Tanggal:09 May 2024

9 Model Komunikasi Massa Menurut para Ahli

Pada umumnya, komunikasi tidak hanya sekedar alat untuk menyampaikan pesan yang ditujukan pada sasaran, tetapi komunikasi juga berarti “makna” dan proses. Ketika seseorang mengirimkan pesan, sebenarnya ada “makna” yang terkandung didalamnya yang diharapkan dimengerti oleh sasaran komunikasi tersebut. Karena ada pengiriman pesan yang berupa “makna” kepada sasaran, komunikasi juga merupakan sebuah proses yang mengaitkan banyak pihak.

Kursus online belajar grammar vocasia

Komunikasi massa mempunyai model tersendiri dalam proses aliran pesan-pesannya. Hal ini terjadi karena unsur yang terlibat juga berbeda dengan bentuk komunikasi secara umum. Masing-masing model mempunyai kesamaan bentuk, meskipun penekanannya berbeda satu sama lain. Namun prinsipnya hampir sama. Berikut dibawah ini penjelasan secara lengkap mengenai sembilan model komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli. Simak dibawah yuk!

9 Model Komunikasi Massa Menurut para Ahli

Menurut Nurudin dalam bukunya Pengantar Komunikasi Massa, berikut adalah sembilan model komunikasi massa yang dikemukakan oleh para ahli:

1. Model Alir Dua Tahap

Model ini pertama kali dikenalkan oleh Paul Lazarfeld, Benard Berelson, dan H.Gaudet dalam People’s Choice (1944). Dalam penelitian mereka ditemukakan bahwa pesan media massa sangat kecil dalam mempengaruhi calon presiden yang dipilih oleh masyarakat. Mereka lebih banyak dipengaruhi oleh para pemimpin opini (opinion leader). Jadi, media massa membawa pengaruh pada pemimpin opini. Sedangkan pemimpin opini memengaruhi pendapat pengikutnya yang bersifat antarpribadi (Josep A. Devito, 1997).

Dalam model ini diterangkan bahwa media massa tidak langsung atau mempengaruhi audience, tetapi melalui perantaraan pihak lain. Pihak lain yang dimaksud adalah pemimpin opini/pemuka pendapat tersebut. Model ini didasari oleh bukti bahwa efek media massa terbatas. Bahwa masyarakat menerima terpaan media massa secara tidak langsung yakni melalui perantaraan/Pengaruh yang mengenai audience tidak disebabkan oleh terpaan media massa, tetapi pihak lain. Jadi, pemimpin opini disini berfungsi sebagai penerusan pesan-pesan media massa. Bahkan, pesan-pesan yang diterima audience sudah diinterpretasikan oleh para pemimpin opini tersebut.

Model ini sangat sederhana. Kelemahan model ini adalah hanya mengamati alir pesan yang disiarkan media massa dan sampai ke audience. Model ini juga tidak menunjukkan bagaimana dampak media massa terhadap perilaku audience. Sebab, semua perubahan berasal dari interpretasi pemimpin opini meskipun pesan-pesan yang disampaikannya berasal dari media massa.

2. Model Alir Banyak Tahap

Model alir dua tahap ternyata tidak begitu efektif pada masyarakat tingkat buta hurufnya kecil. Masyarakat dengan kemampuan membaca dan menginterpretasikan pesan yang didengar dan dilihat sangat memungkinkan untuk menerima pesan-pesan dari media massa secara langsung. Meskipun tidak berarti mereka tidak menerima pesan-pesan dari pemimpin opini. Oleh karena itu, untuk menyempurnakannya, muncullah model alir banyak tahap (multistep flow model). Model ini mengatakan bahwa ada hubungan timbal balik dari media ke khalayak (yang juga berinteraksi satu sama lain. Kembali ke media, kemudian kembali lagi ke khalayak dan seterusnya.

Melalui model alir banyak tahap, pemirsa menerima pesan-pesan media massa bisa secara langsung ataupun tidak. Tidak langsung verarti mereka menerima pesan-pesan dari media massa melalui pemimpin opini atau kontak langsung dengan media massa. Bahkan individu bisa mendapatkan informasi dari individu lain. Misalnya, seorang individu menerima pesan melalui pemimpin opininya, kemudian individu itu mencari informasi lain dari individu yang lain. Atau bisa juga seorang individu menerima pesan dari kelompoknya, tetapi juga bisa mendapatkan informasi lain dari kelompok yang lain pula.

3. Model Melvin De Fluer

Banyak model komunikasi massa dibuat dan dikembangkan secara berbeda satu sama lain. Dalam model De Fleur, sumber dan pemancar tidak berada di satu posisi. Diantara sumber dengan pemancar berbeda tahapannya dalam aktivitas komunikasi massa. Saluran menjadi media massa yang mampu menyebarkan pesan-pesan yang dikemukakan sumber. Sementara itu fungsi penerima pesan adalah sebagai orang yang dikenal sasaran pesan yang disebarkan dan penginterpretasi pesannya. 

Model ini menekankan fakta bahwa gangguan boleh mencampuri banyak hal dalamproses komunikasi massa dan tidak semata-mata diidentifikasi dengan saluran atau media. Titik utama model ini adalah untuk mencapai berbagai pengertian makan pesan antara seumber dengan tujuan.

4. Model Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble

Model komunikasi massa yang dikemukakan oleh W.Gamble dan Kwal Gamble bisa dijadikan sebagai alat pembeda dengan model komunikasi secara umum. Peralatan media massa menjadi alat utama yang harus ada dalam komunikasi massa. Media massa telah memperluas pikiran dan perasaan manusia. Disini media telah berperan untuk melayani semua kepentingan komunikasi manusia.

5. Model HUB

Model ini dikemukakan oleh Ray Eldon Hiebert, Donald F.Ungrait, dan Thomas W.Bohn. HUB sendiri berarti Hiebert Ungrait Bohn. Selain itu model ini bisa dikatakan lebih komplit. Model komunikasi massa HUB adalah model lingkaran yang dinamis dan berputar terus menerus.  Serta model ini dikatakan sebagai model lingkaran konsertis yang bergetar untuk sebuah rangkaian proses aksi-reaksi.

Didalam model ini, pesan tidak sekedar bisa dinikmati secara terbatas. Seperti kalau kita melakukan komunikasi interpersonal atau komunikasi kelompok. Tetapi pesan-pesan itu diperluas kepada audience yang jumlahnya sangat besar. Jadi, sluran komunikasi massa berfungsi untuk memperluas jangkauan siarannya.

6. Model Black and Whitney

Jay Black dan Federick C. Whitney dalam bukunya Introduction to Mass Communication (1988) memperkenalkan model yang lebih umum. Merkea membagi proses komunikasi menjadi empat wilayah, yakni sumber, pesan, umpan balik, dan audience. Masing-masing mempunyai ciri yang berbeda dan melekat pada komunikasi massa. Model ini kurang begitu detail menampilkan elemen dalam komunikasi massa. Misalnya model ini tidak memberikan peranan gatekeeper dalam proses komunikasi massa. Namun sebenarnya, model sederhana ini dapat memudahkan untuk memahami proses alur pesan yang berjalan. Akan tetapi, terlepas dari kekurangan tersebut, model ini telah menggambarkan proses dalam komunikasi massa.

7. Model Bruce Westley dan Malcom McLean

Model yang dibangun oleh Westley dan McLean ini sangat menekankan peran gatekeeper dalam proses komunikasi massa. Apa yang dikemukakan oleh mereka mengenai peran gatekeeper dalam proses komunikasi massa menjadi salah satu bentuk dalam komunikasi massa. Namun bentuknya berbeda dengan model-model yang lain. Model ini menekankan kedudukan reporter dan editor dalam media massa terpisah. Reporter berperan sebagai komunikator dalam komunikasi massa. Sedangkan editor berperan sebagai gatekeeper yang dapat menghapus, menambahkan kembali, atau menambahkan laporan yang telah ditulis sebelumnya oleh reporter.

8. Model Malatzke

Dikemukakan oleh ilmuwan Jerman Maletzke pada tahun 1963. Diawal perkembangannya secara sederhana menggambarkan peta media massa bawah tanah di Berlin. Model ini merupakan pengembangan dari model umum komunikasi yang sering dinamakan Communicator (C), Medium (M), dan Receiver (R).

Tidak banyak keistimewaan model ini. Bahkan model ini terlalu detail sehinggan justru kelihatan sangat umum. Misalnya, bagaimana lingkungan komunikator berpengaruh terhadap apa yang akan disiarkan dan apa yang terjadi pada diri penerima pesannya.

9. Model Bryant dan Wallace

Model dari Bryan dan Wallace ini terkhusus untuk mengamati model arus pesan dalam media radio dan televisi. Misalnya ada pesan yang disebarkan dengan memakai peralatan pengeras suara (yang berkaitan erat dengan unit-unit lainnya). Serta disisi lain ada pendengar yang juga berkaitan erat dengan unit-unit yang mengitari pendengar.

Secara khusus, model ini tidak memasukkan gatekeeper dalam proses peredaran pesan. Oleh karena itu, model ini bisa dikatakan masih terlalu umum didalam menggambarkan model komunikasi massa. Sebab, gatekeeper adalah hal yang mutlak harus ada dalam saluran komunikasi massa yang merupakan elemen utamanya.

Nah itu tadi penjelasan mengenail sembilan model komunikasi massa menurut para ahli. Bagaimana pendapatmu? komen dibawah ya!

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *