Jenis database yang telah terbagi dalam beberapa macam memiliki fungsi dan tujuannya masing-masing. Beberapa jenis basis data tersebut, diantaranya tipe external, analytical, relational, dan tipe lainnya.
Banyaknya jenis basis data tersebut terkadang menghadirkan kebingungan dalam memahaminya. Untuk itu, Vocasia akan sajikan beberapa jenis database beserta contohnya. Check it out!
Baca juga: Apa Itu Database Server & Untuk Apa Digunakan?
Apa itu Database
Sebelum mengetahui jenis dari database yang ada, perlu diketahui terlebih dahulu pengertian dari database. Database merupakan kumpulan informasi maupun data yang tersusun dalam suatu perangkat komputer secara rapi. Biasanya, data ini disusun secara sistematis dan dikelola menggunakan program aplikasi basis data, seperti Database Management System (DBMS).
Selain berfungsi sebagai basis penyimpanan data, DBMS juga berfungsi sebagai pengolah data yang menghubungkan antara basis data dengan pengguna. Fungsi ini memungkinkan pengguna untuk mengakses, membuat, memperbarui, memindahkan, maupun kegiatan administrasi lain. Data yang biasanya disimpan di basis data, berupa tabel, laporan, skema, squery, atau elemen lain sesuai dengan jenis basis datanya.
Baca juga: 10 Database Terpopuler Di Dunia, Mana Pilihanmu?
Jenis-jenis Database dan Contohnya
Setelah mengenal database, berikutnya Vocasia akan membahas mengenai jenis-jenis database beserta contohnya. Berikut jenis-jenis database tersebut.
1. Database Terdistribusi (Distributed Database)
Tipe database yang pertama ini merupakan tipe basis data gabungan situs dan tersebar di beberapa lokasi berbeda. Meski begitu, seluruh bagian dan elemen database tetap terhubung satu sama lain di dalam jaringan komputer.
Dikarenakan database ini gabungan situs dan tersebar di beberapa lokasi, maka fungsi yang ditawarkan dalam database ialah sebagai penyalur data atau informasi melalui kerja dari sekelompok perangkat di kantor atau perusahaan yang diolah mandiri oleh masing-masing perusahaan. Contoh database tipe ini adalah Microsoft Office Access.
2. Database Terpusat (Centralized Database)
Sesuai namanya, database jenis ini terpusat pada satu wilayah saja. Maka dari itu, database terpusat merupakan kebalikan dari database terdistribusi yang lokasinya tersebar dalam beberapa wilayah.
Database jenis ini akan memberikan kemudahan bagi penggunanya karena memiliki basis data yang tidak terpisah-pisah sehingga hanya perlu disambungkan dengan jaringan internet saja meskipun berada di daerah yang jauh dengan basis data berada.
3. Database Operasional (Operational/Real-Time Database)
Operational Database atau disebut juga sebagai On Line Transaction Processing (OLTP) memiliki fungsi mengelola dan memperbarui data dinamis secara real–time.
Dapat dikatakan bahwa database jenis ini memungkinkan penggunanya mengelola, menambah, menghapus, atau mengubah data pada waktu sekarang. Contoh database jenis ini, seperti JavaScript Object Notation (JSON). Dikarenakan JSON menggunakan operational database dalam basis datanya, maka JSON dapat melakukan pertukaran data dan sinkronisasi dalam web server atau browser secara real-time.
Baca juga: Cara Menghapus Database Di PhpMyAdmin
4. Gudang Data (Data Warehouse)
Database jenis ini kerap disebut sebagai Enterprise Data Warehouse (EDW). Database jenis ini mampu menghimpun data terkini meski berasal dari sumber yang berbeda ke lokasi terpusat dan terpadu. Maka tak heran apabila database satu ini kerap digunakan sebagai elemen utama Business Intelligence (BI).
Database jenis ini juga difungsikan untuk menganalisis data maupun laporan. Hal ini didorong oleh kemampuannya dalam menghasilkan laporan analisis yang rinci dan detail. Contoh dari database jenis ini ialah Microsoft SQL Server.
5. In Memory Database
Database jenis ini sering ditemukan pada perangkat keras. Hal ini dikarenakan proses operasinya dilakukan atas dasar memori utama yang mengakibatkan prosedur operasinya berbeda dengan disk beserta basis manajemen penyimpanan.
Dengan adanya memori utama, database ini akan bekerja dengan lebih cepat karena terdapat optimalisasi algoritma internal sederhana. Dikarenakan hal tersebut, jaringan telekomunikasi menggunakan database jenis ini karena membutuhkan operasi yang cepat dan waktu yang sesegera mungkin.
6. Database Analisis (Analytical Database)
Basis data jenis ini biasanya digunakan di lingkungan perusahaan manajemen. Hal ini karena sifatnya yang mampu menyimpan dan mengolah big data yang sifatnya eksternal. Data eksternal tersebut biasanya berupa informasi pelanggan, bisnis, dan pssar sebagai bahan analisis Business Intelligence (BI).
7. Database Navigasi (Navigational Database)
Database jenis ini akan membantu pencarian informasi bagi penggunanya. Dengan menggunakan kata kunci tertentu, pengguna dapat mencari informasi mengenai hal tersebut. Biasanya, bentuk dari navigational database berupa objek dari sejumlah sumber atau referensi.
8. Database Eksternal (External Database)
Basis data ini memiliki jaringan atau akses pada pihak eksternal. Hal ini dapat terjadi apabila layanan komersial membayarkan sejumlah dana untuk memperoleh produk jasanya.
Database eksternal akan sangat berguna bagi end-user, sehingga kerap disebut sebagai commercial database. Contoh database jenis ini adalah Oracle.
9. Hypermedia Database
Hypermedia database merupakan sekumpulan laman multimedia yang terhubung satu sama lain dalam suatu situs jaringan. Untuk dapat mengaksesnya, digunakan fitur hyperlink.
Setiap elemen yang ada dalam beranda situs akan terhubung melalui homepage dengan alamat URL dari sumber lain. Media yang biasanya terdapat dalam database ini ialah gambar, musik, video, teks, grafik, dan lain-lain.
10. Relational Database
Jenis database ini paling sering digunakan dan populer dalam komunitasnya. Hal ini didorong oleh kemampuannya dalam menghubungkan dan menyusun setiap data dalam bentuk tabel yang berisi kolom dan baris serta nilai data di dalamnya.
Basis data jenis ini memakai Structured Query Language (SQL) sebagai bahasa pemrogramannya dalam Relational Database Management System (RDBMS). Contoh database ini ialah MySQL yang digunakan pada situs besar, seperti Facebook, YouTube, hingga Google.
11. Document Oriented Database
Document oriented database merupakan program komputer yang dirancang untuk memproyeksikan dokumen. Apabila relational database mengelola data dengan menggunakan format tabel, document oriented database menggunakan dokumen khusus dalam pengelolaannya.
Berikut merupakan jenis-jenis database beserta contohnya. Apabila ingin mengetahui lebih dalam mengenal MySQL, kunjungi tautan ini dan daftarkan dirimu segera! Kamu akan memperoleh ilmu dan pengetahuan mengenai database secara lengkap dan menarik. Yuk, daftarkan dirimu!
Leave a Reply