Portofolio saham merupakan suatu hal yang harus kamu perhatikan saat melakukan investasi saham, secara umum dengan berbagai kumpulan saham yang dimiliki oleh investor, dan menjadi hal yang sangat penting bagi investor.
Lalu, apa sebenarnya portofolio saham itu? Apa saja tipe dari portofolio saham? Dan bagaimana cara membuatnya? Nah, ini dia kamu akan membahas berbagai macam mengenai portofolio saham, yuk, simak berikut ini, ya!
Apa itu Portofolio Saham?
Sebelum kamu mengetahui secara detail apa itu portofolio saham, kamu harus tau apa yang dimaksud dengan portofolio itu? Portofolio adalah sekumpulan aset keuangan atau finansial yang dimiliki oleh perusahaan investasi, individu, manajer investasi, lembaga keuangan. Aset yang dimaksud seperti obligasi, saham, komoditas, reksadana dan lainnya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa portofolio saham adalah kumpulan saham yang dimiliki oleh seorang investor yang akan menampilkan profil risiko dari investor. Maka kamu dapat melihat seorang investor memiliki profil yang rendah atau tinggi dari portofolio saham tersebut.
Namun, seorang investor tidak hanya memiliki satu portofolio, loh! Tapi bisa saja lebih dari satu portofolio. Karena setiap keperluan seorang investor memiliki portofolio yang berbeda.
Baca Juga: Apa itu Portofolio?
Contohnya, portofolio saham yang digunakan untuk investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek, tergantung dari tujuan investor tersebut. Selain itu, portofolio saham merupakan aset yang dibeli dengan harapan dapat memberikan keuntungan tinggi yang dimiliki oleh seorang investor. Lalu apa saja tipe dan cara kerja dari portofolio saham? Berikut penjelasannya!
Tipe – Tipe Portofolio Saham
1. Growth Portofolio
Growth portofolio adalah jenis yang dibuat untuk mendorong perkembangan dari portofolio tersebut, berfokus pada perkembangan aset yang menerapkan prinsip high risk, high return. Dari prinsip tersebut dapat diartikan seorang investor berani mengambil risiko tinggi demi meraih hasil yang tinggi. Selain itu, jenis ini berisi berbagai saham lapis kedua.
Baca Juga: Apa Itu Investasi?
2. Income Portofolio
Jenis income portofolio berfokus pada pengaman pendapatan reguler dari investasi pada capital gain. Pendapatan reguler bisa dalam bentuk dividen yang akan dibagikan oleh perusahaan dalam periode waktu tertentu, tapi tidak semua perusahaan rutin memberikan dividen pada investor.
Apa kamu mengetahui apa itu capital gain? Capital gain adalah suatu keuntungan yang diperoleh dari menjual saham dengan harga yang lebih tinggi dibanding dari harga awal.
3. Value portofolio
Jenis ini dipegang oleh investor yang membeli saham dengan harga lebih murah dari pada yang lainnya dengan industri yang sama. Value portofolio seringkali disebut dengan undervalued stock, karena memang dengan harga yang murah. Dengan begitu, para investor ini akan menahan saham dengan kurun waktu yang lama agar mendapatkan value yang lebih tinggi dari pada saat membelinya.
Jenis ini, mempunyai risiko yang cukup tinggi, loh! Karena harga dari berbagai saham relatif bergerak lebih fluktuatif.
4. Defensi portofolio
Jenis ini berfokus pada kebutuhan pokok konsumen yang tahan terhadap penurunan harga. Saham ini akan dapat dilakukan dengan baik, saat produk memiliki harga yang rendah. Namun, seburuk apapun ekonomi pada waktu tertentu, perusahaan akan tetap membuat produk tetap berjalan seperti biasanya.
Baca Juga: https://vocasia.id/blog/jenis-investasi-yang-cocok-untuk-pemula/
Lalu, setelah kamu mengetahui apa itu portofolio saham serta tipe-tipenya, kamu juga perlu mengetahui bagaimana cara membangun atau cara kerja portofolio saham. Simak berikut ini!
Cara Membangun Portofolio Saham
Sebelum kamu membuat portofolio saham, kamu harus mengetahui hal apa saja yang perlu diperhatikan saat membangun cara kerja portofolio saham, berikut penjelasannya!
1. Tentukan tujuan investasi
Hal pertama yang harus kamu lakukan saat membangun atau cara kerja portofolio saham adalah menentukan tujuan investasi. Ketika kamu ingin memulai bermain saham, kamu perlu tau terlebih dahulu alasan kamu melakukan investasi untuk apa sebelum mengambil keputusan yang tepat.
Terdapat beberapa tujuan yang umum, seperti tujuan investasi jangka panjang, jangka pendek, untuk dana pensiun, membeli rumah dan tujuan lainnya. Dengan memiliki alasan dan tujuan akan menjadi dasar kamu kedepannya untuk melangkah dalam mengambil keputusan.
2. Kenali profil risiko
Setelah kamu menentukan tujuan investasi, kamu perlu mengenal profil risikonya. Pada umumnya, terdapat tiga profil risiko atau jenis investor, seperti moderat, agresif, konservatif. Dari ketiga profil risiko tersebut terdapat tingkat yang terendah dan tertinggi, dengan kamu mengenali profil risikonya seperti apa, akan mempermudah kamu dalam menentukan tipe portofolio kamu seperti apa, ya!
3. Diversifikasi portofolio
Hal lain yang harus kamu perhatikan adalah diversifikasi portofolio. Setiap investor tidak menempatkan seluruh investasinya dalam satu instrumen saham saja. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari risiko terburuk jika sewaktu-waktu perusahaan tersebut jatuh.
Dalam buku karya Robert G Hagstrom menjelaskan mengenai saran bahwa investor harus mempunyai 5 hingga 10 saham di portofolionya. Hal tersebut dikarenakan untuk meningkatkan portofolio saham perusahaan.
Demikian penjelasan mengenai apa itu portofolio saham, bagaimana? Tertarik untuk mempelajari investasi saham lebih lanjut? Semoga bermanfaat dan tetap semangat, ya!
Leave a Reply