Tanggal:09 November 2024

Mengenal Cracking: Kejahatan Siber yang Berbahaya

Cracking adalah tindakan kejahatan dengan cara menggunakan identitas orang lain yang diperoleh secara ilegal. Biasanya, para pelaku mencoba menyusup ke dalam sistem jaringan komputer. Lalu, tujuan mereka ingin sabotase informasi penting dan digunakan secara online untuk kepentingan pribadi.

Oleh karena itu, kita harus selalu waspada apalagi di era canggih teknologi Informasi seperti sekarang ini. Dengan meningkatnya penggunaan internet pada aspek kehidupan memberikan dampak positif. Akan tetapi, banyak juga dampak negatifnya seperti kini marak sekali munculnya oknum kejahatan melalui media internet.

Sebagai warga negara sudah seharusnya kita menanggulangi cracking supaya tidak ada lagi kasus yang menimbulkan keresahan dan mengacaukan keadaan sekitar. Para penegak hukum juga harus berkontribusi memberikan efek jera kepada pelaku agar terciptanya negara yang aman dan tentram.

Bagi kamu yang masih awam mendengar istilah kata cracking. Tenang saja! Vocasia akan memberikan informasinya secara tuntas, loh. Yuk, simak penjelasannya hingga akhir.

Baca Juga | Cybercrime: Pengertian, Jenis Dan Contoh

Apa itu Istilah Cracking?

Ilustrasi Cracking (Pixebay)

Cracking adalah operasi yang membobol sistem keamanan komputer untuk tujuan kriminal. Pelakunya disebut cracker. Cracking merupakan bentuk kejahatan dunia maya yang agak serius dan berbahaya karena dapat mencuri data dari komputer, membocorkan informasi sensitif kepada pesaing atau pihak yang tidak bertanggung jawab, serta merusak sistem keamanan.

Baca Juga | Apa Itu Carding? Waspadai Kejahatan Penipuan, Wajib Tahu!

Jenis-Jenis Cracking

Kejahatan Siber Cracking (Pixebay)

Ternyata ada beberapa jenis cracking yang diklasifikasikan berdasarkan teknik, berikut di antaranya:

1. Password Cracking (Pembobolan Kata Sandi)

Peretas kata sandi adalah metode yang digunakan oleh pelaku cracker untuk memulihkan akun atau mendapatkan akses ke sistem dengan kata sandi dari data yang disimpan sebelumnya. Umumnya, kata sandi yang ada di situs web atau aplikasi dienkripsi sehingga tidak bisa lagi dibaca langsung oleh sistem. Tujuannya adalah untuk mempersulit peretas untuk mengetahui kata sandi yang digunakan oleh penggunanya. Sistem ini disebut hashing. Fungsi hash ini adalah sejenis sistem enkripsi kata sandi.

Misalnya, kata sandi kamu adalah “inipassword”, mungkin hash akan menyimpannya sebagai “e5c62f5746614ee7c8c86b88def8b097”, tetapi biasanya algoritma hashing ini berbeda.

Jika pengguna masuk dengan memasukkan kata sandi yang sama dengan hash, mereka akan dapat masuk dan mendapatkan akses ke akun atau sistem terkait. Untuk memecahkan kata sandi, hal pertama yang akan mereka lakukan adalah mencoba mendapatkan hash situs web.

Selanjutnya, mereka perlu mengetahui kombinasi algoritma hashing dan teknik yang digunakan oleh situs web target untuk mengamankan kata sandi. Meskipun mungkin tampak sulit dan memakan waktu, mereka dapat menggunakan pembuat kata sandi khusus untuk menemukan kata sandi yang sesuai.

Baca Juga | Waspadai Investasi Bodong! Cari Tahu Ciri-Cirinya

Ada tiga metode cracking yang digunakan untuk crack password:

Brute Force (Kasar)

Metode yang digunakan untuk memasukkan algoritma adalah dengan menggunakan karakter kata sandi acak untuk menemukan kecocokan.

Dictionary Cracking (Kamus Kejahatan)

Mirip dengan brute force, hanya kata-kata acak yang digunakan untuk menemukan kecocokan hash.

Rainbow Table Cracking

Menggunakan jumlah nilai hash untuk menemukan pengodean yang digunakan oleh hash guna mengamankan kata sandi.

Baca Juga | Cybersecurity: Pengertian Hingga Ancamannya

2. Sofware Cracking

Software cracking adalah tindakan memodifikasi atau menonaktifkan beberapa fungsi yang ada dalam perangkat lunak. Secara umum, target utama mereka adalah perangkat lunak berbayar. Tetapi, mereka dapat menyerang perlindungan salinan, yaitu melindungi konten, seperti perangkat lunak, aplikasi, menggunakan hak cipta, untuk mencegah bentuk pembajakan lainnya.

Jika mereka termasuk dalam kerentanan perlindungan salinan, peretas biasanya menghapus permintaan izin, menonaktifkan validasi nomor seri, membuka kunci fitur premium, dan banyak lagi. Tentu saja hal ini sangat merugikan pemilik software atau aplikasi tersebut karena hasil cracking dapat didistribusikan secara bebas tanpa ada royalti.

Perangkat lunak (software) yang berhasil di-crack sebagian besar merupakan hasil dari penggunaan tool, di antaranya:

Keygen (Generator Kunci)

Keygen adalah sebuah aplikasi yang dapat memberikan kode serial number pada suatu aplikasi. Kamu bisa gunakan untuk mengaktifkan fitur berbayar dan mengelabuhi pengembang aplikasi bahwa seolah-olah telah membelinya.

Patch (Tambalan)

Patch adalah alat yang dibuat oleh cracker untuk memodifikasi program yang sudah ada. Alat ini dapat menghapus fitur lisensi, pembayaran, dan masih banyak yang lainnya.

Loader (Pemuat)

Bertanggung jawab untuk memblokir semua akses ke perlindungan aplikasi saat aplikasi tersebut dijalankan.

Baca Juga | Yuk, Belajar Mengenal Traffic Pada Website

3. Network Cracking

Saat menggunakan Wi-Fi, kamu harus waspada terhadap serangan peretasan jaringan. Biasanya, cracking melakukan serangan LAN dengan membobol sistem keamanan. Secara keseluruhan, target utama mereka adalah pengguna Wi-Fi. Sebagai contoh sederhana, kamu berada di sebuah restoran dan kemudian mengakses internet menggunakan Wi-Fi publik. Nah, kemungkinan akan ada cracker yang bisa membobol jaringan dan kemudian meretas data pribadi kamu.
Untuk mengantisipasinya, kamu harus menggunakan jaringan pribadi agar aman dan menghindari Wi-Fi publik. Selain itu, kamu juga dapat melindungi data dengan menggunakan VPN.

Baca Juga | Apa Itu Money Game? Jangan Sampai Terjebak! Berikut Ciri Dan Cara Mewaspadainya

Dampak dari Cracking

Ilustrasi Dampak Cracking (Pixebay)

Karena kemampuan cracker untuk membobol sistem keamanan komputer, kejahatan dunia maya ini memiliki banyak efek negatif yang sangat merugikan para korban, di antaranya:

1. Menyalahgunakan data pengguna

Cracking artinya serupa sebagai pemalsuan. Mengambil dan memperuntukkan informasi user adalah kejadian yang banyak ditemukan. Hal ini bisa terjadi oleh siapa pun, baik pengguna website maupun user. Jika cracker manemukan celah keamanan pada akun kita, hal itu bisa berakibat pemalsuan informasi.

Data yang dicuri pun beragam, seperti alamat, password, KTP, KK, dan lain-lain. Data sensitif yang sangat privacy bisa dihimpun oleh cracker. Tujuannya agar bisa dijual ke pasar gelap atau disebar ke pergantian informasi pada cracker. Setelah itu, dampak lain bisa saja digunakan media phishing, penyamaran online, penipuan dan lain-lain.

Ternyata ada yang lebih ekstrim, jika mereka tahu rekening kita atau data kartu kredit, skenario terparah adalah :

• Data kamu bisa digunakan oleh pihak yang tidak diinginkan
• Peminjaman online atas nama kamu
• Menghabiskan saldo rekening

Baca Juga | Apa Itu Web Scraping? Kenali Pengertian, Teknik, Dan Fungsinya!

2. Runtuhnya sistem pertahanan komputer

Jika jaringannya lemah, peretas dapat menghancurkannya. Selain itu, ia dapat memblokir akses pemilik sistem, memodifikasi sistem yang tidak aktif, mengambil alih sistem, mengambil semua data dan menjualnya, serta menghapus semua data yang ada. Akibatnya, aktivitas bisnis yang membutuhkan akses data online bisa terhambat atau lumpuh total.

Baca Juga | Mengenal Apa Itu Software Testing

3. Tersebarnya software ilegal

Bagi pemilik software (perangkat lunak), cracking adalah mimpi buruk. Ini benar, karena software atau aplikasi dengan fitur premium harus dibayar. Dari sana, para pengembang mendapatkan pendapatan untuk membuat sistem perangkat lunak. Nah, para cracking biasanya akan menghapus sistem berbayar hingga semua fitur bisa dibuka kuncinya, baik fitur umum dan premium. Akibatnya, pengembang perangkat lunak tidak memperoleh pendapatan apa pun dari penggunaan fitur premium. Selain itu, semua data sistem dapat dibaca sehingga data pengguna berada di tangan yang berbahaya.

BacaJuga | Apa Itu Software? Yuk Kenali Lengkap Beserta Fungsinya

4. Tersebarnya malware

Efek lain dari peretasan adalah penyebaran malware yang dapat dimasukkan melalui aplikasi yang diretas atau dapat berupa jendela pop-up yang muncul saat kamu mengunjungi sebuah situs web.

Baca Juga | Laptop Kamu Sering Lemot? Itu Tanda Terkena Virus. Begini Cara Mengatasinya!

5. Mengintai perusahaan lain

Mendobrak sistem perusahaan akan memberikan ruang pekerjaan cracker. Mereka dapat akses untuk melihat rahasia penting perusahaan lain. Ada sejumlah kelompok cracker yang secara khusus didanai untuk menyebarkan informasi penting milik perusahaan tertentu.

Baca Juga | 8 Rekomendasi Antivirus Terbaik Untuk PC Dan Laptop

Cara Menghindari Cracking

Hacker Cracking (Pixebay)

1. Hindari jaringan WiFi publik

Jaringan internet yang tersedia di restoran, kafe, atau tempat umum lainnya sering kali tidak memiliki fitur keamanan yang baik. Jika kamu harus menggunakan jaringan publik, pastikan untuk tidak terlibat dalam transaksi keuangan atau aktivitas lain yang melibatkan informasi aktif.

Baca Juga | Daftar Negara Dengan Internet Tercepat Di Dunia 2022

2. Gunakan VPN

Menggunakan VPN adalah salah satu cara untuk mengenkripsi koneksi kamu. Ini akan memberi lapisan perlindungan ekstra terhadap peretas yang menargetkan perangkat atau jaringan milikmu. Selain itu, VPN juga digunakan untuk melindungi informasi pribadi dari situs web dan aplikasi yang kamu gunakan.

Baca Juga | Cara Backup WordPress Dengan Mudah

3. Tingkatkan sistem keamanan

Meretas komputer pasti membutuhkan waktu lama untuk masuk ke dalam situs web kamu. Jika situs kamu aman hari ini, kecil kemungkinannya pada minggu depan. Solusinya adalah dengan selalu meng-update sistem keamanan secara berkala. Kamu dapat mengatur jadwal seperti memperbarui kata sandi, mengaktifkan pemindaian virus, selalu dapat memperbarui build, plugin, dan tema WordPress ke versi terbaru. Hal itu dilakukan untuk meminimalkan celah yang dapat digunakan peretas untuk membobol sistem web milik kamu.

Baca Juga | 5 Rekomendasi Plugin WordPress Terbaik

4. Jangan mengulang password

Maksudnya adalah kamu harus menghindari password yang sama di setiap akun. Hal itu karena jika semuanya memiliki password yang sama, para cracker akan sangat mudah untuk mendapatkan akses terhadap akun lain yang kamu miliki.

Baca Juga | Apa Itu Prototype?

5. Jangan asal klik iklan

Hal yang sering dilakukan orang ini berakibat pada malware yang akan menyerang sistem laman kamu. Iklan ini biasanya berupa dalam bentuk pop up dan apabila di klik akan secara otomatis mengunduh malware. Jika kamu menemukan iklan saat mengakses situs web, sebaiknya diamkan saja dan jangan mengklik iklan tersebut.

Nah, itulah informasi mengenai cracking. Kamu harus selalu tetap waspada agar tidak menjadi korban. Semoga bermanfaat dan nantikan artikel lainnya. Ikuti terus media sosial kami agar tidak ketinggalan info dari Vocasia!

Baca Juga | Proteksi Ransomware: Cara Menjaga Keamanan Data Anda Di Tahun 2022

Kursus belajar pemograman untuk anak vocasia
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *