Tanggal:23 December 2024

Membuat sebuah CV apakah harus mencantumkan hobi?

Dilansir dari laman Ekrut.com, Menuliskan hobi dalam CV mungkin tidak selumrah menuliskan pengalaman dan pendidikan. Namun bukan berarti hal ini tidak dapat dilakukan.

Kamu boleh menuliskan hobi pada CV kamu. Menuliskan hobi dalam CV dapat membantu recruiter memahami karakter kamu lebih dalam. Menulis hobi dalam CV juga dapat membantu kamu terlihat lebih unggul, terutama jika hobi yang kamu tuliskan memiliki keterkaitan dengan industri atau posisi yang kamu lamar. 

Baca Juga | 6 Cara Membuat CV ATS Friendly, Dijamin Lolos Screening!

Namun menuliskan hobi dalam CV tetap harus memperhatikan situasi, misalnya menghindari menulis hobi yang kurang produktif atau kurang interaktif, hobi yang berbahaya atau berkaitan dengan kekerasan, hobi yang mencerminkan perilaku antisosial, atau hobi yang berafiliasi politik atau agama.

Kamu bisa menuliskan hobi dalam CV kamu di bagian paling akhir, setelah kamu menuliskan informasi yang lebih esensial seperti pendidikan dan pengalaman kerja, seperti contoh berikut ini.

Kapan sebaiknya menuliskan hobi dalam CV?

1. Kurang punya pengalaman dalam bekerja

Di dalam CV pelajar atau fresh graduate mungkin tidak ditemukan banyak pengalaman kerja profesional, yang cenderung membuat CV mereka terlihat kosong. Untuk membantu mengisi CV dengan informasi yang relevan, inilah saatnya kamu bisa menuliskan hobi dalam CV kamu.

2. Memiliki hobi yang sesuai dengan posisi yang dilamar

Menuliskan hobi dalam CV dapat membantu recruiter mengenal kepribadian kamu secara lebih personal lewat kegiatan lain selain sekolah dan bekerja. 

Baca Juga | Perbedaan CV dengan Resume yang Perlu Kamu Ketahui

Terutama jika hobi yang kamu miliki terkait dengan posisi yang kamu lamar. Contohnya, saat kamu ingin melamar sebagai SEO writer, menuliskan hobi menulis dalam CV tentunya akan membantu kamu terlihat lebih memiliki passion terhadap posisi yang kamu lamar.

3. Seseorang yang akan berganti karir

Pergantian karir adalah keadaan yang cukup sulit terutama jika kamu tidak memiliki cukup pengalaman profesional untuk posisi yang ingin kamu lamar atau pendidikan yang terkait.

Menuliskan hobi dalam CV dapat membantu kamu memiliki keunggulan lain selain pengalaman kerja dan pendidikan. 

Contohnya, jika kamu ingin berganti karir menjadi seorang programmer, namun kamu belum memiliki pengalaman kerja atau pendidikan yang sesuai.

Kamu bisa menuliskan belajar coding atau pemrograman komputer, untuk membantu recruiter mengerti bahwa kamu setidaknya memiliki pengetahuan dasar di bidang tersebut.

Kapan sebaiknya tidak perlu menuliskan hobi dalam CV?

1. Sudah punya pengalaman kerja profesional bertahun-tahun 

Seperti yang sudah disebutkan di atas, menulis hobi dalam CV dapat berfungsi untuk mengisi kekosongan dalam CV jika kandidat tidak memiliki pengalaman yang cukup.

Lain halnya jika kamu sudah memiliki pengalaman kerja profesional yang cukup lama, mungkin bertahun-tahun untuk sebuah posisi yang sama. 

Baca Juga | Tips Sukses Ikut Job Fair Online

Kamu tidak perlu lagi mencoba membuat diri kamu terlihat lebih unggul dengan menulis hobi dalam CV, karena pengalaman kerja profesional tentunya akan lebih diperhatikan oleh recruiter

2. Perusahaan terlalu kaku, tradisional dan kurang terbuka

Kamu perlu melihat situasi dan budaya dari institusi tempat kamu melamar kerja. Jika perusahaan tersebut memiliki budaya yang kaku dan kurang terbuka, menulis hobi dalam CV bukan pilihan yang tepat. 

Misalnya, kamu ingin menuliskan hobi bermain game dalam CV kamu. Kamu perlu melihat apakah perusahaan yang kamu lamar tersebut adalah perusahaan rintisan yang trendi yang mungkin menerima informasi bahwa bermain game dapat membantu kamu berkembang. 

Namun jika kamu melamar untuk pekerjaan yang lebih tradisional di perusahaan yang kurang terbuka, sebaiknya kamu menuliskan informasi selain hobi dalam CV kamu.

Baca Juga | 7 Prospek Kerja Lulusan Sastra Berpenghasilan Besar

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *