Tanggal:29 April 2024

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Berpikir Kreatif

Berpikir kreatif tumbuh subur bila ditunjang oleh faktor personal dan situasional. Orang-orang kreatif memiliki temperamen yang beraneka ragam.

Wagner sombong dan sok ngatur; Tchaikovsky pemalu, pendiam, dan pasif; Byron hiperseksual; Newton tidak toleran dan pemarah; Einstein rendah hati dan sederhana (Hunt, 1982: 284).

Walaupun demikian, ada beberapa faktor yang secara umum menandai orang-orang kreatif (Coleman dan Hammen, 1974: 455):

  • Kemampuan kognitif: Termasuk di sini kecerdasan di atas rata-rata, kemampuan melahirkan gagasan-gagasan baru, gagasan-gagasan yang berlainan, dan fleksibilitas kognitif.
  • Sikap yang terbuka: Orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima stimulasi internal dan eksternal; ia memiliki minat yang beragam dan luas.
  • Sikap yang bebas, otonom, dan percaya pada diri sendiri. Orang kreatif tidak senang “digiring”, ingin menampilkan dirinya semampu dan semaunya; ia tidak terlalu terikat pada konvensi-konvensi sosial. Mungkin inilah sebabnya orang-orang kreatif dianggap nyentrik atau gila.

Butir nomor 3 membawa kita pada faktor-faktor situasional yang menyuburkan kreativitas. Para ahli sejarah mencatat bahwa ada saat-saat ketika kreativitas tumbuh subur; misalnya Islam pada zaman Abasiyah, Itali pada waktu Renaissance.

Sudah diketahui juga, di negara-negara totaliter kreativitas dalam sains dihidupkan, tetapi kreativitas dalam sastra atau ilmu-ilmu sosial dihambat.

Berpikir kreatif hanya berkembang pada masyarakat yang terbuka, menghargai kesetiaan primordial, tetapi membunuh prestasi yang menonjol, sukar untuk melahirkan perikiran-pemikiran kreatif.

Selain faktor-faktor lingkungan psikososial, beberapa peneliti menunjukkan juga adanya faktor-faktor situasional lainnya.

Maltzman (1960) menunjukkan faktor peneguhan dari lingkungan; Dutton (1970) menyebut, antara lain, terjadinya hal-hal istimewa bagi manusia kreatif; dan Silvano Arieti menekankan faktor isolasi dalam menumbuhkan kreativitas (Hunt, 1982:308).

“Orang mengagumi, membesarkan, dan menghargai inovator macam apa pun; tetapi juga mengabaikan, memasung, atau menghukum mereka yang terlalu inovatif atau bila gagasannya bertentangan dengan tradisi dan pendapat yang diterima banyak orang” – Hunt (1982: 312).

Baca juga :

5 Tahap Proses Berfikir Menurut Para Psikolog

6 Tips Menulis Kreatif Yang Benar Bikin Tulisan Jadi Lebih Unik!

7 Mindset Orang Sukses Yang Wajib Kamu Ketahui!

Yuk, Cari Tahu Cara Meningkatkan Kemampuan Problem Solving!

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *