Tanggal:29 April 2024

10 Cara Memulai Usaha Hidroponik

Sayuran menjadi salah satu makanan yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Memiliki manfat yang beragam mulai dari mencegah datangnya penyakit, hingga memperkuat daya tahan tubuh manusia. Oleh karena itu, kebutuhan untuk mengonsumsi sayuran memang sangat diperlukan. Adapun darinya, kamu bisa memanfaatkan fakta tersebut dengan memulai bisnismu sendiri yaitu dengan memproduksi dan menjual sayuran ke masyarakat. Mungkin kamu akan berpikir dengan menjalankan usaha tersebut, kamu harus mempunyai lahan yang luas untuk bercocok tanam. Namun, kamu tak perlu cemas lagi karena dengan adanya usaha hidroponik, kamu sudah bisa bertani dengan lahan yang sempit ataupun di dalam ruangan.

Berbeda dengan pertanian konvensional yang membutuhkan tanah luas sebagai media taninya, usaha hidroponik ini justru menggunakan air sebagai medianya. Lahan yang dibutuhkan pun tak harus luas, kamu bisa memanfaatkan pekarangan belakang rumahmu untuk tempat menggeluti usaha hidroponik ini. Banyak petani telah mengalihkan usahanya menjadi hidroponik karena keuntungan yang didapatkan jauh lebih besar. Sayuran yang dihasilkan dengan metode ini pun jauh lebih berkualitas tinggi. Adanya kualitas yang baik tersebut dibandingkan hasil tanam konvensional menjadikan harga sayuran hidroponik lebih mahal. Tentunya itu juga akan berdampak pada pendapatan yang akan meningkat.

Nah, untukmu yang ingin memulai usaha hidroponik ataupun hanya sekadar hobi, berikut akan diberikan secara rinci mengenai cara memulai usaha hidroponik. Langsung saja, simak penjelasannya berikut ini.

1. Buat Perencanaan Bisnis Hidroponikmu

Buat perencanaan bisnis hidroponikmu.
Buat perencanaan bisnis hidroponikmu. Sumber: Tran Anh/Pixabay

Cara pertama dalam memulai usaha hidroponik adalah dengan membuat sebuah perencanaan. Adanya pembuatan rencana ini dimaksudkan agar usahamu tersebut bergerak sesuai arahan dan mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan perencanaan ini juga kamu bisa mengukur dan memprediksi dengan baik. Saat melakukan usaha hidpronik ini pun, kamu membutuhkan perencaan seperti jenis tanaman yang akan ditanam, sistem hidroponik yang akan digunakan, modal yang harus dikeluarkan, metode promosi, hingga target pasarmu atau kepada siapa kamu harus bekerjasama dalam pemasaran hasil tanaman hidroponikmu tersebut.

Ingin tau tentang perencanaan bisnis? Baca juga :

7 Cara Tepat Membuat Bisnis Plan Untuk Bisnis Kamu

Manajemen Bisnis: Pengertian, Jenis, Dan Fungsi

2. Buat Rincian Modal yang Akan Dikeluarkan

Atur modal secara rinci untuk usaha hidroponikmu.
Atur modal secara rinci untuk usaha hidroponikmu. Sumber: Pixabay

Cara kedua ketika memulai usaha hidroponik adalah dengan membuat rincian mengenai modal yang harus dikeluarkan. Untuk pemula usaha hidroponik, modal yang harus dikeluarkan sekitar Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta. Seperti yang dituturkan Ginanjar Ibnu Tamimi di KONTAN, praktisi hidroponik ini menuturkan bahwa modal yang dikeluarkan ketika menjalani usaha hidroponik bergantung kepada modal yang digunakan. Semakin tinggi dan banyak jumlah pipa yang digunakan, tentu hal itu akan berdampak pada biaya yang semakin mahal. Adapun di berbagai market place, telah tersedia berbagai instalasi hidroponik lengkap yang dijualbelikan dengan harga di bawah Rp 1 juta. Nah jika usaha hidroponik tersebut menjadi berkembang pesat, kamu bisa mulai untuk memperluas halaman dan ruangan green house.

Ingin tau pengelolaan modal bisnis? Baca juga :

6 Hal Penting Dalam Mengelola Keuangan UMKM Dengan Sederhana

9 Cara Jitu Mengatur Keuangan Bisnis Agar Semakin Maju

3. Tentukan Jenis Tanaman

Tentukan jenis tanaman yang akan ditanam.
Tentukan jenis tanaman yang akan ditanam. Sumber: Rubymew/Pixabay

Cara ketiga dalam membuka usaha hidroponik adalah menentukan jenis tanaman yang akan ditanam. Semua tanaman bisa ditanam dengan menggunakan metode hidroponik ini, namun jika kamu hanya ingin menanam tanaman yang memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat ini pun bisa. Selain itu, pilihlah juga jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi lahan yang kamu miliki. Berbagai macam tanaman yang bisa ditanam misalnya saja selada, berbagai jenis sawi seperti pakcoi, selada putih, ataupun caisim. Nah, di langkah ini, kamu bisa memilih bibit tanaman terbaik dari supplier bibit yang terpercaya.

4. Pilih Sistem Hidroponik yang Akan Digunakan

Pilih sistem hidroponik yang akan digunakan.
Pilih sistem hidroponik yang akan digunakan. Sumber: Pixabay

Setelah menentukan tanaman apa yang ingin ditanam, maka langkah selanjutnya adalah memilih sistem hidroponik yang akan diterapkan. Di dalam metode bertanam hidroponik terdapat beberapa macam sistem.

  1. Sistem aeroponik yaitu sistem yang biasa digunakan dalam suatu penelitian dan produksi komersial khusus. Hal ini memiliki kerumitan dalam tata cara bercocok tanamnya yaitu akar tanaman dari aeroponik ini akan menganggantung di udara sehingga harus diembunkan dengan menggunakan larutan yang memiliki nutrisi tinggi.
  2. Sistem NFT (Nutrient Film Technique) yaitu sistem yang lebih mudah dibandingkan aeroponik. Hal ini dilakukan dengan cara membuat selokan dari pipa yang telah dilubangi. Akar tanaman akan langsung mengenai air yang telah berisi nutrisi.
  3. Sistem Wick yaitu sistem di mana pipa tidak dijadikan selokan tetapi dipotong separuh. Kemudian pipa tersebut akan diletakkan di wadah yang sudah berisikan air nutrisi.
  4. Sistem air tetes yaitu sistem dengan menanam di polybag yang telah diisi oleh sekam padi. Kemudian, air yang berisikan unsur nutrisi akan diatur sedemikian rupa hingga bisa menetes sedikit demi sedikit.

5. Legalisasi Badan Usaha Milikmu

Legalkan badan usaha hidroponikmu.
Legalkan badan usaha hidroponikmu. Sumber: Sippakorn/Pixabay

Setelah berhasil melalui proses menghasilkan tanaman menggunakan metode hidroponik, langkah terpenting untuk usaha hidroponik milikmu tersebut adalah melegalkannya. Adanya kebutuhan untuk melegalkan usaha hidroponikmu ini agar tidak ada orang yang bisa mencuri ide usaha atau atau mereknya. Nah, jika kamu telah melegalisasi badan usaha hidroponikmu, kamu bisa menentut ke jalur hukum jika terdapat seseorang yang mencuri kedua hal tersebut. Adanya legalisasi ini juga upaya agar bisnismu terlihat lebih terpercaya dan memiliki kredibilitas di pasar.

6. Daftarkan Pajak

Jangan lupa untuk membayar pajak.
Jangan lupa untuk membayar pajak. Sumber: Iamareri/Pixabay

Cara memulai usaha hidroponik selanjutnya adalah dengan mendaftarkan pajak untuk usaha hidroponikmu tersebut. Kamu bisa mendaftarkan pajaknya ke pemerintah di tempatmu karena pajak adalah suatu kewajiban yang harus dibayarkan.

Ingin tau hal tentang pajak? Baca juga :

8 Jenis Pajak Penghasilan, Yuk Taat Membayar Pajak!

Penjelasan Lengkap Jenis-Jenis Pajak Yang Berlaku Di Indonesia

7. Lakukan Pembukuan Arus Masuk dan Keluar

Catat semua arus masuk dan keluar.
Catat semua arus masuk dan keluar. Sumber: Syahir Hakim/Pixabay

Langkah selanjutnya ketika memulai usaha hidroponik adalah dengan melakukan pembukuan mengenai arus masuk dan keluar. Dengan dilakukannya pembukuan ini, kamu bisa melihat dengan rinci mengenai penjualan dan laba atau rugi yang didapatkan. Pembukuan ini dimaksudkan agar usaha hidroponikmu menjadi lebih stabil, dan kamu bisa mengendalikan usahamu tersebut dengan mudah dan minim kesalahan. Nah, pada saat memulai bisnis hidroponik, kamu bisa mulai mencatat secara lengkap, teratur, dan rapih mengenai arus masuk dan keluar, serta lain sebagainya.

8. Buat Metode Promosi yang Akan Dilakukan

Lakukan promosi usaha hidroponikmu tersebut.
Lakukan promosi usaha hidroponikmu tersebut. Sumber: Pixabay

Langkah kedelapan dalam memulai usaha hidroponik adalah merencanakan metode promosi yang akan digunakan. Di dalam cara ini, kamu bisa memanfaatkan teknologi, loh. Kamu bisa mulai mempromosikan usaha hidroponikmu tersebut di media sosial yang kamu miliki. Kamu juga bisa memasarkannya di market place yang tersedia.

9. Jalin Kerjasama

Perbanyak kerja sama dengan usaha lain.
Perbanyak kerja sama dengan usaha lain. Sumber: Spencer Wing/Pixabay

Cara memulai usaha hidroponik kesembilan adalah dengan melebarkan relasi dan kerja sama dengan orang lain. Kamu bisa mulai menjalin kerja sama dengan rumah makan, restoran, cafe, pasar, ataupun swalayan. Kamu bisa memasok sayuran ke mereka. Nah, adanya kerja sama tersebut tentunya menguntungkanmu karena sudah memiliki target pasar yang jelas, dan tak perlu lagi untuk mencari tempat untuk menyalurkan hasil dari usaha hidroponikmu itu.

10. Konsisten dan Analisis Hasilnya

Analisis hasil yang didapatkan dan tetap konsisten.
Analisis hasil yang didapatkan dan tetap konsisten. Sumber: Pixabay

Setelah melakukan semua cara memulai usaha hidroponik di atas, maka langkah terakhir yang harus kamu lakukan adalah konsisten. Ketika menjalankan sebuah usaha, hasil yang diinginkan memang tidak datang dalam sekejap. Dibutuhkan waktu dan proses yang lama. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu konsistensi dalam menjalankan usaha tersebut. Selain itu, kamu juga bisa menganalisis hasil yang telah didapatkan selama ini. Dari penganalisisan tersebut, kamu bisa membangun usaha hidroponikmu ini menjadi lebih baik.

Nah, jika kamu ingin menjadi pengusaha sukses dengan usaha hidroponikmu itu juga semakin besar, ikuti kursus Kiat Menjadi Pengusaha Sukses yang diadakan oleh Vocasia ini. Di dalam kursus tersebut, kamu akan diajarkan bagaimana melipatgandakan usahamu, merencang pengembangan usaha, hingga strategi penjualan dan pemasaran yang efektif, dan lain sebagainya. Dengan didampingi mentor yang sangat berpengalaman, kamu bisa mendapatkan kurus tersebut di sini. Jangan sampai kelewatan dan menyesal karena tidak mengikuti kursus tersebut. Buat bisnis hidroponikmu semakin maju dengan ikuti kursus ini sekarang juga, diskon 72% juga loh!

Tertarik membuka usaha budidaya tanaman hidroponik? Baca juga :

7 Cara Budidaya Kembang Kol Secara Hidroponik, Cocok Untuk Lahan Sempit!

6 Tips Mudah Merawat Tanaman Hias Gantung

 6 Cara Budidaya Kangkung Hidroponik, Ternyata Mudah!

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *