In depth interview adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden. Wawancara mendalam erat kaitannya dengan penelitian kualitatif. Kamu dapat menggunakan teknik wawancara ini untuk memperoleh data secara mendalam melalui keterlibatan responden. Ciri khusus dari in depth interview adalah keterlibatannya dalam kehidupan responden atau informan. Kamu dituntut melangsungkan pendekatan terhadap kehidupan responden atau informan yang dituju.
Baca Juga : Walk in Interview
Kamu dapat meneliti suatu topik yang menarik. Lalu selanjutnya menggali informasi secara mendalam dari sudut pandang responden. Data yang kamu peroleh bisa diolah lebih lanjut, ya. Wawancara mendalam bisa kamu lakukan dengan menentukan keterkaitan topik sesuai dengan responden. Kemudian, ajukan beberapa pertanyaan terkait dengan topik. Perolehan data bisa kamu perdalam dari adanya hubungan kedekatan dengan responden. Kamu juga harus tetap memperhatikan kenyamanan responden. Pastikan wawancara dilakukan sesuai kondisi dan situasi yang sesuai.
Baca Juga : 10 Pertanyaan Interview User
Teknik Wawancara Mendalam
1. Menciptakan dan menjaga suasana yang baik
Kamu bisa memulai wawancara dengan melakukan pemanasan atau pembukaan terlebih dulu. Tanyakan tentang biodata responden seperti nama, alamat, hobi dan lainnya. Pastikan waktunya jangan terlalu lama, ya. Kemudian kemukakan tujuan dari penelitian yang diadakan serta topik penelitiannya.
Baca Juga : Menilai Orang Saat Interview
Hal ini sangat penting agar responden memahami penelitian dan memberikan jawaban secara jujur. Lakukan wawancara secara santai seperti halnya boleh makan atau minum. Timbulkan kerja sama yang baik kepada responden dengan menjaga rahasia.
Baca Juga : Jawaban Motivasi Kerja
2. Mengadakan probing
Probing adalah cara menggali keterangan yang lebih mendalam. Kamu perlu melakukannya saat jawaban responden tidak relevan dengan pertanyaan. Atau ketika responden menjawab dengan jawaban yang kurang jelas dan kurang lengkap. Kulik lebih dalam responden sesuai topik bahasan. Jangan melenceng dari topik agar responden bisa lebih fokus. Pastikan dulu responden memahami topik atau istilah yang membuatnya merasa sulit. Kemudian setelah mendapat gambaran, kamu bisa lanjut melontarkan pertanyaan.
Baca Juga : Sukses Wawancara Kerja
3. Intonasi suara
Saat kamu merasa lelah atau bosan dan tidak suka dengan jawaban responden, hendaknya intonasi suara dapat dikontrol dengan baik. Pastikan agar responden tetap memiliki rasa nyaman dalam sesi wawancara tersebut. Layaknya kamu memperlakukan seorang raja, buatlah responden bahagia dan nyaman saat kamu wawancarai. Hal yang bisa kamu lakukan misalnya mengambil minum, ngobrol hal yang lain, ataupun membuat candaan.
Baca Juga : Tips Saat Phone Interview
4. Sensitifitas pertanyaan
Kamu harus mampu melakukan empati kepada responden. Buatlah responden tidak malu dalam menjawab pertanyaan yang kamu utarakan. Jaga urutan pertanyaan agar tetap sesuai dengan topik. Jangan terlalu banyak melontarkan pertanyaan bersifat pribadi. Responden harus tetap nyaman agar leluasa dalam mengutarakan pendapatnya. Kamu pun dapat dengan mengulik beragam keterangan.
Baca Lebih Banyak : Perlengkapan Wawancara dalam sebuah Penelitian
5. Waktu
Dalam pelakasanaan wawancara mendalam, kamu perlu mengontrol waktu dengan baik. Hal ini tentu dapat memicu responden merasa bosan dan lelah. Sehingga, informasi yang diharapkan tidak terpenuhi dengan baik. Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan wawancara mendalam yang dilakukan secara tatap muka adalah 1-2 jam, tergantung isu atau topik yang dibahas. Jangan terlalu lama membuang waktu tanpa mendapatkan hasil keterangan apa pun, ya.
Baca Juga : Cara Mengatasi Telat Interview
Nah, itulah penjelasan mengenai pengertian wawancara mendalam atau in depth interview. Kamu bisa belajar mempraktikkan beragam teknik di atas. Kemudian pastikan hubungan baik antara kamu dan responden tetap terjaga. Kulik jawaban dengan norma yang ada. Jangan mencerca terlalu banyak pertanyaan yang membuat responden pusing atau merasa ketakutan. Buatlah layaknya kamu mengobrol santai dan menyenangkan.
Baca Juga : Mengatasi Grogi Saat Interview
Leave a Reply