Sistem pembayaran dalam kegiatan perekonomian menduduki peranan yang cukup penting. Pembayaran sudah dilakukan dari zaman dahulu dengan menggunakan sistem pembayaran tradisional. Sebut saja pembayaran dengan barter. Hal tersebut membuktikan eksistensi sistem pembayaran di masyarakat. Lalu, apa pengertian sistem pembayaran? Apa saja komponen yang terkandung di dalamnya? Temukan jawabannya dalam paparan berikut ini.
Baca juga | Manajemen Keuangan : Pengertian, Fungsi, Dan Tips Mengelola
Apa itu Sistem Pembayaran?
Sistem pembayaran diketahui sebagai peraturan, lembaga, dan mekanisme yang digunakan untuk memindahkan biaya sebagai usaha dalam memenuhi keharusan yang muncul karena adanya aktivitas ekonomi. Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam UU No. 2 tahun 1999.
Baca Juga | Kenali Apa Itu Pasar Uang Yang Menarik Perhatian Para Investor Pemula
Pemindahan sejumlah dana ini melibatkan satu pihak dengan pihak lain yang memiliki hubungan dalam kegiatan ekonomi. Selain pembayaran pada barang, sistem ini juga berlaku untuk jasa dan tagihan, seperti manajemen piutang atau lainnya.
Baca Juga | Pengertian Uang Digital Dan Berbagai Keuntungan Dalam Pemakaiannya
Adanya perkembangan teknologi saat ini yang semakin maju menyebabkan proses pembayaran menjadi lebih efektif dan efisien. Seperti adanya dompet digital atau e-wallet yang memudahkan konsumen dengan pemilik bisnis dalam bertransaksi. Keamanan pun akan lebih terjamin karena adanya minimalisasi penggunaan uang tunai.
Baca juga | Capital Gain: Pengertian, Jenis, Contoh, Dan Cara Menghitung
Baik pembayaran tunai dan non tunai, semuanya berada pada pengawasan Bank Indonesia (BI). Selain itu, Bank Indonesia juga bertugas sebagai pialang keuangan, regulator, dan operator.
Baca Juga | Perbedaan Akuntansi Keuangan Dan Akuntansi Manajemen
Prinsip-prinsip Sistem Pembayaran
Dalam menawarkan kenyamanan dan keamanan untuk semua pengguna proses pembayaran, Bank Indonesia sebagai lembaga yang memiliki wewenang seluruh pembayaran dalam bertransaksi di Indonesia, mengatur empat prinsip proses pembayaran, di antaranya:
Baca Juga | Manajemen Bisnis: Pengertian, Jenis, Dan Fungsi
1. Aman
Risiko yang ditawarkan setiap pembayaran tentu memiliki tingkat yang berbeda-beda. Oleh karena itu, setiap mekanisme pembayaran perlu dikelola dan dilakukan minimalisasi risiko yang dapat terjadi, seperti risiko likuiditas, fraud, kredit, dan lainnya.
Baca Juga | Pentingnya Memahami Manfaat Laporan Keuangan
2. Efisien
Mekanisme pembayaran perlu dipertimbangkan cakupannya untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan lebih luas. Pertimbangan ini akan berpengaruh pada biaya operasional yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
Baca Juga | Cara Menghitung Laba Dan Contohnya
3. Kesetaraan Akses
Kesetaraan dalam akses pembayaran akan mengurangi adanya praktik monopoli yang akan menghambat pengguna lain dalam prosesnya. Selain itu, praktik monopoli juga akan merugikan banyak pihak.
Baca Juga | Cara Menghitung Laba Bersih Dan Laba Kotor
4. Perlindungan Pengguna
Aturan uang bersih atau clean money policy dalam mekanisme pembayaran akan membantu menjaga jumlah uang yang beredar serta dalam kondisi yang layak edar. Hal ini akan membantu perlindungan pengguna dalam mekanisme pembayaran.
Baca Juga | Pahami Perbedaan Pasar Uang Dan Pasar Modal Dari Berbagai Aspek
Komponen Sistem Pembayaran
Dalam melakukan pembayaran terdapat komponen yang dapat merealisasikan kemudahan proses pembayaran, di antaranya:
1. Alat Pembayaran
Alat untuk melakukan pembayaran sesuai dengan kesepakatan dalam transaksi dapat berupa pembayaran secara tunai maupun non tunai.
Baca Juga | Apa Saja Alat Pembayaran Non Tunai?
2. Sistem Pemindahan Dana
Sistem ini akan memfasilitasi proses pemindahan sejumlah dana dari satu bank ke bank lainnya atau ke bank yang sama.
Baca Juga | Biaya Variabel (Variable Cost): Pengertian, Fungsi, Contoh, Dan Cara Menghitungnya!
3. Regulator
Regulator merupakan pihak yang memiliki wewenang untuk mengatur ketentuan, regulasi, dan kebijakan lainnya dengan seluruh unsur yang terlibat dalam mekanisme pembayaran tersebut secara terikat.
Baca Juga | Biaya Operasional: Pengertian, Komponen, Manfaat, Dan Cara Menghitungnya!
4. Prosedur Pembayaran
Prosedur pembayaran sendiri mencakup perbankan seluler, mesin ATM, teller input, internet perbankan, telepon perbankan, hingga Electronic Data Capturing (EDC).
Baca Juga | Biaya Tetap (Fixed Cost): Pengertian, Jenis, Contoh, Dan Rumus Penghitungannya!
5. Lembaga yang Berwenang
Lembaga yang memiliki wewenang untuk mengawasi dan mengatur proses sistem pembayaran adalah BI. Sedangkan, proses pembayaran pada kepentingan pasar modal berada di bawah pengawasan PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia.
Baca Juga | Return On Investment (ROI): Arti, Kegunaan, Faktor Pengaruh, Dan Rumus Penghitungannya
6. Pelaksana
Pelaksana dalam proses pembayaran memiliki tanggung jawab untuk memastikan seluruh kegiatan transaksi dilakukan dengan selesai sampai akhir.
Baca Juga | Aggregate Demand (Permintaan Agregat): Arti, Komponen, Faktor, Dan Rumus Penghitungannya!
7. Infrastruktur
Infrastruktur ialah seluruh sarana yang memfasilitasi proses pembayaran dalam bentuk fisik.
Baca Juga | Mengenal Cost Of Capital
8. Pengguna
Pengguna merupakan pihak yang menggunakan atau memanfaatkan mekanisme pembayaran. Pihak ini kerap disebut konsumen.
Baca Juga | Apa Yang Dimaksud Dengan Penyusutan?
Jenis-jenis Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran terbagi atas tiga jenis, di antaranya:
1. Sistem Pembayaran Tunai
Pembayaran dengan menggunakan uang kartal umum ditemukan dalam transaksi jual beli. Uang kartal yang biasa digunakan dalam melakukan pembayaran, seperti uang kertas dan koin yang terdiri dari beragam jumlah nominal.
Penggunaan uang kartal dalam masa digitalisasi seperti sekarang tidak banyak ditemukan karena dinilai kurang efektif dan efisien.
Terlebih, risiko perampokan atau pencurian yang mengintai pengguna sistem pembayaran tunai. Maka dari itu, pengguna lebih memilih menggunakan dompet elektronik dalam menyimpan uang dan bertransaksi.
Baca Juga | Pengertian Uang Lengkap Dengan Penjelasan Fungsi Dan Jenis-Jenisnya
2. Sistem Pembayaran Nontunai
Saat ini, pembayaran dengan alat digital sudah banyak digunakan di masyarakat. Proses pembayaran ini dinilai lebih efisien dikarenakan tidak perlu adanya kalkulasi manual, sehingga mengurangi resiko kesalahan penghitungan dalam pembayaran.
Penggunaan pembayaran nontunai juga akan meminimalisasi tindak pencurian dan kejahatan lainnya selama transaksi berlangsung. Keuntungan yang didapat dari proses pembayaran ini adalah sifatnya yang praktis. Pengguna tak perlu membawa uang dalam jumlah yang banyak, cukup dengan kartu elektronik atau alat elektronik dalam melakukan pembayaran.
Adapun proses pembayaran yang dilakukan secara nontunai, seperti giro, cek, kartu kredit, nota debit, dan lainnya.
Baca juga | Uang Giral: Pengertian, Jenis, Kelebihan, Dan Kekurangannya
3. Sistem Pembayaran Internasional
Transaksi internasional dapat dilakukan dengan menggunakan pembayaran nontunai. Pembayaran ini juga perlu menukarkan uang yang sama dengan nilai kurs yang berlaku. Hal ini karena perbedaan mata uang dan nilai kurs dari negara yang dituju.
Adapun beberapa contoh alat yang digunakan untuk bertransaksi dalam lingkup internasional, seperti kartu kredit, cek, pembayaran melalui online, serta wesel pos.
Baca Juga | Pengertian Buku Besar Lengkap Dengan Berbagai Macam Dan Bentuknya
Itulah paparan mengenai pengertian, prinsip, komponen, dan jenis-jenis dari sistem pembayaran.
Apabila Anda ingin mempelajari terkait cyrptocurrency yang tengah menjadi tren, ikuti workshop Kursus Investasi Digital Aset Crypto (Workshop) di vocasia. Selain pengajar yang kompeten dan profesional di bidangnya, Anda juga akan mendapatkan harga penawaran khusus. Tunggu apalagi? Ayo, bergabung dengan vocasia!
Baca Juga | Apa Itu Administrasi Keuangan? Pengertian, Fungsi Dan Tugasnya!
Leave a Reply