Tanggal:08 September 2024

Kenali Tipe Klien yang Harus Dihindari Freelance

Di era modern seperti sekarang ini, pekerjaan yang bersifat freelance nampaknya sudah tidak asing lagi, kan? Meskipun ada lonjakan besar dalam jumlah freelancer dan uang yang dihasilkan dalam beberapa tahun terakhir, jalannya nggak selalu mulus. Adanya masalah dengan klien atau susahnya menyeimbangkan antara kehidupan profesional dan pribadi biasa ditemui.

Baca Juga : Perbedaan Freelancer Dengan Fulltimer

Jika kamu adalah seorang freelancer pasti tergoda untuk segera menyetujui proyek apa pun, kan? Siapa yang tidak mau meraih keuntungan? Tapi, hal itu tidak serta merta dapat kamu raih dengan mudah, tergantung dengan siapa kamu bekerja sama, alias klienmu. Klien yang baik dan buruk dapat membangun atau menghancurkanmu. Pasti kamu nggak mau kan, karirmu hancur begitu saja akibat salah pilih klien? Pada artikel ini, Vocasia akan berikan tipe-tipe klien yang harus kamu hindari sebelum kamu menyetujui proyek!

Baca Juga:  7 Pekerjaan Online Yang Cocok Untuk Seorang Freelancer, Yuk Coba!

1. Plin-plan

Terus mengganti-ganti hasil yang telah dibuat akibat sifat klien yang plin-plan bisa membuat kesal dan tentunya membuang waktu. Tipe klien ini adalah salah satu yang paling harus dihindari bagi para freelancer.

Baca Juga: Ini Dia Situs Freelance Indonesia

Memang, identifikasi dini klien semacam ini sedikit sulit. Yang bisa kamu lakukan adalah mengecek profilnya di platform freelance dan melihat apakah ia menerima respon buruk dari proyek yang pernah dijalankan sebelumnya. Jika ya, segera urungkan niatmu untuk bekerja sama dengannya.

Baca Juga : Rekomendasi Freelance Jakarta

2. Tidak pernah puas 

Sebagai freelancer, mendapatkan masukan atas pekerjaan yang sudah dilakukan adalah hal yang wajar. Akan tetapi, jika klien terus menerus tidak senang dengan perbaikan yang sudah dilakukan, tentunya hal ini hanya menghabiskan waktu dan energimu. Padahal, masih ada proyek lain yang perlu dikerjakan.

Baca Juga: Cara Menghadapi Klien yang Menyebalkan

Mungkin sedikit sulit untuk dapat mengidentifikasi tipe klien ini sebelum memulai proyek. Karena itu, sebelum menyetujui kerjasama dengan seorang klien, alangkah baiknya untuk menyepakati dahulu berapa banyak revisi yang bisa ia lakukan. Jika sudah melebihi itu dan masih tidak puas, lebih baik cobalah selesaikan proyeknya dan dapatkan pembayaran, kemudian tinggalkan klien ini.

3. Sulit Dihubungi

Banyak klien yang membuka pintu komunikasi hanya pada saat pertama kali melakukan kerjasama dengan freelancer. Setelah kerjasama disepakati, dengan seenaknya menghilang dan tidak bisa dihubungi.\

Baca Juga : Pekerjaan Online Yang Cocok Untuk Seorang Freelancer

Tipe klien seperti ini wajib dihindari, sekalipun telah membayar uang muka maupun membayar lunas seluruh proyek. Sebab, freelancer pun butuh berkomunikasi dan berkonsultasi terkait dengan proyek yang dikerjakan untuk menghindari kesalahan.

Jika klien sulit dihubungi, tidak menutup kemungkinan freelancer akan dibuat bingung tentang proyek yang harus dikerjakan dan hal tersebut dapat mengganggu produktifitas kerjanya. Terlebih jika kesepakatan dengan klien hanya sebatas perjanjian omongan tanpa diperkuat dengan uang muka sebagai tanda jadi.

Baca Juga: Tips Negosiasi dengan Klien

4. Tidak tahu apa keinginannya

Meskipun klien membalas dengan cepat, menawarkan harga yang tinggi, dan bersifat sopan, jika ia tidak tahu apa yang diinginkannya dari sebuah proyek, pekerjaan akan menjadi sulit. Lebih baik, carilah klien yang benar-benar mengetahui output dan target yang diinginkan dari sebuah proyek. Dengan begitu, freelancer akan tahu apa saja yang harus dilakukan untuk mencapainya,

Baca Juga: Ini Etika Bertemu Klien

Dilansir dari The Muse, untuk mengidentifikasi tipe klien yang harus dihindari oleh freelancer ini, diskusilah soal proyek yang akan dijalankan sedetail mungkin sebelum melakukan persetujuan. Pada proses ini, kamu akan bisa benar-benar melihat apakah klien mengetahui keinginannya dengan baik atau tidak. Jika meragukan, tentunya lebih baik tidak lanjut ke tahap berikutnya.

Baca Juga: Apa itu Negosiasi?

5. Tidak menawarkan kontrak

Jika kamu seorang freelancer, kamu mungkin meminta klienmu menandatangani kontrak; jika tidak, kamu harus melakukannya setelah membaca artikel ini! Jika klien menolak untuk menandatangani kontrak, kemungkinan besar mereka memiliki alasan, seperti gagal memenuhi kesepakatan akhir mereka. Kontrak diperlukan untuk semua freelancer; jangan pernah bekerja dengan klien yang menolak untuk menandatanganinya.

Baca Juga: Masih Mahasiswa Dan Ingin Freelance? Pekerjaan-Pekerjaan Ini Cocok Untukmu!

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *