Tanggal:23 December 2024
Sampaikan alasanmu dengan terus terang - @pexels.com

7 Etika Saat Memecat Karyawan, HRD Wajib Miliki!

Kesalahan dalam memilih seorang karyawan merupakan hal yang sangat sering terjadi. Sehingga tidak jarang dihadapkan dengan sebuah kondisi dimana harus memberhentikan seorang karyawan.

Kehilangan pekerjaan merupakan salah satu hal yang paling tidak diinginkan oleh seluruh orang terlebih seorang karyawan. Namun hal tersebut bisa terjadi jika karyawan melakukan sebuah kesalahan. Tidak perlu ragu untuk melakukan tindakan tegas kepada karyawan yang melakukan kesalahan yang beresiko mengakibatkan reputasi perusahaan hancur. Berikut ini adalah etika yang baik saat memecat karyawan yang wajib dimiliki HRD.

1. Berikan Peringatan Terlebih Dulu

Etika baik saat memecat karyawan yang pertama adalah memberikan peringatan terlebih dulu. Berikan sebuah peringatan kepada karyawan, jika mereka memang melakukan sebuah kesalahan. Tidak perlu menunggu sampai kesalahan mereka membuat perusahaan kamu rugi. Peringatan dini akan memberikan sebuah efek yan cukup baik, dengan begitu karyawan pun memperbaiki dan meningkat kinerja mereka. Usahakan memberikan peringatan dengan penjelasan yang mudah mereka pahami.

2. Pergunakan Kata yang Tepat

Etika kedua saat memecat karyawan ialah menggunakan kata yang tepat. Ketika berhadapan dengan karyawan yang akan diberhentikan, usahakan tidak berbelit-belit. Pilihlah kata yang sesederhana mungkin dan berikan penjelasan alasan pemecatan karyawan tersebut dengan kata yang lugas dan tepat.

Contohnya seperti menggunakan kalimat, “Kami mohon maaf, tetapi kami terpaksa tidak dapat mempekerjakan kamu kembali,” atau, “Berdasarkan pengamatan dan diskusi dengan manajemen, kami melihat bahwa performa kamu sangat memburuk, sehingga kami memutuskan bulan ini adalah bulan terakhir kamu bekerja.”

Usahakan untuk tidak menyudutkan dan menyalahkan karyawan, sebab hal tersebut akan membuka peluang debat dengan karyawan yang mungkin tidak menerima alasan pemecatan tersebut.

3. Menentukan Waktu dan Suasana yang Tepat

Etika baik saat memecat karyawan selanjutnya adalah menentukan waktu dan suasana yang tepat. Tidak hanya penggunaan bahasa yang baik dan cara penyampaian yang halus, pemilihan waktu dan suasan juga perlu diperhatikan ketika hendak memecat karyawan. Jangan sampai memecat karyawan ketika ia masih berkabung atau baru saja kembali bekerja setelah sakit.

Selain itu, usahakan pemberitahuan pemecatan tidak dilakukan secara mendadak. Berikan  mereka waktu untuk berkemas atau menyelesaikan sisa pekerjaan sebelum pergi. Serta pastikan memberikan dukungan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik nantinya.

4.Tatap Muka Secara Langsung

Etika yang satu itu merupakan sangat penting untuk dilakukan saat memecat karyawan. Secanggih apa pun teknologi zaman sekarang, usahakan untuk tidak perna memecat karyawan dengan menggunakan metode elektronik seperti email, whatsapp, voice mail, atau telepon. Sebab cara kamu memecat seorang karyawan merupakan hal yang sangat penting.

Pemberhentian kerja yang baik adalah dengan bertemu tatap muka langsung dengan memberikan surat pemberhentian kerja yang formal dengan cara yang formal pula. Saat kamu memecat seorang karyawan, kamu tetap perlu menghargai keberadaan mereka dengan melakukannya dengan sopan, beretika, dan langsung bertatap muka. Sehingga karyawan pun akan merasa dihargai sebagai seorang manusia.

5. Buat Menjadi Rahasia

Etika baik saat memecat karyawan yang kelima ialah membuatnya menjadi rahasia. Usahakan rencana pemecatan terhadap seorang karyawan menjadi rahasia yang diketahui hanya oleh atasan, HRD, atau pihak managemen. Jangan sampai informasi tersebut menyebar menjadi gosip atau rumor di lingkungan kerja dan terdengar oleh karyawan yang bersangkutan. Sebab hal tersebut akan menyakitkan hatinya.

Sebagai pihak atasan, kamu harus mengetahui dan mempertimbangkan dampak psikologis yang diterima karyawan tersebut dengan memberikan informasi langsung padanya, tanpa harus diketahui karyawan lain. Selai itu, kamu juga perlu berhati-hati dengan media sosial yang terkadang dapat lebih cepat memberikan informasi meskipun hal tersebut masih diwacanakan. Memecat atau memberhentikan orang dengan penuh etika merupakan hal yang sangat penting, karena bisa membuktikan kamu sebagai pimpinan yang santun.

6. Tetap Perlakukan Mereka Secara Baik

Etika baik selanjutnya saat memecat karyawan adalah tetap perlakukan mereka secara baik. Ketika diberhentikan dari pekerjaan, pasti akan membuat siapa pun shock dan stress. Sebab itu posisikan diri kamu pada posisi mereka. Seperti yang diketahui, pemecatan sangat erat  hubungannya dengan masa depan karyawan dan juga masa depan keluarga mereka, sehingga  sebisa mungkin usahakan untuk tetap memperlakukan mereka dengan sopan dan baik meski alasan pemecatan karyawan tersebut adalah karena masalah perilakunya yang buruk. Jangan terpancing untuk emosi dan hilang kesabaran jika keputusan kamu direspon buruk oleh karyawan yang bersangkutan. Hargailah apa yang telah mereka lakukan untuk perusahaan selama ini.

7. Berikan Kompensasi Sesuai Aturan

Etika baik saat pemecataan karywan yang terakhir ialah memberikan kompensasi sesuai aturan. Hal ini sangat penting dan tidak boleh sampai terlewatkan. Karyawan yang dipecat tentu belum memiliki rencana untuk melanjutkan bekerja di tempat lain. Oleh sebab itu perusahaan wajib memberikan hak kompensasinya berupa pesangon sesuai aturan yang berlaku.

Serta pastikan agar hak-hak mereka sudah terpenuhi sebelum hari terakhir mereka bekerja di perusahaan. Apabila perusahaan belum bisa membayar semua pesangonnya dalam sekali waktu, buatlah perjanjian tertulis kapan perusahaan akan membayar lunas semuanya. Tetapi, usahakan jangka waktunya tidak terlalu lama agar tidak menyulitkan kehidupan mantan karyawan kamu nantinya.

Baca juga: Pekerjaan yang akan hilang di masa depan

Sukses karir profesional - personal development
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *