Tanggal:09 November 2024

Yuk, Simak Perbedaan Etika dan Etiket beserta Contohnya!

Makhluk sosial sudah sepatutnya memiliki jiwa sosial yang tinggi. Seluruh sikap dan sifat dapat terlihat saat terjalin interaksi sesama manusia. Termasuk kamu sebagai makhluk yang dibekali akal dan kemampuan berpikir. Kamu tentu saja memiliki rasa emosional dalam berinteraksi satu sama lain. Rasa tersebut menciptakan tata krama yang mendasari nilai kesopanan. Tahukah kamu apa perbedaan dasar terkait etika dan etiket dalam norma kesopanan? Etiket selalu berhubungan dengan cara atau bagaimana suatu perbuatan harus dilakukan. Etiket ditentukan oleh suatu masyarakat atau budaya tertentu. Sedangkan etika tidak membatasi diri terkait cara dan bagaimana suatu tindakan harus dilakukan.

Baca Juga | 7 Cara Menghargai Orang Lain: Sederhana, Mudah Dilakukan, Dan Tepat!

Secara sederhana, etiket menjadi sikap atau tindakan yang harus dilakukan dalam lingkungan sosial. Pasalnya, etiket dapat dilakukan berkaitan erat dengan pergaulan sesama manusia. Berbeda halnya dengan etika, yang mana tidak ada keharusan untuk melakukan sikap atau tindakan tertentu. Etika dapat dilihat terutama saat tidak terjadi interaksi antar sesama manusia. Kamu dapat menerapkan etika tanpa diketahui makhluk sosial lain. Seperti halnya tidak mencuri barang milik orang lain. Namun, etiket dapat diterapkan saat kamu bersama orang lain. Misalnya tidak meludah sembarangan saat berbincang. Sudah ada gambaran, bukan? Yuk, simak lebih lengkapnya lagi.

Baca Juga | Berikut Etika Saat Bertemu Klien, Yuk Terapkan!

Perbedaan Etika dan Etiket

Secara bahasa kata ‘etika’ lahir dari bahasa Yunani yakni ethos yang artinya tampak dari suatu kebiasaan. Dalam hal ini yang menjadi perspektif objeknya adalah perbuatan, sikap, atau tindakan manusia. Pengertian etika secara khusus adalah ilmu tentang sikap dan kesusilaan suatu individu dalam lingkungan pergaulannya. Sikap tersebut kental akan aturan dan prinsip terkait tingkah laku yang dianggap benar. Sedangkan etika secara umum adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara yang biasa digunakan sebagai pedoman individu dalam melakukan perbuatan dan tingkah laku. Penerapan norma ini sangat erat kaitannya dengan sifat baik dan buruknya individu dalam bermasyarakat. Etika lebih tercermin sebagai kesadaran yang seharusnya dilakukan sebagai makhluk sosial.

Baca Juga | Tips Efektif Mendapatkan First Impression Yang Baik Di Kantor!

Etiket menurut Kasmir adalah tata cara berhubungan dengan manusia lainnya. Etiket sendiri berasal dari bahasa Perancis ‘etiquette’ yang artinya undangan raja. Bahasa Perancis tersebut menuturkan suatu undangan yang biasa digunakan raja saat mengadakan pesta untuk mengundang tamu dari kalangan tertentu. Etiket hanya berlaku saat ada orang yang hadir. Apabila tidak ada orang, etiket tidak berlaku. Etiket bersifat relatif dan bisa dianggap tidak sopan pada salah satu kebudayaan, tapi dianggap sopan di kebudayaan lain. Sehingga, perbedaan etika dan etiket merujuk pada tingkah laku atau norma bersosial. Namun, etika tidak berlaku saat ada orang lain karena murni kesadaran individu untuk membatasi diri pada perilaku kurang etis.

Baca Juga | Tips Diterima Dengan Baik Di Lingkungan Kerja Baru!

Contoh Etika dan Etiket

1. Contoh Etika

Ilustrasi Etika Kesadaran Belajar (pexels)

  • Tidak mencuri, merampok, merugikan orang lain.
  • Tidak terlambat datang ke sekolah, kantor, dan lainnya.
  • Hari Senin santri dilarang mencuci. Saat seseorang memiliki etika, dia tidak akan mecuci di hari Senin meskipun mungkin ada kesempatan dan tidak ada sanksi yang berlaku.
  • Tidak merusak barang milik orang lain.

Baca Juga | Sering Minder ? Ikuti Cara Ini Untuk Memiliki Self Esteem Yang Sehat!

Etika sangat berhubungan dengan norma sosial. Meskipun tidak ada sanksi, tapi kesadaran perlu dilakukan. Terlihat jelas etika tidak bersinggungan saat terjalin interaksi dengan orang lain. Etika lebih tertutup dan sadar harus dilakukan tiap individu, baik ada orang atau tidak ada orang sekalipun. Karena pada dasarnya, etika dinilai saat tidak ada orang di sekeliling kamu, loh. Tetap berpegang teguh pada norma yang berlaku, ya.

Baca Juga | Apa Itu Growth Mindset? Pengertian, Manfaat, Penerapan, Dan Bedanya Dengan Fixed Mindset

2. Contoh Etiket

Ilustrasi Etiket Sopan saat Berinteraksi (pexels)

  • Makan menggunakan tangan tanpa sendok. Etiket makan tanpa sendok hanya berlaku di kalangan borjois. Sementara dalam agama Islam tindakan ini adalah Sunnah.
  • Tidak sendawa saat makan bersama tamu atau orang yang dihormati.
  • Tidak diperkenankan kentut sembarangan.
  • Tak boleh meludah sembarangan.
  • Bersikap sopan terhadap tamu.
  • Berjalan membungkuk saat melewati orang tua.
  • Duduk dengan sopan di depan tamu atau orang yang dihormati.

Baca Juga | Etika Profesi: Pengertian, Prinsip, Tujuan, Manfaat, dan Contohnya

Etiket secara jelas mengatur norma saat kamu berinteraksi dengan orang lain. Adanya etiket yang baik akan memberikan penilaian baik pula terhadap diri kamu. Kamu harus pandai menghargai orang yang ada di sekeliling. Hal tersebut juga akan membuat diri kamu lebih dihargai orang lain. Etiket menjadi suatu keharusan saat bersosialisasi dengan makhluk sosial. Kamu harus menjaga sikap dan norma saat berada di lingkungan masyarakat.

Nah, itulah perbedaan mengenai etika dan etiket. Sekilas hampir mirip, namun tetap memiliki perbedaan. Etika mengatur norma, khususnya saat kamu sendiri atau tidak berada bersama orang lain. Sedangkan etiket mengikat kamu terhadap norma sosial secara interaksi massal. Etiket lebih merujuk pada norma yang mengatur interaksi tiap individu. Pahami contoh dan terapkan hal positifnya, ya. Selamat berproses menjadi lebih baik!

Baca Juga | Self Development: Pengertian, Cara Melakukan Dan Pentingnya

kursus belajar membuat dimsum vocasia
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *