Tanggal:23 December 2024

8 Cara Budidaya Alpukat agar Cepat Berbuah

Cara budidaya alpukat.

Apakah kamu berkeinginan untuk membudidayakan buah alpukat? Jika ya, kamu sudah berada di pilihan yang tepat. Hal itu dikarenakan alpukat menjadi salah satu buah yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang enak dan kandungan nutrisinya yang banyak. Di dalamnya, alpukat mengandung beta-sitoterol yang bisa menyehatkan jantung. Selain itu, buah berwarna hijau ini juga mempunyai banyak manfaat lain bagi kesehatan seperti melindungi mata, memperkuat tulang, mengurangi risiko kanker, menurunkan berat badan, perawatan kulit, dan lain sebagainya. Adanya berbagai manfaat tersebut menjadikan buah alpukat sebagai buah favorit yang sering dikonsumsi. Terbukti dengan banyaknya hasil olahan berbahan alpukat yang bisa ditemukan seperti jus, salad, pankace, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, tak mengherankan jika budidaya alpukat menjadi budidaya yang memiliki peluang menjanjikan. Meskipun begitu, di dalam proses budidayanya, kamu tak bisa melakukannya dengan asal dan tanpa teknik. Adanya hal tersebut justru akan membuat budidaya yang dilakukan menjadi gagal. Nah, untuk menghindarinya, ikuti cara-cara budidaya alpukat berikut ini agar budidayamu tersebut berhasil dan berbuah lebat.

1. Persyaratan Budidaya Alpukat

Persyaratan budidaya alpukat.
Persyaratan budidaya alpukat. Sumber: Pexels

Cara budidaya alpukat #1 yang harus kamu lakukan terlebih dahulu adalah mengetahui persyaratan budidayanya. Persyaratan ini harus diketahui dan dipahami agar alpukat yang kamu budidayakan tersebut bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal. Nah, apa saja persyaratan tersebut?

  1. Iklim. Di dalam proses budidaya alpukat dibutuhkan angin untuk membantu proses penyerbukan. Meskipun begitu, angin yang terlalu kuat misalnya sekitar 62,4 – 73,6 km per jam justru akan membuat ranting dari tanaman alpukat yang lunak menjadi patah. Tanaman alpukat bisa tumbuh dengan baik di wilayah yang memiliki curah hujan minimum 750 – 1000 mm per tahun. Untuk tumbuh, akpukat membutuhkan sinar matahari sekitar 40 – 80%. Terakhir, alpukat harus dibudidayakan di wilayah dengan suhu sekitar 12,8 – 28,3 derajat celcius.
  2. Media tanam. Tanah yang baik untuk dijadikan media tanam alpukat adalah tanah yang gembur, subur, tidak mudah tergenang air, dan mengandung banyak unsur hara. Adapun jenis tanah yang cocok untuk dijadikan media tanam adalah lempung berpasir, lempung liat, lempung endapan. Untuk pH tanah, tanaman alpukat bisa tumbuh dengan optimal di tanah yang mengandung pH antara 5,6 – 6,4.
  3. Ketinggian tempat. Tanaman alpukat bisa tumbuh dengan baik di ketinggian tempat berkisar antara 200 – 1000 m dpl.

2. Pembibitan Alpukat

Pilih bibit yang berkualitas
Pilih bibit yang berkualitas. Sumber: Pexels

Setelah mengetahui persyaratan budidaya alpukat, maka cara budidaya #2 adalah menentukan bibit alpukat yang akan digunakan. Nah, sebelum memilih, ada baiknya untuk kamu mengetahui ciri-ciri bibit yang berkualitas baik, nih. Berikut ciri-cirinya.

  1. Bibit yang baik berasal dari buah yang sudah cukup tua.
  2. Buah tersebut tidak jatuh ke tanah hingga mengalami pecah.
  3. Usahakan pengadaan bibit lebih dari satu jenis untuk menjamin adanya kemungkinan persarian bersilang.

Setelah mengetahui ciri-ciri bibit yang baik untuk digunakan dalam budidaya, cara selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah menyiapkan bibit tersebut. Bibit tersebut bisa diperoleh melalui biji dan penyambungan pucuk, serta penyambungan mata. Di antara ketiganya, penyambungan pucuk dan mata menjadi pilihan terbaik yang bisa diterapkan dalam budidaya karena nantinya tanaman akan lebih cepat berbuah dan kualitasnya sama dengan buah indukan. Adapun jika menggunakan biji, tanaman akan lama berbuah dan kualitasnya berbeda dengan indukannya.

3. Penyemaian

Penyemaian bibit alpukat.
Penyemaian bibit alpukat. Sumber: Pexels

Setelah berhasil menentukan bibit yang baik, maka cara budidaya alpukat #3 adalah melakukan penyemaian terhadap bibit tersebut. Dikarenakan budidaya akan memberikan hasil yang baik jika menggunakan pucuk atau mata, maka teknik penyemaian yang akan dijelaskan berikut ini adalah penyemaian terhadap pucuk dan mata saja.

  1. Penyambungan pucuk. Pohon pokok yang digunakan untuk penyambungan ini harus berusia sekitar 6 – 7 bulan dan jaringan pada pangkal batang belum berkayu. Ujung dahan yang masih muda digunakan sebagai cabang sambungan. Dahan tersebut dipotong miring dan disisipkan ke dalam belahan di samping pohon pokok yang diikat dengan kain atau plastik. Usahakan penyambungan tersebut dilakukan serendah mungkin ya! Nah, setelah disambung, letakkan sambungan di tempat yang teduh, lembap, dan tidak berangin. Beri air secara rutin untuk menghindari adanya serangan hama penyakit. Kamu juga bisa memberikan pestisida untuk mengendalikannya.
  2. Penyambungan mata. Pembuatan bibit dilakukan pada pohon pangkal yang telah berusia 8 – 10 bulan, dengan mata diambil dari dahan yang sehat. Penyambungan atau penempelan tersebut harus dilakukan saat kulit batang semai mudah dilepaskan dari kayu. Lalu, bagaimana cara melakukan penempelan tersebut? Sayat kulit batang yang bermata dan lepaskan dari kayunya tanpa merusak mata tersebut. Masukkan kulit bermata di antara kulit dan kayu yang telah di sayat di pohon dan tutup dengan pita plastik. Bila selama 3 – 5 hari mata masih hijau berarti penyambungan berhasil.

4. Pengolahan Media Budidaya Alpukat

Olah media budidaya.
Olah media budidaya. Sumber: Pexels

Cara budidaya alpukat #4 adalah mengolah media budidaya. Pengolahan ini harus memperhatikan persyaratan yang telah dijelaskan sebelumnya. Nah, pada saat pengolahan media budidaya ini, usahakan untuk membersihkan gulma, akar tanaman sisa, kotoran yang ada, dan sebagainya yang ada di lahan budidaya ya! Setelah itu, cangkul tanah hingga menjadi gembur. Usahakan pengolahan media budidaya ini dilakukan saat musim kemarau ya! Kemudian, buat lubang tanam dengan ukuran yang disesuaikan dan berikan pupuk serta aduk secara merata. Diamkan lubang tersebut selama 2 minggu sebelum siap digunakan untuk budidaya.

5. Penanaman Alpukat

Tanam bibit di media budidaya.
Tanam bibit di media budidaya. Sumber: Pexels

Setelah lubang siap digunakan dan bibit telah disemai, maka cara budidaya #5 adalah melakukan penanamannya. Di dalam penanaman ini, usahakan untuk melakukannya di awal musim hujan dan tanah di dalam lubang tidak lagi mengalami penurunan. Usahakan juga saat penanaman, tanah di sekitar tanaman lebih tinggi daripada tanah di sekitarnya. Hal itu untuk menghindari adanya genangan air di tanaman alpukat tersebut. Nah, berikut beberapa cara melakukan penanaman yang bisa kamu ikuti.

  1. Bibit dipindahkan ke dalam lubang budidaya.
  2. Tutup kembali lubang dan ikat tanaman dengan ajir.
  3. Beri naungan pada setiap tanaman untuk menghindari angin atau hujan secara langsung.

6. Perawatan Alpukat

Rawat dengan baik.
Rawat dengan baik. Sumber: Pexels

Setelah bibit tanaman berhasil ditanam, maka cara budidaya buah alpukat #6 adalah melakukan perawatannya sehingga bisa tumbuh dengan optimal. Terdapat beberapa cara melakukan perawatan untuk menghasilkan buah yang sehat dan berkualitas baik.

  1. Siangi gulma di sekitar tanaman secara rutin.
  2. Lakukan penggemburan tanah di sekitar tanaman dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman.
  3. Lakukan 2 kali penyiraman yaitu pada pagi atau sore hari. Jika hujan, tanaman tidak perlu disiram lagi.
  4. Lakukan pemangkasan pada ranting yang mati atau cabang tanaman yang tumbuh terlalu rapat.
  5. Berikan pupuk yang baik dan secara teratur.

7. Hama dan Penyakit

Basmi hama dan penyakit.
Basmi hama dan penyakit. Sumber: Pexels

Untuk menanggulangi atau membasmi hama dan penyakit yang tumbuh di dalam budidaya alpukat ini, kamu bisa memberikan insektisida, fungisida, melakukan pemangkasan, memperbaiki drainase, dan lain sebagainya untuk menghindari tumbuhnya hama dan penyakit tersebut.

8. Masa Panen Alpukat

Panen alpukat.
Panen alpukat. Sumber: Pexels

Cara budidaya alpukat terakhir adalah melakukan panen. Buah alpukat yang sudah memasuki waktu panen memiliki ciri-ciri sebagainya berikut.

  1. Warna kulit buah alpukat tua, tetapi belum menjadi cokelat atau merah serta tidak mengkilap.
  2. Terdengar bunyi nyaring jika buah diketuk.
  3. Akan terdengar goncangan biji jika buah digoyangkan.

Nah, setelah mengetahui ciri-ciri buah yang siap dipanen, segera lakukan panen dengan cara dipetik menggunakan tangan atau galah. Pastikan saat melakukannya, buah tidak sampai jatuh ke tanah dan peruh ya!

Untuk kamu yang ingin mendapatkan informasi-informasi lainnya, segera klik tautan berikut. Jangan lupa juga untuk mengikuti media sosial Instagram Vocasia untuk mengetahui update dan informasi terbaru mengenai kursus-kursus menarik dan edukatif yang pastinya sangat berguna untuk kamu!

Nikmati segala kursus online di berbagai topik dengan penawaran khusus yang menarik hanya di Vocasia berupa potongan harga yang sangat pas untuk kantongmu! Buat dirimu semakin mahir dan memiliki kemampuan dengan mengikuti kursus online hanya di Vocasia! Segera temukan kursus terbaru yang cocok untuk kamu hanya dengan klik tautan berikut.

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
Kursus pelatihan usaha mie ayam vocasia
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *