Tanggal:06 May 2024

8 Tips dan Cara Berkomunikasi di Dunia Kerja, Tidak Bertele-tele tapi Tepat Sasaran!

ilustrasi teknik komunikasi (pixabay.com)

Yuk perbaiki cara berkomunikasimu, mulai sekarang. Tanpa berbasa-basi lagi, langsung aja simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya!

1. Komunikasi secara langsung

ilustrasi komunikasi rekan kerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Tatap muka atau bertemu langsung dengan rekan kerja untuk membicarakan suatu hal rasanya jadi salah satu teknik komunikasi efektif yang harus dicoba, nih. Yang mana saat bertemu secara langsung, maka kamu otomatis akan lebih mudah meyakinkan lawan bicaramu dan mampu membangun hubungan yang kuat secara nyata.

Dengan bertatap muka atau bicara empat mata, kamu juga dapat menilai ekspresi wajah, bahasa tubuh dan lain sebagainya. Hal tersebut, akan membantu kamu untuk menentukan, apakah pembicaraan kalian telah mencapai tujuan diinginkan atau belum, ya.

Bayangkan saja kalau pembicaraan dengan rekan kerja itu dilakukan melalui penghubung internet (whatsapp, email, line, dan sejenisnya), maka kamu tak bisa dengan nyata menilai sudah efektif atau belum nih tujuan dari komunikasi di antara kalian. Mungkin saja lawan bicaramu tengah menanyakan sesuatu yang kalian bahas, tapi kamu justru menangkapnya ia tengah mengkritik pernytaanmu yang ujungnya hanya terjadi salah paham karena ketidaktahuan intonasi yang sebenarnya saat komunikasi kamu lakukan via chatting.

Baca Juga:

2. Informasi yang jelas

ilustrasi komunikasi rekan kerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Jika membahas urusan pekerjaan nih, pasti komunikasi yang kamu lakukan itu berkaitan dengan informasi penting untuk kemajuan perusahaan. Oleh karena itu, usahakan kamu berbicara langsung dengan orang yang bersangkutan dengan garis keras bahwa informasi yang kamu sampaikan harus jelas dan sampai dengan makna yang sama antara pemberi pesan dengan penerima pesan.

Kalau kamu tidak menyampaikan pesan kepada orang yang bersangkutan secara langsung karena suatu hal atau situasi dan kondisi yang tidak mendukung, maka sekali lagi kamu harus pastikan bahwa informasi yang kamu sampaikan benar-benar jelas dengan makna yang sama antara kamu dan si penerima pesan. jangan sampai atas ketidakjelasan informasi yang diterima di penerima pesan akan menyebabkan perubahan makna informasi saat disampaikan ke pihak yang bersangkutan, layaknya istilah komunikasi dari mulut ke mulut yang pemaknaannya bisa berubah drastis kalau tidak jelas sejak awalnya.

Baca Juga:

3. Mengkombinasikan komunikasi verbal dan nonverbal

ilustrasi komunikasi rekan kerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Seorang komunikator yang baik adalah yang mampu menggabungkan komunikasi verbal dan nonverbal, ya. Yang mana aksi dari nonverbal bisa seperti mengangguk, tersenyum, menatap mata kawan biacra dengan fokus, sikap duduk yang baik dan sejenisnya. Hal tersebut sangat mendukung terwujudnya cara komunikasi yang efektif. Ditambah lagi, penjelasan lengkap dan jelas melalui komunikasi verbal, otomatis komunikasi berjalan efektif, nih.

Baca Juga:

4. Mendengarkan dengan fokus dan aktif

ilustrasi komunikasi rekan kerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Ketika rekan ataupun atasan kamu sedang berbicara, cobalah menjadi pendengar yang fokus atas pesan yang disampaikan. Selain itu, kamu juga harus aktif sebagai wujud responsif atas pesan yang telah kamu terima, misalnya saja jangan ragu bertanya saat ada informasi yang belum jelas. Bahkan nih untuk menunjukkan kalau adalah pendengar yang baik, maka kamu bisa menguraikan lagi apa yang telah disampaikan oleh rekan kerja maupun atasanmu sebagai bentuk verifikasi atau penegasan hingga wujud bahwa kamu telah memahami informasi penting yang ia samapaikan.

Baca Juga:

5. Ajukan pertanyaan responsif

ilustrasi komunikasi rekan kerja (pixabay.com/Free-Photos)

Salah satu cara komunikasi yang terjalin dua arah adalah dengan mengajukan pertanyaan sebagai wujud responsif, nih. Hal ini akan menunjukkan bahwa kamu mendengar dan memahami lawan bicara dengan baik. Selain menjadi tanda bahwa kamu mendengarkan dengan fokus, adanya pertanyaan ini berguna untuk mengumpulkan informasi tambahan, ya. Informasi tersebut nantinya akan berguna untuk meningkatkan performa kerja untuk kepenting bersama dalam perusahaan, nih, Jadi, jangan ragu untuk memberikan pertanyaan yang relevan dengan topik yang sedang dibahas.

Baca Juga:

6. Selesaikan konflik dengan berdiplomasi

ilustrasi komunikasi rekan kerja (pixabay.com/Free-Photos)

Diplomasi adalah salah satu teknik untuk menyelesaikan konflik, nih. Yang mana saat kamu merasa perlu membicarakan hal tertentu dengan rekan kerjamu, maka lakukanlah diplomasi sesegera mungkin. Dimana kamu bisa mengkonfirmasi dan berdiplomasi dengan lawan bicara untuk menghindari konflik yang lebih besar. Bukankah lebih baik berusaha menyelesaikan konflik kecil daripada terus membiarkannya yang lama-lama menumpuk dan semakin kompleks? Iya pastinya. Maka dari itu, lakukan diplomasi dengan pikiran terbuka dan menerima perbedaan pendapat dari lawan bicara Anda untuk mencapai resolusi yang dapat diterima kedua belah pihak atau setidaknya jalan tengahnya, ya.

Baca Juga:

7. Hindari gosip dan topik yang kontroversi

ilustrasi komunikasi rekan kerja (Pixabay.com/StockSnap)

Bergosip atau membicarakan seseorang di belakang adalah hal yang tidak baik dilakukan di tempat kerja. Ini hanya akan menimbulkan kesan negatif pada dirimu dan merusak kepercayaan orang tersebut terhadap kamu. Untuk itu, kamu perlu menghindari hal semacam ini agar mendapatkan rasa hormat dari rekan kerjamu, ya. Dimana umumnya mungkin kamu niat awalnya ingin membahas urusan pekerjaan, tapi lama-lama tak terasa kamu tengah mengosipkan sesuatu atua seseorang yang negatif, Jadi, kalau kamu berada di tempat kerja, usahakan bersikap seprofesional mungkin, ya!

Baca Juga:

8. Mengontrol emosi

ilustrasi komunikasi rekan kerja (pixabay.com/Free-Photos)

Komunikasi efektif akan terbangun jika kedua belah pihak berdiskusi dengan sikap dan pikiran yang terbuka. Jika hal yang disampaikan oleh rekan kerjamu tidak sesuai dengan prinsip yang kamu tanam dalam diri dengan kuat, maka jelaskanlah keberatanmu itu dengan emosi yang terkontrol atau kepala dingin. Aturlah intonasi suara Anda ketika berbicara agar tidak ada pihak yang tersinggung dengan apa yang kamu utarakan. Terakhir jangan lupa sampaikan argumentasi yang kuat atas hal yang hendak kamu kritik atau tolak tersebut, ya.

Baca Juga:

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
scale up bisnis
Sukses Membangun Kesan - Personal Development
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *