Tanggal:29 April 2024
critical thinking

Critical Thinking: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membentuknya

Proses berpikir kritis atau critical thinking adalah kemampuan yang wajib dimiliki oleh setiap individu. Kemampuan ini dibutuhkan dalam setiap keadaan maupun profesi. Mungkin Sobat Vocasia bertanya-tanya, mengapa penting bagi seseorang untuk mampu berpikir kritis? Bagaimana kemampuan ini memengaruhi aktivitas seseorang?

Singkatnya, seseorang yang mampu berpikir kritis akan lebih lihai atau pandai dalam mengambil keputusan, menerima informasi, memecahkan masalah, mencari solusi alternatif, dan lain-lain. Setiap orang tentu memiliki kemampuan berpikir yang berbeda-beda sehingga sudut pandang satu orang dengan orang lainnya kemungkinan besar juga berbeda. Bingung? Agar tidak semakin bingung, yuk simak informasi di bawah ini!

Pengertian Critical Thinking

Critical Thinking adalah

Berpikir kritis termasuk kemampuan berpikir tingkat tinggi atau disebut juga dengan High Order Thinking Skills (HOTS). HOTS adalah kemampuan berpikir secara logis dan rasional atas informasi yang diterima. Dalam critical thinking, diperlukan proses berpikir untuk menganalisis dan mengevaluasi kebenaran informasi yang tersebar. Individu yang memiliki daya pikir kritis tidak akan menelan mentah-mentah informasi yang diterima. Sebelum menarik sebuah kesimpulan, informasi perlu diolah secara kritis menggunakan logika dan rasionalitas guna menemukan fakta yang benar-benar dapat dipercaya atau sebaliknya.

Kemampuan berpikir kritis berbeda dengan argumentatif. Argumentatif biasanya berbentuk lemparan argumen yang berujung pada panjang tanpa jalan keluar sedangkan berpikir kritis mengedepankan logika dan rasionalitas secara objektif untuk memperoleh kesimpulan. Kesimpulan ini kemudian dapat membantu proses pencarian solusi dan pengambilan keputusan.

Baca juga: Berpikir Kreatif (Creative Thinking) Apa itu Kreativitas?

Manfaat Critical Thinking

manfaat Critical Thinking

Manfaat critical thinking tidak sebatas pada diri sendiri saja. Kemampuan ini dapat tersalurkan ke berbagai lini kehidupan. Banyak sekali manfaat yang akan didapat dari berpikir kritis, beberapa di antaranya adalah:

1. Meningkatkan Kinerja Tim

Ketika setiap orang dalam tim memiliki kemampuan berpikir kritis maka jobdesc tim dapat diselesaikan dengan sangat baik. Tidak heran kini banyak perusahaan yang menginginkan karyawan yang mampu berpikir kritis. Selain itu, banyak perusahaan juga memberikan pelatihan kepada karyawan untuk mengembangkan skill berpikir kritis mereka. Aksi ini dilakukan sebab perusahaan menyadari bahwa produktivitas perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, kualitas sumber daya manusia adalah salah satunya.

2. Mampu Menghasilkan Produk yang Berkualitas

Produk berkualitas tinggi menuntut ketelitian tinggi selama proses pengerjaannya. Segala aspek perlu melewati proses analisis terlebih dahulu, mulai dari perencanaan, rancangan anggaran, kegiatan produksi, hingga distribusi produk. Hal-hal yang perlu diperhatikan tidak hanya dari aspek fisik tetapi juga nonfisik, seperti legalitas, sumber daya manusia, harga barang, dan masih banyak lagi. Apabila pemangku kepentingan di dalamnya tidak mampu berpikir kritis maka proses produksi hingga distribusi akan mengalami banyak hambatan.

3. Memudahkan dalam Menyelesaikan Konflik

Kemampuan berpikir kritis ternyata juga bermanfaat dalam hal hubungan antar individu, menyelesaikan konflik contohnya. Penyelesaikan konflik akan menjadi lebih mudah saat pihak ketiga maupun yang berkonflik sudah memiliki kemampuan berpikir kritis. Mengapa? Karena mereka mampu mengindentifikasi masalah lebih cepat dan mencari jalan keluar yang paling efektif agar urusan pekerjaan tidak terbengkalai berlarut-larut.

4. Menghindari Penipuan

Mereka yang berpikir kritis tentu tidak akan mudah ditipu oleh orang lain atau informasi tertentu. Kemampuan berpikir kritis membuat seseorang bisa berpikir logis, rasional, dan bernalar. Selain itu, setiap keputusan yang diambil sudah didasarkan pada analisis mendalam sehingga kemungkinan terjadinya kekeliruan juga lebih kecil.

5. Membantu Beradaptasi dengan Lingkungan Baru

Seseorang yang mampu berpikir kritis dapat lebih mudah dalam menganalisis informasi, mengintegrasikan pengetahuan, hingga menemukan solusi terhadap suatu permasalahan. Kebiasaan ini akan membentuk pola kerja seseorang sehingga ia bisa lebih cepat menyesuaikan diri di tempat atau pergaulan baru. Semakin cepat proses adaptasi maka semakin cepat pula produktivitas kerja tercapai.

6. Memicu Kreativitas Individu

Dengan daya pikir yang, tinggi individu menjadi lebih lihai dalam memilah ide baru yang paling relevan diterapkan pada suatu situasi. Selain itu, melalui kemampuan indentifikasi masalah, individu dapat memunculkan ide-ide kreatif dan inovatif yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan lebih. Kemampuan ini tentu sangat diperlukan di lingkungan bisnis yang dituntut untuk selalu menemukan solusi atas suatu permasalahan yang kemudian dapat dikomersialisasi.

7. Menjadikan Individu Lebih Baik

Pada intinya, critical thinking adalah kemampuan yang amat penting untuk pengembangan diri. Kemampuan ini merupakan penunjang menuju kualitas diri dan kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, kemampuan ini sebaiknya memang dikuasai oleh setiap individu.

Baca juga: Intrapersonal Skill: Cara Mengasah dan Pentingnya untuk Karier

Cara Membentuk Critical Thinking

Kemampuan berpikir kritis tentu tidak tumbuh begitu saja. Membentuk pemikiran kritis memerlukan proses atau tahapan. Lalu, bagaimana cara membentuk kemampuan berpikir kritis? Temukan jawabannya di bawah ini!

1. Identifikasi Masalah

Tahap pertama yang harus dilakukan tentu saja mengidentifikasi masalah. Keberadaan masalah pasti dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari faktor psikologis, pergaulan, hingga lingkungan. Dalam proses identifikasi masalah, seseorang dituntut untuk bisa lebih mengenali dan memahami diri sendiri terlebih dahulu. Mulai dari faktor apa yang menyebabkan munculnya masalah di lingkungan sekitar hingga apa bagaimana dampaknya terhadap diri sendiri serta orang-orang disekitar. Dengan memahami permasalahan pribadi, seseorang dapat lebih mudah menempatkan diri di berbagai situasi dan permasalahan.

2. Menyusun Skala Prioritas

Tidak ada orang yang tidak memiliki masalah dalam hidupnya. Namun, perlu diingat bahwa lari dari masalah bukanlah solusi yang terpuji. Oleh karena itu, menyusun skala prioritas diperlukan agar individu mampu menyelesaikan permasalahan secara lebih teratur dengan menentukan urusan mana yang sangat darurat dan kurang darurat. Kebiasaan ini dapat melatih kemampuan berpikir kritis karena individu dituntut berpikir dan menentukan mana urusan yang boleh dan tidak boleh untuk ditunda.

3. Mengumpulkan Informasi

Setelah menentukan prioritas, tahap selanjutnya adalah mengumpulkan informasi. Informasi dapat berasal dari berbagai macam sumber, mulai dari berita, buku, jurmal, studi lapangan, dan masih banyak sumber lainnya. Semakin banyak informasi maka semakin kecil kemungkinan kecolongan atau kekeliruan dalam proses analisis.

4. Mengenali Persepsi Orang Lain

Proses penyelesaian suatu permasalahan tentu mengundang banyak persepsi atau argumen dari orang lain. Persepsi orang lain sangat penting untuk dipertimbangkan tetapi tidak langsung ditelan mentah-mentah. Setiap persepsi atau argumen perlu melewati proses analisis. Analisis penting dilakukan agar tidak terjebak atau tertipu dengan persepsi orang lain. Memiliki sedikit rasa curiga atau tidak percaya adalah hal yang wajar ketika mendengarkan pendapat orang lain.

5. Melakukan Analisis terhadap Setiap Informasi

Segala data dan informasi tentu tidak bisa dipercaya begitu saja. Oleh karena itu, segala data dan informasi yang sudah terkumpul harus dimasukkan ke dapur analisis. Tujuannya tentu saja memilah informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan mampu menunjang informasi lainnya atau tidak bertolak belakang.

6. Mengambilan Keputusan

Apabila kelima tahap tersebut telah dilakukan dengan baik maka tahap pengambilan keputusan dapat dijalankan. Proses pengambilan keputusan akan menjadi semakin efektif bila individu mau dan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya. Kemampuan berpikir kritis tidak hanya berguna untuk diri sendiri tetapi juga membantu orang lain untuk menyelesaikan permasalahan mereka.

Baca juga: Pentingnya 7 Life Skill Bagi Kaum Milenial Yang Wajib Diketahui!

1001 Drama Kantor

Apakah critical thinking saja cukup untuk mampu hidup dalam sebuah ekosistem kerja? Tentu tidak. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang mampu mendorong produktivitas, kemampuan berpikir kritis juga harus dibarengi dengan kemampuan komunikasi yang baik. Misalnya, ketika kamu hendak menyampaikan solusi, kamu harus menemukan momentum yang tepat dan mampu menyampaikannya secara terhormat. Drama yang terjadi di kantor berisiko menghambat karier karyawan sehingga gerak perusahaan menjadi lebih lambat. Ikuti kelas: Rahasia Atasi 1001 Drama Kantor

Baca juga: 

Menulis Surat Lamaran - Personal Development

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *