Tanggal:23 December 2024

Customer Segment: Pengertian, Jenis, dan Pentingnya

Bagi seorang pebisnis, memiliki strategi pemasaran merupakan salah satu kunci agar produk bisa dikenal oleh konsumen. Menyusun strategi pemasaran tentu harus memperhatikan beberapa hal yang krusial, salah satunya, yaitu menentukan segmentasi pelanggan atau customer segmentation.

Namun, tidak banyak yang mengetahui tentang customer segmentation ini dan seberapa pentingnya ia dalam menjalankan strategi marketing yang telah dipilih. Memangnya, sepenting apakah customer segmentation ini? Berikut informasi selengkapnya. 

Definisi Customer Segmentation

Segmentasi pelanggan (Sumber: Pexels)

Customer segmentation atau biasa disebut juga dengan segmentasi pelanggan adalah salah satu bagian dalam menjalankan strategi marketing yang akan berdampak pada hasil penjualan suatu bisnis.

Customer segmentation merupakan suatu elemen di dalam strategi pemasaran yang mengklasifikasikan target konsumen berdasarkan suatu karakteristik tertentu yang kemudian akan diolah oleh marketer dengan tepat, agar lebih mudah memetakan pelanggan yang sesuai dengan produknya dan tujuan bisnis dapat tercapai. Beberapa karakteristik calon pelanggan yang perlu dikelompokan, yaitu usia, loyalitas, jenis kelamin, frekuensi pembelian, minat, hobi, dll.

Tujuan dari adanya segmentasi pelanggan ini adalah untuk melihat strategi marketing seperti apa yang cocok dengan karakteristik pelanggan yang akan dituju, agar cakupan pemasaran menjadi lebih tepat sasaran. Selain itu, adanya customer segmentation akan memudahkan pebisnis untuk memasarkan produknya karena target pasar sudah sesuai dengan produk yang ditawarkan. 

Baca juga: Mengenal Segmentasi Pasar Secara Tepat

Jenis-jenis Customer Segmentation Beserta Contohnya

Dalam fungsinya terdapat beberapa jenis customer segmentation yang harus diperhatikan, seperti:

Segmentasi Geografis

Segmentasi geografis di kawasan industri (Sumber: Pexels)

Klasifikasi pelanggan yang pertama, yaitu berdasarkan dengan sektor geografis atau daerah. Dalam hal ini, pelanggan didasarkan pada tempat tinggalnya yang dapat mempermudah proses pemasaran produk sesuai kebutuhan yang ada di wilayahnya.

Misalnya, sebuah bisnis didirikan di tempat industri. Maka bisnis yang cocok untuk dijalankan di daerah seperti ini, yaitu bisnis makanan, alat–alat kantor, hingga percetakan. Bisnis makanan akan sesuai karena saat di jam istirahat, para pekerja bisa menghabiskan waktu istirahat dengan makan dan bersantai sejenak di tempat tersebut. Lalu bisnis alat-alat kantor juga berpotensi tinggi untuk meraup pasar yang cukup tinggi karena dibutuhkan oleh para pekerja.

Segmentasi Demografis

Segmentasi gender (Sumber: Pexels)

Pengelompokan pelanggan yang kedua, yaitu dari segi demografis. Segmentasi ini didasarkan pada data kependudukan target pasar yang meliputi jenis kelamin, usia, suku, pekerjaan, tingkat pendidikan, status pernikahan, dan lain-lain. Pengklasifikasian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara produk dengan target pasar.

Contohnya, sebuah bisnis yang berfokus pada fashion wanita, bisa membuka bisnis pakaian yang disediakan untuk target pasar wanita diberbagai usia. Meskipun terfokus di satu demografi, tetapi tetap mencakup banyak varian pakaian di dalamnya.

Baca juga: Segmentasi Demografis: Pengertian, Tujuan, Dan Manfaat

Segmentasi Perilaku 

Dampak perilaku konsumen terhadap produk (Sumber: Pexels)

Marketer sebaiknya juga mengklasifikasikan target pasarnya berdasarkan perilaku atau bagaimana mereka berinteraksi dengan brand yang dipasarkan, karena pelanggan dapat merespons produk yang dijual dengan reaksi yang berbeda-beda. Misalnya, pelanggan yang sudah membeli beberapa kali, pelanggan yang hanya memasukan produknya ke dalam keranjang untuk dibeli di lain waktu, atau hanya sekadar melihat katalog produknya saja. Segmentasi perilaku ini ditujukan agar mendapatkan alasan mengapa pelanggan melakukan hal tersebut. 

Misalnya, pelanggan sedang mencari benda yang serupa dengan brand lain sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan pelanggan untuk melakukan pembelian atau sedang menunggu momen adanya potongan harga, seperti  payday, dan lainnya. Melalui segmentasi inilah seorang marketer atau pebisnis bisa mengatasi masalah yang dialami oleh pelanggan sehingga untuk kedepannya bisa membuat mereka yakin untuk membeli produk tersebut. 

Segmentasi Pelanggan Baru

Adanya pelanggan baru (Sumber: Pexels)

Segmentasi ini didasarkan pada saat ada pelanggan yang baru membeli suatu produk sebanyak satu atau dua kali saja. Jadi, fokus segmen ini lebih kepada sumber yang digunakan pelanggan baru untuk mencari informasi tentang suatu produk. 

Sebagai contoh, suatu brand sepatu menjual produknya melalui e-commerce yang sudah banyak dikenal pelanggan, kemudian pelanggan tersebut membeli produk tersebut lagi melalui e-commerce yang sama. Hal inilah yang digunakan oleh seorang marketer untuk mengklasifikasikan produk mana yang banyak ditemukan orang melalui e-commerce tersebut.

Baca juga: 12 Cara Menarik Pelanggan Untuk Membeli Produk Kita, Dijamin Langsung Banjir Order!

Segmentasi Manfaat 

Adanya manfaat yang dirasakan pelanggan (Sumber: Pixabay)

Segmentasi manfaat diklasifikasikan pada benefit apa yang didapatkan oleh pelanggan ketika memakai atau menggunakan produk tersebut. Jadi, segmentasi ini berfokus pada penilaian pelanggan lama atau tetap yang memang sudah kenal dengan detail produk tersebut. Segmentasi ini bertujuan sebagai bahan pengembangan brand atau sebagai evaluasi agar produk tersebut dapat dikembangkan dan dikenalkan secara lebih luas kepada konsumen. 

Sebagai contoh sebuah strategi marketing mampu mendapatkan banyak pelanggan yang telah disegmentasikan berdasarkan demografis maka segmentasi inilah yang bisa dikembangkan untuk melancarkan strategi marketing kedepannya.

Pentingnya Menerapkan Customer Segmentation Dalam Suatu Strategi Marketing 

Dari beberapa jenis segmentasi di atas, tentu kita mengetahui bahwa adanya customer segmentation ini berperan cukup penting dalam penerapan suatu strategi marketing. Beberapa alasannya sebagai berikut:

1. Meningkatkan Traffic Penjualan 

Traffic penjualan meningkat (Sumber: Pixabay)

Dengan menjalankan strategi marketing sesuai dengan segmentasi yang telah diriset, maka traffic penjualan pun dapat dianalisis dengan baik dan kemungkinan besar traffic tersebut semakin naik. Hal ini dikarenakan kesesuaian antara strategi marketing yang dijalankan dengan segmentasi yang sesuai dengan produk yang ditawarkan membuat konsumen akan lebih mudah menemukan produk tersebut. Misalnya, strategi marketing yang difokuskan pada suatu sosial media, maka bisa dihitung jumlah total pengunjung Instagram dari berbagai segmentasi yang dapat menemukan produk tersebut. 

2. Sebagai Bahan Evaluasi

Digunakan untuk evaluasi (Sumber: Pixabay)

Adanya segmentasi pelanggan yang dikatakan penting dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kesalahan dalam penerapan strategi pemasaran yang telah dilakukan. Sehingga adanya segmentasi ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk mengembangkan strategi marketing yang lebih cocok dan sesuai dengan target pasar.

3. Sebagai Tolak Ukur Harga dan Kualitas Produk 

Bahan penentuan harga (sumber: Pixabay)

Mungkin adanya segmentasi perilaku telah dipengaruhi oleh harga dan kualitas produk yang telah ditawarkan. Misalnya, seorang konsumen yang hanya memasukan produk tersebut ke dalam keranjang karena harga dan kualitas produk tersebut tidak seimbang. Sehingga dengan adanya hal ini, seorang pebisnis bisa membuat promo atau perubahan harga yang lebih wajar agar produknya lebih diminati. Adanya optimasi harga ini juga akan membantu memastikan konsumen mendapatkan benefit dan kualitas yang setara dengan uang yang telah mereka keluarkan untuk membeli produk tersebut.

4. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan 

Loaylitas pelanggan (Sumber: Pexels)

Kesesuaian antara strategi marketing dan segmentasi yang diterapkan, membuat produk benar-benar dibutuhkan oleh pelanggan. Pada saat pelanggan tersebut merasa puas dengan setelah pembelian pertama, maka kemungkinan besar mereka akan mengulangi pembelian tersebut hingga menjadi pelanggan tetap. Jadi, saat mereka membutuhkan produk itu lagi, otomatis mereka akan kembali membeli produk tersebut di tempat yang sama, inilah yang disebut dengan loyalitas pelanggan. Hal ini harus dipertahankan agar mereka tetap menjadi pelanggan setia, salah satu caranya, yaitu dengan memberikan reward atau hadiah. 

Baca juga: 6 Cara Jitu Mempertahankan Pelanggan, Dijamin Tidak Akan Kabur!

Berdasarkan sedikit ulasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya customer segmentation ini memang cukup krusial dalam menjalankan sebuah bisnis, khususnya bidang strategi marketing. Apalagi untuk kamu yang sedang menjalankan strategi marketing secara online menggunakan social media, e-commerce,  ataupun website karena pada platform tersebut kamu bisa memanfaatkan iklan promosi dengan target yang lebih detail. Adanya customer segmentation ini juga merupakan salah satu cara untuk menaikkan penjualan juga, loh! Kamu bisa memanfaatkan Strategi Marketing Bisnis Untuk Menaikkan Penjualan, yaitu sebuah kursus online milik Vocasia yang mempelajari tentang bisnis, tidak hanya mampu membuat produk dan jasanya saja. Tetapi juga tentang marketing yang cocok untuk diterapkan. Yuk, kunjungi situsnya!

Kursus digital marketing
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *