa menghapus seluruh aplikasi. Selanjutnya, dengan Docker, kamu juga dapat membangun arsitektur untuk aplikasi yang terdiri dari proses kecil yang berkomunikasi satu sama lain melalui API.
Dari sana, pengembang berbagi dan berkolaborasi, memecahkan masalah potensial dengan cepat. Pada tahap ini, siklus pengembangan selesai dan semua masalah teratasi, tanpa perlu perbaikan besar-besaran, hal ini sangat hemat biaya dan menghemat waktu.
Baca juga:
Kelebihan Docker
1. Memiliki konfigurasi yang sederhana
Docker memiliki konfigurasi yang cukup sederhana dan dapat kamu sesuaikan dengan kebutuhan aplikasi yang sedang kamu kembangkan. Hanya dengan menentukan beberapa kode, ia akan membuat environment sendiri yang berbeda dengan environment dari server utama.
2. Dapat melakukan debugging
Kelebihan berikutnya adalah Docker dapat melakukan debugging. Waktu yang dibutuhkannya juga tergolong cepat, yakni hanya sekitar satu menit saja untuk melakukan proses debug pada Sandbox.
3. Dapat dijalankan pada beberapa platform cloud
Salah satu penyebab Docker banyak diminati oleh banyak perusahaan adalah karena ia dapat dijalankan pada beberapa platform cloud. Dengan begitu, penggunanya akan lebih fleksibel dalam melakukan porting aplikasi.
4. Tingkat keamanan yang baik
Docker akan memastikan aplikasi yang sedang berjalan tidak dapat memengaruhi container. Selain itu, ia juga memiliki fitur keamanan lain seperti pengaturan OS host mount dengan akses read-only sehingga tidak akan mengubah konfigurasi apa pun, kecuali ada yang memiliki akses secara penuh.
5. Dapat digunakan pada berbagai sistem operasi
Sebelumnya kamu sudah mengetahui fitur dari Docker yang dapat berjalan di sistem operasi seperti Windows, Mac, dan Linux. Hal tersebut akan memudahkan pengguna dari fleksibilitas.
Baca juga: Memasang SSL di server Anda, menggunakan cPanel
Itulah penjelasan tentang apa itu Docker, mulai dari pengertian, manfaat, hingga kelebihannya. Melihat segudang manfaat dan kelebihannya, tak ada salahnya untuk mempelajari Docker hingga kamu benar-benar mahir. Jadi, tertarik mengembangkan aplikasi dengan Docker?
Leave a Reply