Tanggal:15 December 2024

4 Tips Jitu Mengelola Keuangan ala Ibu Rumah Tangga

Jadilah kepala keuangan keluarga yang bijaksana, ya!

Pengelolaan keuangan merupakan hal yang sangat penting termasuk dalam urusan rumah tangga, ya. Dimana kalau ibu rumah tangga salah mengelola keuangan sekali atau dua kali rasanya masih bisa ditoleransi, bagaimana kalau salahnya secara terus-menerus? Rasanya sudah tak ada kata toleransi untuk setiap kesalahan yang mulai mengkaar menjadi sebuah kebiasaan.

Oleh karena itu, sebagai ibu rumah tangga yang otomatis bertugas menjadi kepala keuangan keluarga mau tak mau harus belajar mengenai bagaimana sih pengelolaan keuangan yang tepat. Lantas tunggu apalagi? Kalau bukan kamu yang mulai memperbaiki pengelolaan keuangan keluarga ya tunggu siapa lagi? Kalau bukan sekarang ya kapan lagi? Jadi, langsung aja simak penjelasan mengenai tips pengelolaan keuangan ala ibu rumah tangga di bawah ini, ya!

1. Buat catatan pemasukan dan pengeluaran

ilustrasi pengelolaan keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Hal pertama dan utama dari mengelola keuangan ialah memahami dengan betul bagiamana pergerakan keuangan tersebut. Dimana dalam mengelola keuangan keluarga seorang ibu rumah tangga secara singkat dituntut untuk memahami berapa besaran pemasukan dan pengeluaran keluarganya, nih. Lebih lanjutnya, dari segi besaran pemasukan pun tidak semuanya akan berakhir menjadi pengeluaran, misalnya saja sebagian nominal pemasukan akan ditabung.

Tak berhenti di situ saja, dari segi besaran pengeluaran juga harus dipahami pergerakannya. Yang mana harus sesuai antara besaran anggaran dengan besaran pengeluaran untuk pembelian kebutuhan rumah tangga. Jangan sampai nominal pengeluaran lebih besar daripada nomial pemasukan, nih. Kalau seperti itu jatuhnya keluargamu akan terlilit utang yang berdampak panjang, lho. Bagaimana bisa seperti itu? Jelas alasannya karena sebuah hutang haruslah dibayar, baik secara penuh atua dengan sistem mencicil. Tentunya hal itu berdampak pada pengurangan nomial pemasukan di periode berikutnya karena auto terpotong untuk membayar utang hingga pada akhirnya anggaran belanja menjadi berkurang bukan? Iya pastinya. 

Kalau nominal pengeluaran lebih besar daripada nominal pemasukan itu tak boleh, maka berlaku juga dalam hal sebaliknya. Dimana kalau nominal pemasukan di keluargamu lebih besar dari nominal pengeluaran atau besaran belanja kebuthan rumah tangga, ya sisanya jangan digunakan untuk membeli hal-hal yang sejatinya tak memiliki manfaat. Lebih baik sisa uang tersebut disimpan sebagai dana darurat, ya. Sehingga saat keluargamu berada dalam situasi dan kondisi darurat tidak bingung mencari utang karena sudah sedari awal memiliki tabungan dana darurat, nih.

Baca Juga: Ciri-Ciri Tanpa Sadar Menjadi Pribadi yang Boros

2. Tentukan skala prioritas

ilustrasi pengelolaan keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Rasanya tak mungkin kondisi perekonomian setiap orang itu selalu stabil, ya. Dimana ada masanya bisa berkurang bahkan berkurang secara drastis. Ketika pendapatan yang ada tengah berkurang bahkan berkurang drastis, maka mau tak mau sebagai satu-satunya solusi ialah dengan memangkas anggaran belanja kebutuhan rumah tangga, nih. Dimana sebagai ilustasi kasarnya jika kemarin bisa membeli semua hal yang menjadi kebutuhan, maka saat pendapatan tengah berkurang hanya bisa membeli kebutuhan yang senyatanya benar-benar dibutuhkan oleh kebutuhanmu.

Bagaiamana sih kebutuhan yang senyatanya dibutuhkan itu? Ya kebutuhan pokok yang tak bisa untuk dihentikan pengkonsumsiannya. Lebih lanjutnya setelah menentukan skala prioritas atas apa-apa yang perlu tak tak perlu masuk dalam anggaran belanja yang tengah diminimalkan itu, selanjutnya untuk kebutuhan-kebutuhan yang pemenuhannya tak harus pada saat itu juga apalagi hanya sekadar untuk menjadi stok artinya tak perlu untuk mausk daftar belanja, ya.

Baca Juga: Tips Cara Menabung Agar Keuanganmu Terjaga

3. Gunakan mindset belanja yang bijaksana

ilustrasi pengelolaan keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Setelah memahami pergerakan pemasukan dan pengeluaran keuangan serta skala prioritas dalam anggaran belanja kebutuhan rumah tanggamu, kini saatnya memperbaiki mindset, nih. Bagaimana sih mindset yang benar dalam mengelola keuangan bagi seorang ibu rumah tangga? Hal yang perlu diingat ialah levelnya sudah berbeda dari saat masih single dulu. Oleh karena itu, kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi bukan hanya kebutuhan pribadi, melainkan kebutuhan bersama meski hanya dengan satu sumber pemasukan bahkan dengan besaran pemasukan tak sebesar pada saat waktu single dahulu. Bijaksana dalam mengelola keuangan sangat diperlukan dalam hal ini, khususnya saat membuat keputusan daftar belanja kebutuhan rumah tangga.

Sebagai ibu rumah tangga yang menjadi kepala keuangan keluarga, anggaran belanja harus didasarkan kepada kebutuhan bukan hanya sekadar keinginan semata apalagi hanya lapar mata untuk membeli sebuah barang atau jasa. Mungkin saat masih single kamu masih memiliki peluang besar untuk membeli suatu barang atau jasa atas dasar self love atau reward atas usaha kerasmu yang membuahkan hasil. Lantas apa artinya saat berumah tangga hal tersebut menjadi sebuah larangan? Tentunya bukan larangan hanya saja perlu dipikirkan ulang secara matang-matang. Yang mana jangan sampai kamu sebagai kepala rumah tangga mengkorupsi keuangan keluargamu sendiri dengan dalih self love padahal kebutuhan-kebutuhan penting keluargamu pemenuhannya masih terbengkalai. Dalam hal tersebut lagi-lagi konsepnya adalah kebutuhan keluarga bukan kebutuhanmu pribadi atau kebutuhan pribadi dari anggota keluarga lainnya. Boleh-boleh saja untuk kebutuhan pribadi bahkan hanya sekadar keinginan menggunakan uang untuk suatu hal yang bukan kebutuhanmu seperti , asalakan kebutuhan keluarga masih menjadi prioritas dan sudah terpenuhi, ya.

Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan Bisnis

4. Evaluasi rutin

ilustrasi pengelolaan keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sebagai langkah terakhir, evaluasi merupakan hal yang tak kalah penting dari sebuah proses pengelolaan keuangan rumah tangga. Dimana evaluasi perlu dilakukan secara rutin di setiap periodenya, baik mingguan maupun bulanan. Sehingga hasil dari evaluasi bisa digunakan sebagai acuan dalam memperbaiki apa-apa saja yang salah serta meningkatkan atau setidaknya mempertahankan apa-apa saja yang sudah benar dalam perjalanan mengelola keuangan rumah tangga.

Nah, setelah mengetahui pergerakan keuangan rumah tanggamu dari hasil evaluasi, kini sudah saatnya untuk lebih memaksimalkan pengelolaannya dengan belajar ilmu pengelolaan keuangan dari ahlinya, nih. Yang mana dari kursus ini kamu akan dibimbing untuk mengelola keuanganmu dari yang bermasalah menuju ke arah kelebihan pemasukan akibat tepatnya dalam mengelola besaran pengeluaran dengan tips dan trik yang ada di dalamnya. Tunggu apa lagi? Perubaha besar atas pengelolaan keuangan keluarga ya berada di tanganmu, lho. Buruan deh cek info lebih lengkapnya dengan klik link di bawah ini :

Cepat Kaya Dengan Jadi Konsultan Keuangan / Professional Money Manager | Vocasia

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *