Tanggal:10 May 2024

Aggregate Demand (Permintaan Agregat): Arti, Komponen, Faktor, dan Rumus Penghitungannya!

Dalam menghitung pendapatan nasional yang dilakukan setiap tahunnya, Aggregate Demand atau permintaan agregat salah satu metode yang digunakan para ahli ekonomi. Cara ini didapatkan melalui konsep dasar arus perputaran untuk menjelaskan perputaran uang di rumah tangga dan produsen.

Sudah mengetahui apa itu permintaan agregat (aggregate demand) secara mendalam? Simak penjelasannya di bawah ini, yuk!

Baca juga: Perbedaan Barang Substitusi dan Komplementer

Pengertian Permintaan Agregat 

Apa itu permintaan agregat. Sumber: pexels.com

Permintaan agregat dapat diartikan sebagai jumlah total permintaan untuk semua jenis barang dan jasa yang diproduksi pada masa tertentu. Nilai permintaan agregat dinyatakan dalam bentuk jumlah total nominal uang yang digunakan untuk suatu keperluan berupa barang dan jasa pada level harga yang spesifik di periode waktu tertentu.

Permintaan agregat terdiri atas semua barang konsumsi, barang modal yang digunakan untuk keperluan produksi, ekspor, impor, dan program belanja pemerintah. Setiap variabel dianggap sama selama diperdagangkan pada nilai pasar yang sama.

Permintaan agregat bisa dihitung dalam jangka waktu yang panjang atau dinamakan sebagai Permintaan Domestik Bruto. Jika PDB merepresentasikan jumlah total dan barang yang diproduksi, maka permintaan agregat mewakili keinginan akan barang dan jasa. Dengan penghitungan yang sama, hasil dari PDB maupun permintaan agregat bisa meningkat ataupun menurun secara bersamaan.

Baca juga: Prinsip-Prinsip Dasar Akuntansi

Komponen Permintaan Agregat 

Komponen dalam permintaan agregat. Sumber: pexels.com

Komponen permintaan agregat dari empat sektor ekonomi makro terdiri dari:

  • Konsumsi

Konsumsi dapat mewakili tingkat pengeluaran rumah tangga untuk barang dan jasa. Hal penentu utama dari komponen konsumsi adalah pendapatan disposibel yang didapatkan setelah pajak atau pendapatan sekali digunakan. Konsumsi dapat diukur dengan menggunakan indikator kecenderungan mengonsumsi marginal dengan kecenderungan menabung marginal.

Pengeluaran investasi adalah pembelian produk barang atau jasa yang dilakukan oleh bisnis. Secara umum, pembeliannya digunakan untuk modal fisik yang sangat penting bagi kapasitas produksi. Hal ini juga tergantung pada tingkat keuntungan yang diharapkan dan biaya pendanaan.

  • Pengeluaran pemerintah

Pengeluaran pemerintah dianggap sebagai variabel eksogen yang disebabkan oleh berbagai variabel ekonomi yang didalamnya tidak mampu memberikan pengaruh pada keputusan pengeluaran.

  • Ekspor bersih

Nilai ekspor bersih adalah hasil nilai yang sudah dikurang dengan impor. Ekspor adalah permintaan dari pihak luar negeri terhadap produk dalam negeri, sedangkan impor adalah permintaan domestik terhadap produk dari luar negeri. Komponen ini ditentukan dari pendapatan dan harga relatif antara ekonomi domestik dan dunia.

Baca juga: Kriteria Rumusan Masalah Penelitian yang Baik

Faktor Pengaruh Permintaan Agregat

Faktor yang mempengaruhi permintaan agregat. Sumber: pexels.com

Faktor yang mampu mempengaruhi aggregate demand dalam dunia ekonomi, yakni sebagai berikut:

  • Perubahan Suku Bunga

Perubahan nilai suku bunga mampu mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh setiap konsumen dan para pelaku usaha. 

Menurunnya suku bunga berdampak pada menurunnya biaya pinjaman untuk barang yang berharga, seperti keperluan rumah tangga, kendaraan, dan rumah. Jika suku bunga sedang rendah, perusahaan bisa mengajukan pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah sehingga cenderung terjadi peningkatan pada belanja modal.

Namun, ketika suku bunga meningkat, biaya pinjaman untuk perorangan maupun perusahaan juga cenderung akan meningkat juga. Dalam kondisi tersebut, pengeluaran yang terjadi akan cenderung menurun atau lambat. Kenaikan harga akan sangat mempengaruhi jumlah pengeluaran.

  • Tingkat Pendapatan dan Kesejahteraan Masyarakat

Saat pendapatan nasional sedang meningkat, maka pendapatan setiap rumah tangga juga turut meningkat. Pada waktu tersebut, permintaan agregat akan turut meningkat. Sebaliknya, penurunan pendapatan dapat berimbas pada menurunnya jumlah aggregate demand.

Ketika suatu negara masuk ke dalam jurang resesi, kondisi tersebut akan sangat berdampak pada aggregate demand. Bila masyarakat merasa kondisi ekonomi dalam negerinya sedang aman, mereka cenderung belanja lebih banyak dan berdampak pada menurunnya tabungan yang dimiliki. Namun, saat resesi terjadi masyarakat akan cenderung berupaya meningkatkan jumlah tabungannya.

  • Perubahan Ekspektasi Inflasi

Jika suatu negara sedang mengalami peningkatan laju inflasi, umumnya juga akan terjadi peningkatan harga barang dan jasa dalam negeri. Bila masyarakat merasa negaranya sedang mengalami inflasi, mereka akan melakukan pembelian terlebih dahulu sebelum harga komoditas menjadi meningkat.

Kondisi tersebut menyebabkan aggregate demand menjadi meningkat. Sebaliknya, bila masyarakat merasa harga komoditas akan mengalami penurunan dalam waktu dekat, ada kecenderungan untuk menunggu hingga harganya turun. Hal ini akan membuat aggregate demand juga ikut menurun.

  • Perubahan Nilai Tukar Mata Uang

Nilai mata uang turut memberikan dampak besar pada aggregate demand yaitu apabila dalam suatu negara nilai mata uangnya sedang turun, harga barang tentu akan semakin mahal terutama pada barang impor. Sebaliknya, bila nilai mata uang meningkat, harga barang impor akan cenderung lebih murah. Naik turunnya harga turut mempengaruhi nilai aggregate demand.

Baca juga: Outfit Inspirations for Work Here are Some Fashion Tips You Should Use

Rumus dalam Menghitung Permintaan Agregat

Untuk menghitung permintaan agregat standar, berikut beberapa singkatan dalam rumus perhitungannya:

  • Rencana biaya pengeluaran untuk barang dan jasa (C)
  • Rencana pengeluaran untuk investasi (I)
  • Pengeluaran pemerintah (G)
  • Ekspor (X)
  • Impor (M)

Formula menghitung permintaan agregat adalah sebagai berikut

AD = C + I + G + (X – M).

Baca juga: Things You Should Not Bring to Work

Itu dia penjelasan mengenai permintaan agregat mulai dari pengertian, komponen, faktor, dan rumus dalam menghitungnya. Pada dasarnya permintaan agregat mengacu pada hukum permintaan dalam ekonomi secara umum yang mana bertolak belakang antara harga dan barang yang ditawarkan. 

Klik tautan berikut untuk membaca artikel menarik lainnya yang dapat memperluas pengetahuan dan wawasan kamu. Jangan lupa ikuti kami di Instagram, Twitter, Youtube dan media sosial lainnya agar tidak ketinggalan update dan informasi terbaru yang tidak kalah penting!

Vocasia merupakan platform edukasi online bersertifikat yang menyediakan berbagai kursus untuk menunjang keahlian dalam berbagai macam bidang. Dengan bergabung bersama Vocasia, tentunya kamu akan dapat berkesempatan untuk belajar bersama mentor-mentor yang memiliki banyak pengalaman dalam bidangnya!

Tunggu apalagi? Daftarkan diri mulai dari sekarang agar kamu bisa menikmati segala penawaran khusus di Vocasia. Gabung segera untuk mengikuti kelas online dan raih segala skills yang ingin kamu kuasai dengan harga yang terjangkau! Temukan kursus terbaru dan terkini yang cocok untuk kamu ikuti hanya dengan klik tautan berikut.

Baca juga: Contoh Kecerdasan Intelektual

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *