Di era yang serba digital seperti saat ini, istilah content brief sudah sering didengar oleh banyak orang apalagi dari kalangan konten kreator ataupun konten marketing. Content brief ini dapat membuat pekerjaan mereka menjadi lebih mudah tertata dan lebih efisien. Selain itu, adanya content brief dapat menghasilkan sebuah konten yang berkualitas dan detail. Lalu, apa itu content brief? Dan apa kegunaannya dalam memasarkan atau branding suatu produk? Simak ulasan berikut ini
Baca juga: Apa Itu Digital Branding? Kunci Sukses Dalam Penerapan Bisnis Online
Apa Itu Content Brief?
Content brief adalah sebuah dokumen atau file yang dibutuhkan oleh content creator atau content marketer sebelum membuat suatu konten. Dokumen tersebut berisi tentang informasi konten yang akan dikerjakan atau rancangan konten. Hal ini seperti adanya naskah dalam membuat film, kedua hal tersebut merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum produksi atau pra produksi.
Membuat konten brief merupakan tahap yang cukup penting dalam suatu tim marketing, ini juga menjadi salah satu alat komunikasi antara perusahaan dan content creator agar branding atau marketing bisa berhasil sesuai apa yang direncanakan. Salah satu penerapannya, yaitu perusahaan yang membuat konten lalu memberikannya pada content creator atau brand ambassador sebuah perusahaan atau freelancer untuk mengeksekusinya.
Baca juga: Influencer : Pengertian, Tugas, Manfaat, Jenis dan Contohnya
Nah, dengan adanya konten brief ini, membuat mereka bisa dengan mudah membuat konten karena sudah ada gambaran jelas tentang apa yang akan dibuat atau dipromosikan. Hal ini juga bisa mengurangi adanya miss communication antara kedua pihak ini jika konten tidak sesuai.
Manfaat Membuat Content Brief
Adanya content brief ini tentu memudahkan suatu perusahaan dalam melakukan strategi marketing-nya. Beberapa manfaat content brief adalah sebagai berikut:
Panduan dari rancangan konten atau campaign perusahaan menjadi lebih jelas. Seperti yang telah dipaparkan di awal bahwa adanya content brief ini membuat content creator lebih terarah dalam mempromosikan suatu brand. Mereka telah memiliki panduan yang bisa mengarahkan mereka dalam membuat konten promosi.
1. Output kinerja tim marketing menjadi lebih baik
Dengan adanya content brief ini maka akan membuat tim marketing menjadi lebih mudah dalam menjalankan tanggung jawabnya untuk memasarkan suatu produk atau brand. Content brief ini juga mempercepat langkah mereka dalam membuat konten promosi agar segera dipublikasi.
2. Pihak perusahaan lebih mudah mengecek jika ada kesalahan pada konten
Jika konten yang dibuat kurang sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan maka mereka bisa merevisinya dengan mudah karena sudah terdapat brief yang jelas sehingga proses revisi tidak membutuhkan waktu yang lama.
3. Pesan yang ingin disampaikan tiap perusahaan dapat disebarkan dengan efektif
Dengan adanya content brief ini maka pesan yang akan disampaikan oleh perusahaan bisa terealisasi sesuai apa yang diharapkan, karena pihak perusahaan tidak perlu lagi menjelaskan secara panjang lebar maksud dan tujuan membuat konten ini. Dan bagi pihak content creator, hanya perlu melihat maksud yang ingin disampaikan perusahaan melalui content brief.
4. Rencana campaign menjadi lebih mudah dan efisien
Dengan adanya content brief, ini maka rencana campaign yang akan dilakukan dapat lebih terarah dan gambaran lebih jelas karena sudah ada patokan atau panduan tentang konsep dan alur yang akan dikontenkan.
Baca juga: 7 Contoh Content Marketing Untuk Meningkatkan Strategi Bisnis
Itulah beberapa manfaat yang didapat oleh perusahaan untuk memasarkan brand-nya melalui konten. Lalu bagaimana cara membuat content brief ini?
Cara Membuat Content Brief
1. Mengetahui profil perusahaan dan campaign
Hal pertama yang harus diperhatikan saat membuat content brief adalah mengetahui tentang profil perusahaan dan campaign apa yang ingin dibuat. Contohnya, menjelaskan visi dan misi dari perusahaan secara padat dan jelas sehingga informasi tersebut dapat memberikan gambaran kepada pihak content creator tentang identitas perusahaan yang akan dipromosikan.
Selain itu, juga dibutuhkan adanya tujuan dari campaign, seperti topik yang akan dibahas hingga sudut pandang konten yang akan dibuat. Ini bertujuan untuk memudahkan tim marketer dan content creator melihat dari sudut pandang perusahaan. Hal itu sebaiknya ditulis secara lengkap dalam content brief.
2. Menentukan tolok ukur keberhasilan konten yang dibuat
Selanjutnya, yaitu membuat matriks keberhasilan konten. Saat membuat content brief, sebaiknya menyertakan poin-poin evaluasi yang akan dilihat ketika campaign tersebut sudah berjalan. Sebaiknya tolok ukur keberhasilan konten dibuat dalam kalimat kuantitatif.
Penentuan tolak ukur ini bertujuan agar content creator dapat memprediksi konten macam apa yang harus dibuat agar target perusahaan bisa tercapai. Mereka juga akan lebih bersemangat untuk membuat konten jika sudah mengetahui apa keinginan atau ekspektasi perusahaan terhadap konten mereka. Selain bagi content creator, tolok ukur ini juga menjadi jaminan bahwa tim marketing akan memberikan kinerja yang terbaik dalam pembuatan konten promosi.
Baca juga: 6 Cara Membuat Konten Yang Menarik Di Sosmed
3. Menentukan target pasar
Hal penting selanjutnya yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah content brief, yaitu menentukan target pasar. Ini penting karena segala informasi tentang siapa saja audiens yang akan dituju akan menentukan kemana arah proses kreatif tim marketing dalam membuat konten. Dengan mengetahui target pasar pula maka akan dapat memahami apa yang diinginkan mereka dan apa saja yang bisa ditawarkan perusahaan melalui konten tersebut sebagai solusi atas keinginan audience.
Melakukan riset pasar merupakan kunci penting untuk memahami audiens. Sebelum membuat content brief, hendaknya mengetahui jenis pasar yang cocok dan relate dengan brand yang akan dipromosikan. Cara melakukan risetnya, yaitu dengan mengetahui data demografis, informasi perilaku audience, dan juga pola pembelian agar campaign dapat terlaksana lebih relevan.
4. Merencanakan batas waktu pembuatan
Dalam membuat content brief, hendaknya mencantumkan tenggat waktu agar tetap sejalan dengan rencana dan strategi yang telah dibuat sebelumnya, dan konten bisa terus di-update secara konsisten.
Selain itu, biasanya perusahaan juga memiliki timeline tersendiri terkait marketing project yang akan dijalani. Bagi para marketer, pembuatan deadline ini bisa membantu dalam merencanakan konten dan pengaturan waktu kerja.
5. Memikirkan konsep visual konten
Bayangkan jika sebuah konten hanya berupa teks saja. Tentu sebagus apapun isi konten tersebut, pembaca akan merasa bosan dan ragu karena tampilannya yang monoton. Misal, konten tersebut berupa artikel atau blog yang memiliki teks panjang, sebaiknya disertakan dengan gambar atau thumbnail yang menarik. Adanya visual ini juga bisa berguna sebagai elemen pendukung dari konten berupa teks, jadi pembaca tidak hanya mendapatkan informasi dari tulisan saja tapi juga bisa mendapat gambaran dari tampilan atau visual di konten, seperti variasi font, perpaduan warna, dll.
Selain itu, adanya visual juga berguna agar konten terlihat eye catching sehingga dapat menarik perhatian pembaca atau audiens.
Kamu bisa menggunakan content brief ini sebagai salah satu persiapan dalam membuat strategi marketing di dunia digital. Kamu juga bisa mengasah kemampuan kamu dalam hal digital marketing dalam kursus online yang dimiliki oleh Vocasia. Kamu bisa mempelajari tentang content marketing dan digital marketing activation.
Leave a Reply