Tanggal:02 May 2024

Content Pillar: Pengertian, Manfaat Beserta Contoh

Calling out! Buat Sobat Vocasia yang pekerjaannya gak jauh dari dunia konten, content pillar adalah sesuatu yang harus kamu kuasai dan gak boleh dianggap remeh, nih! Pasalnya, untuk mengembangkan akun media sosial atau situs web bisnis, kamu memerlukan perencanaan konten yang cermat dan matang.

Nah, content pillar ini adalah pedoman yang bisa kamu gunakan untuk memastikan bahwa konten yang kamu buat sudah sesuai dengan branding perusahaan dan target audiens kamu. Selain itu, content pillar ini juga penting banget buat kamu yang membutuhkan lebih banyak engagement dan traffic terhadap konten maupun website kamu.

Terus seberapa penting, sih, content pillar buat bisnis? Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasan dari Vocasia berikut ini!

Apa Itu Content Pillar?

Ilustrasi Content Pillar (Sumber: Freepik.com)

Content pillar adalah panduan atau halaman yang memberikan informasi penting dari strategi konten. Tujuan dari content pillar ini sendiri adalah untuk memberikan informasi yang lengkap dan komprehensif sehingga pembaca dapat menemukan semua yang mereka cari dalam satu tempat saja. Secara sedeharananya lagi, content pillar dapat dipahami sebagai kumpulan topik yang dapat digunakan perusahaan untuk membuat konten.

Biasanya, content pillar ini juga disebut sebagai bucket, atau dalam konteks media sosial, content pillar ini adalah kumpulan kategori konten yang paling relevan dengan audiens kamu. Pada dasarnya, content pillar adalah bagian penting dari strategi content marketing yang berisi kumpulan topik, kategori, atau kelompok yang berguna sebagai panduan untuk pembuatan konten. Untuk digital marketer, panduan atau pedoman ini merupakan indikator atau peluang bagus untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik dan performa konten yang ramah SEO atau SEO friendly

Oleh karena itu, content pillar yang kamu pilih harus menyertakan dan konsisten dengan nilai merek, tujuan bisnis, brand voice, brand identity, dan citra merek kamu di media sosial. Selain itu, memiliki tema khusus untuk setiap postingan atau konten, akan membuatnya lebih mudah dan lebih cepat untuk membuat konten yang bermakna. Content pillar juga membantu mengatur pada pendekatan konten media sosial brand kamu.

Baca Juga: 7 Contoh Content Marketing Untuk Meningkatkan Strategi Bisnis

Lalu, Apa Manfaat dari Content Pillar?

Dalam membuat content pillar memang bukan hal yang mudah, dan pastinya membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Tetapi, kamu akan menerima manfaat yang luar biasa kalau kamu bisa konsisten untuk terus membuat content pillar. Dengan menerapkan content pillar, banyak banget keuntungan yang bisa kamu dapatkan. Ini dia beberapa manfaat yang bisa kamu rasakan jika mengimplementasikan cara ini.

Ilustrasi Content Pillar (Sumber: Freepik.com)

1. Ketersediaan Konten Kamu Terpenuhi

Metode content pillar menyiapkan satu konten besar yang spesifik dan dapat dibagi menjadi beberapa bagian konten sederhana. Oleh karena itu, kamu dapat menghemat waktu dalam pembuatan konten dan memenuhi tuntutan kebutuhan platform media tanpa mengurangi kualitas. Gak hanya itu, keberadaan content pillar juga bisa membantu kamu mencari ide untuk konten selanjutnya.

2. Menyediakan Konten-Konten yang Relevan

Katakanlah jadwal penerbitan konten di situs web kamu membutuhkan empat artikel per bulan. Setiap artikel tentunya memiliki tema dan tujuan tersendiri. Namun, setiap tema harus mewakili seluruh situs kamu dan membantu kamu mencapai tujuan saat membangun situs untuk pertama kalinya. Metode content pillar ini menyediakan topik yang luas dan dapat mewakili perusahaan kamu. Informasi yang lebih detail dapat mendukung tujuan bisnis secara keseluruhan dalam bentuk konten yang kecil, informatif, dan sederhana. Konten ini secara otomatis akan relevan dengan bisnismu dan sejalan dengan strategi pemasaran kamu.

3. Mengoptimalkan SEO

Ternyata, content pillar juga berperan cukup besar dalam optimasi SEO, loh. Content pillar memungkinkan kamu untuk dengan jelas membagi struktur situs web ke dalam hierarki dan navigasi. Semakin mudah pengunjung menavigasi situs web perusahaan kamu maka semakin baik mesin pencari akan memberi kamu skor SEO yang baik. Ini karena mesin pencari memindai seluruh situs web secara keseluruhan, bukan satu per satu melalui halaman.

4. Meningkatkan Konversi

Jenis konten yang dibuat berdasarkan pilar tertentu dapat meningkatkan konversi. Apalagi jika didukung dengan CTA (Call to Action) yang relevan dan menarik. Ketika content pillar dilakukan dengan baik, strategi content marketing kamu juga dapat direncanakan dan dijalankan dengan lebih efektif.

5. Brand Menjadi Lebih Konsisten

Content pillar adalah panduan untuk memastikan bahwa konten yang kamu buat tidak terlalu sering berubah. Salah satu alasan audiens mengikuti akun media sosial kamu adalah identitas dari brand yang kuat. Jika konten yang kamu buat tidak konsisten, hal ini dapat membuat audiens untuk berpotensi meninggalkan brand kamu. Selain itu, hal ini juga membuat audiens lebih sulit untuk mengingat merek kamu nantinya.

Baca Juga: Brand Marketing: Terbukti Meningkatkan Brand Awareness Produk!

Bagaimana Cara Membuat Content Pillar?

Ilustrasi Content Pillar (Sumber: Freepik.com)

Serangkaian pemikiran strategis dalam pembuatan konten sangat penting untuk mencapai hasil yang diinginkan dari upaya pemasaran kamu. Konten tanpa struktur dan tujuan pada akhirnya akan merusak reputasi merek, umpan balik pelanggan, dan posisi konten brand dihasil mesin pencari atau search engine. Untuk menghindari risiko ini, kamu harus menerapkan langkah-langkah untuk membuat contet pillar yang benar, seperti yang dijelaskan di bawah ini.

1. Riset Customer dan Pangsa Pasar

Langkah pertama adalah melakukan riset untuk menganalisis pelanggan dan pangsa pasar (market research). Kamu dapat mengolaborasikan kegiatan penelitian, seperti menyebarkan survei dan melakukan wawancara untuk menjangkau pelanggan prospek. Ini memungkinkan kamu untuk mengidentifikasi persona pembeli yang tepat dan merencanakan detail serta tema konten yang paling sesuai dengan apa yang dicari pelanggan kamu.

2. Identifikasi Topik dan Keyword Utama

Ketika bisnis kamu membuat panduan informasi atau mengembangkan landing page untuk memasarkan produk (product marketing) atau layanan (services marketing) dan mengonversinya menjadi pembelian (closing sales), content pillar harus dioptimalkan untuk keyword atau frasa kunci utama yang relevan untuk memenuhi masalah pelanggan.

Jadi, identifikasi dan teliti kata kunci dan topik utama untuk konten kamu dan pastikan keduanya cukup subtansial untuk membangun content hub. Selain itu, berdasarkan detail topik pilar yang ada, kamu dapat menganalisisnya dan mengubahnya menjadi konten kecil yang dapat kamu promosikan ke audiens target kamu.

3. Analisis Kompetitor dan Tren

Jika kamu telah mengidentifikasi topik yang ingin kamu kuasai, kamu mungkin tahu bahwa merekmu memiliki persaingan untuk ruang yang sama. Oleh karena itu, kamu harus melakukan analisis kompetitif pada konten. Ini berarti mengidentifikasi celah, peluang, dan area lain untuk membuat content pillar kamu sendiri.

Salah satu cara terbaik untuk maju dan mengalahkan pesaing adalah mencapai area yang dapat meningkatkan kinerja konten dan membuat kebijakan yang lebih kredibel dan menurut pembaca berguna (nilai pelanggan). Dengan menganalisis topik konten atau topik yang dibuat oleh pesaing dan menemukan celah dalam konten kamu, kamu dapat membangun content pillar yang lebih baik, lebih kuat, dan lebih komprehensif yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan kamu.

4. Petakan Struktur Content Pillar dan Promosikan

Langkah selanjutnya dan terpenting dalam membuat content pillar adalah mengumpulkan semua pertanyaan yang dapat didiskusikan di halaman kolom dan menggunakannya untuk merancang struktur artikel. Menurut penelitian Semrush, 47% artikel dengan struktur heading lanjutan (H2 + H3 + H4) termasuk dalam kelompok konten organik berkinerja tinggi.

Setelah kamu berhasil memetakan content pillar, kamu dapat mendistribusikan atau mempromosikannya melalui saluran pemasaran digital (marketing channel). Dari media sosial hingga membuat promosi penjualan dengan influencer dan mitra afiliasi (kemitraan), serta blast email. Kedua, jika kamu ingin konten inti mendapatkan traffic dan peringkat terbaik di semua saluran, optimalkan tautan kamu (baik internal maupun backlink dari sumber eksternal) untuk mulai menarik perhatian pelanggan (customer engagement).

Contoh dari Content Pillar yang Bisa Kamu Terapkan!

Contoh yang pertama adalah kamu bisa membuat satu e-book yang dapat diubah menjadi sekitar 20 atau lebih postingan blog, beberapa infografis, dan bahkan beberapa konten media sosial. Selain itu, rincian dalam content pillar membantu kamu merencanakan konten di masa mendatang. Hal ini pasti akan menopang kebutuhan bisnis di platform media kamu.

Contoh kedua dalam bidang bisnis fashion, bisnis kamu mungkin memerlukan empat artikel terkait fashion untuk per bulan. Kamu dapat membagi topik fashion menjadi mode gaya busana tahun 1980-an, tips and trick memilih celana jeans yang cocok, mengikuti trend pakaian gaya idola Korea, dan bahkan bagaimana mix and match serta memadukan warna dengan tepat. Beberapa contoh content pillar dari Vocasia ini nantinya bisa kamu terapkan untuk bisnis kamu. Semangat dalam membuat content pillar, ya!

Baca Juga: Instagram Marketing, Ini Panduan Lengkapnya!

Demikian serba-serbi content pillar yang telah Vocasia jelaskan. Jika kamu tertarik untuk belajar lebih banyak mengenai content marketing, yuk, ikuti kursus dari Vocasia sekarang! Di kategori pemasaran, kamu bisa menemukan banyak banget pembelajaran untuk mendalami skill dan pengetahuan kamu dalam dunia marketing, mulai dari content marketing, social media, advertising, dan masih banyak lagi! Yuk, ikuti kelasnya sekarang!

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *