Tanggal:22 November 2024

Sejarah Alat Musik Gambus & Cara Memainkan

Sejarah Masuknya Gambus Ke Nusantara

Gambus Di Kalimantan

Masuknya gambus di Kalimantan adalah melalui kelompok masyarakat yang berasal dari Kerajaan Brunei Darussalam dan tinggal serta membaur bersama masyarakat Melayu Sanggau lainnya yang pada masa itu berpusat di Desa Mengkiang. Desa Mengkiang inilah menjadi cikal bakal Kerajaan Sanggau yang sekarang menjadi Kabupaten Sanggau. Desa ini berada di alur Sungai Sekayam yang merupakan anak sungai dari Sungai Kapuas. Pada awalnya para penduduk yang berasal dari Kerajaan Brunei tersebut merupakan penjelajah, beberapa diantara mereka ada yang bisa memainkan alat musik gambus. Gambus diserap dan dimainkan oleh penduduk asli Desa Mengkiang dikarenakan ketertarikan mereka pada masa itu melihat alat musik gambus yang unik dengan cara permainan dipetik dan juga sambil mengiringi syair – syair yang dinyanyikan oleh pemain gambus. Kesenian ini biasa disebut besya’er oleh masyarakat setempat.. Selain itu pada masa itu juga tidak ada media hiburan lain yang dilakukan oleh masyarakat Desa Mengkiang untuk menghibur mereka diwaktu senggang. Peran instrumen gambus dalam Ansambel Musik Melayu di Kabupaten Sanggau yaitu sebagai pemimpin dalam Ansambel Musik Melayu. Pemain instrumen gambus dalam ansambel musik Melayu dijadikan pemimpin dikarenakan gambus merupakan melodi utama dalam lagu – lagu yang dimainkan. Selain itu, seorang penggambus juga dituntut untuk bisa menyanyikan syair – syair lagu yang dibawakan. Jadi, seorang penggambus selain mahir memetik dawai instrumen gambus juga harus bisa besya’er

Baca Juga | Daftar Penyanyi Jazz Indonesia

Baca Juga | Inilah Lagu-Lagu Glenn Fredly yang Terkenal

Gambusi Di Gorontalo

Gambusi memiliki kesamaan dengan gambus pada umumnya. Gambusi dilengkapi dengan tujuh dawai dan dimainkan dengan cara dipetik. Biasanya alat musik ini dimainkan bersama marwas dan rebana dalam pertunjukkan seni.Gambusi ini dibawa ke Provinsi Gorontalo Oleh Ulama dari Timur Tengah,Karena masyarakat Gorontalo tidak bisa menyebut gambus.maka keluarlah kata Gambusi.

Source : https://id.wikipedia.org/wiki/Gambus

Alat musik gambus dimainkan dengan beberapa alat lainnya seperti mandolin, gendang, biola, seruling, tabla, marwas, rebana, dan lainnya. Berikut ini penjelasannya :

  1. Alat musik Mandolin, merupakan alat musik yang berasal dari Timur Tengah.
  2. Alat musik Gendang, telah banyak tersebar di beberapa daerah di Indonesia dan menjadi alat musik tradisional daerah. gendang dipakai dalam musik gambus untuk mengatur irama. Di dalam gamelan Jawa gendang merupakan bagian dari salah satu instrumennya.
  3. Alat musik Biola, merupakan alat musik yang berasal dari negara Eropa dan kini telah menjadi instrumen yang banyak dipakai juga di Nusantara. Bisanya dipakai untuk mengiringi musik modern.
  4. Alay musik Seruling, merupakan alat musik tradisional yang banyak terdapat di daerah d Indonesia. Namanya mungkin berbeda di tiap daerah namun mempunyai bentuk yang sama hanya saja perbedaannya terdapat di cara mamainkannya serta jenisnya cukup bervariasi.
  5. Alat musik Tabla, merupakan alat musik yang berasal dari negara India (merupakan keluarga membranofon). Nama Tabla sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu “tabl” yang berarti ‘drum’. Instrumen yang satu ini dipakai dalam mengiringi lagu Dangdut.
  6. Alat musik Marwas, merupakan salah satu alat musik yang kolaborasi dari Timur Tengah dengan campuran Betawi yang mempunyai unsur religi yang kental. Hal itu tercermin dari lirik-lirik lagunya. Sedangkan kesenian Marawis berasal dari negara Timur Tengah yaitu dari Yaman.

Cara Memainkan Gambus

Instrumen gambus dimainkan dengan cara yang bermacam-macam. Ada yang dimainkan dengan cara dipetik, dipukul, ditiup, dan digesek. Alat musik Gambus sendiri dimainkan dengan cara dipetik, mempunyai bunyi Kordofon, yakni bunyi yang berasal dari senar atau dawai. Dimainkan dengan instrumen gendang untuk mangatur irama dan juga instrumen lainnya. Selain Gambus itu alat musik petik lain yaitu Mandolin.

Baca Juga : Penyanyi Muda Indonesia Berprestasi

Baca Juga : Sejarah Musik Pop di Indonesia

1. Posisi

Ketika memainkan gambus, umumnya bisa dilakukan dengan 3 posisi yakni posisi berdiri, duduk bersila dan duduk di kursi.

Berdiri yaitu tangan kanan menopang berat dari gambus dan dikaitkan ke bawah ekor gambus. Sementara kanan tiri digunakan menekan nada pada bagian leher gambus.

Duduk bersila yaitu dengan kedua kaki bersila (dilipat), tangan kanan digunakan untuk memetik senar dengan plektum dan untuk menahan berat gambus serta posisinya diujung penyangga dari gambus. Sementara tangan kiri posisi berada di bagian leher gambus untuk menekan nada.

Duduk di kursi yaitu Kedua kaki digunakan untuk menopang berat gambus, dan tangan kanan untuk memetik senar sedangkan tangan kiri untuk menekan nada pada bagian leher gambus.

2. Cara Memetik

Cara untuk memetik gambus bervariasi, karena setiap orang  yang memetik senar gambus memiliki cara yang berbeda. Beberapa orang lebih banyak memetik gambus yaitu dengan cara memetik dawainya ke bawah (down picking). Memiliki perbedaan dengan cara memetik gitar yaitu up down picking

3. Penjarian (fingering)

Penjarian yaitu untuk menghasilkan/menemukan tangga nada yang tepat yang ingin dimainkan. Biasanya penjarian dilakukan sesuai dengan lagu yang ingin dimainkan.

4. Pelarasan (tunning)

Pelarasan merupakan salah satu yang paling dibutuhkan oleh seorang musisi. Pada alat musik gambus, dalam hal pelarasan yang paling utama yaitu nada yang dihasilkan oleh dawai paling bawah hingga paling atas diketahui terlebih dahulu. Pada alat gambus pelarasan yang digunakan :

  1. Nada D : Senar 1 (paling bawah)
  2. Nada A : Senar 2
  3. Nada E : Senar 3
  4. Nada B : Senar 4
  5. Nada E rendah : Senar 5 (paling atas)

Tetapi, senar 5 (senar tunggal yang berada paling atas) sangat jarang dipakai untuk pengisian lagu-lagu. Hanya memakai 4 senar saja yakni senar 1- 4 kecuali senar 5.

Baca Juga : 5 Alat Musik Melodis Tradisional

Baca Juga : 9 Alat Musik Melodis Modern

kursus pelatihan membuat bisnis pempek vocasia
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *