Tanggal:08 May 2024

Awas Zoom Fatigue! Apa yang Terjadi Dengan Tubuh?

Tidak terasa pandemi Covid-19 telah berlalu selama dua tahun ya, Sobat Vocasia. Pastinya, dari awal kasus Covid-19 di Indonesia ini kamu telah merasakan banyak perubahan pada aktivitas kamu sehari-hari, contohnya dalam sekolah atau bekerja. Akibat adanya pandemi Covid-19 yang memaksa kita untuk melakukan aktivitas di rumah menciptakan adanya kebiasaan baru, yaitu bertemu secara virtual melalui platform video conference.

Situasi yang mengharuskan aktivitas fisik beralih menjadi serba online menyebabkan manusia secara alami akan merasa kesal karena dipaksa untuk menyesuaikan atau beradaptasi dengan keadaan yang baru. Hal tersebut diperparah apabila dalam sehari seseorang menjalani 2-5 meeting. Tak jarang mereka menjalani dua meeting dalam satu waktu. Pola kerja baru ini justru memicu munculnya sindrom yang dikenal dengan zoom fatigue yang merupakan sindrom kelelahan akibat kebanyakan virtual meeting.

Apa itu zoom fatigue dan bagaimana cara mengatasinya? Simak artikel berikut hingga tuntas!

Pengertian Zoom Fatigue

Pengertian zoom fatigue (freepik)

Zoom fatigue adalah kelelahan Zoom atau sering juga disebut sebagai virtual fatigue atau kelelahan virtual. Zoom fatigue mengacu pada kelelahan yang terjadi saat atau setelah melakukan panggilan video yang ditandai dengan munculnya sejumlah gejala kelelahan, penurunan kinerja, dan perubahan suasana hati.

Kelelahan yang diakibatkan oleh zoom fatigue dapat terasa sangat mirip dengan kelelahan pada umumnya. Namun, zoom fatigue terjadi sebagai respons terhadap peningkatan kebutuhan video conference yang terjadi oleh orang yang bekerja atau belajar dari jarak jauh sepanjang hari.

Gejala Zoom Fatigue

Gejala zoom fatigue (freepik)

Zoom fatigue kini merupakan hal yang lazim dan intens meskipun istilahnya terbilang baru. Kondisi ini memiliki gejala yang sangat mirip dengan gejala burnout hanya saja penyebab dan efeknya lebih spesifik. Gejala zoom fatigue muncul karena tubuh lelah terlalu banyak berkutat dengan virtual meeting.

Baca juga: Kenali Burnout Beserta Gejala Dan Cara Mengatasinya!

Virtual meeting membuat orang mesti menatap layar dalam waktu yang lama dan menjaga ekspresi wajah. Belum lagi, otak dituntut untuk terus berpikir. Berikut adalah gejala zoom fatigue.

  1. Perasaan lelah yang teramat sangat setiap kali melakukan virtual meeting.
  2. Berpikiran untuk menghindari, membatalkan, dan menjadwalkan ulang virtual meeting.
  3. Sulit berkonsentrasi
  4. Mudah lupa
  5. Sulit mempertahankan atau fokus pada interaksi maupun hubungan yang dijalani
  6. Frustasi dan mudah marah
  7. Gejala fisik seperti otot tegang, nyeri, dan insomnia

Penyebab Seseorang Merasakan Zoom Fatigue

Penyebab seseorang merasakan zoom fatigue (freepik)

Tak heran mengapa sebagian orang merasakan bahwa virtual meeting itu sesuatu yang melelahkan. Virtual meeting meningkatkan beban kognitif karena aktivitas ini menuntut untuk melakukan hal yang kompleks dalam satu waktu. Selain beban kognitif yang lebih tinggi, berikut penyebab mengapa seseorang merasakan zoom fatigue.

1. Membutuhkan konsentrasi tinggi

Ketika melakukan virtual meeting, banyak isyarat-isyarat nonverbal yang biasanya secara tidak sadar langsung diproses oleh otak sehingga membutuhkan usaha yang lebih besar untuk memprosesnya. Maka dari itu, kita menarih perhatian lebih dan konsentrasi yang tinggi agar kita dapat menyerap informasi dengan baik.

2. Ekspektasi untuk memiliki performa baik

Ekspektasi kita untuk berpenampilan baik juga merupakan alasan mengapa virtual meeting terasa melelahkan. Kita busaha memastikan bahwa penampilan kita selalu dalam keadaan sempurna karena memiliki perasaan seperti diawasi sehingga berusaha untuk menjadi performatif. Hal tersebut merupakan hal yang menegangkan dan membebani bahkan dapat memicu stress.

3. Kontak mata intens dari jarak dekat yang berlebihan

Stress saat melakukan virtual meeting disebabkan karena tapi interface dari berbagai aplikasi video conference hanya memperlihatkan kontak mata yang begitu dekat. Virtual meeting menyulitkan kita untuk mengalihkan kontak mata sejenak pada objek-objek di sekitar kita.

Cara Mengatasi Zoom Fatigue

Cara mengatasi zoom fatigue (freepik)

Virtual meeting kini menjadi komunikasi di era kebiasaan baru atau new normal. Beberapa perusahaan juga menerapkan kerja remote atau work from anywhere (WFA) sehingga pertemuan dilakukan melalui video conference. Mau tidak mau, kita perlu beradaptasi dengan kebiasaan tersebut.

Baca juga: Work From Anywhere (WFA): Penjelasan, Kriteria, Dan Tips Suksesnya

Berikut cara untuk mengatasi zoom fatigue yang bisa kamu terapkan.

1. Ambil waktu istirahat

Pastikan kamu mengambil jeda istirahat apabila sudah merasa sangat lelah untuk mengikuti berbagai virtual meeting. Atur ulang jadwal jika kamu sudah tidak sanggup untuk mengikuti virtual meeting agar dapat memulihkan energi sementara waktu.

Selain itu, lakukan aktivitas fisik ringan seperti peregangan, jalan ke ruangan lain, atau minum air putih di tengah jadwal virtual meeting. Istirahatkan mata dengan menerapkan aturan 20 – 20 – 20. Aturan tersebut artinya setiap 20 menit alihkan pandangan dari layar gadget lalu lihat objek sejauh 20 kaki sekitar 6 meter selama 20 detik.

2. Hindari multitasking

Para peneliti di Stanford menemukan bahwa orang-orang yang melakukan banyak tugas atau multitasking tidak dapat mengingat hal-hal sebaik rekan-rekan mereka yang lebih fokus menyelesaikan satu persatu. Sebelum melakukan video conference, pastikan kamu sudah menutup tab halaman atau program lain. Jauhkan juga ponsel jika tidak dibutuhkan.

Hal tersebut dapat mengatur manajemen stres diri sehingga bisa menghindari zoom fatigue ketika fokus kamu khusus hanya untuk mengikuti virtual meeting.

Baca juga: Apa Itu Multitasking? Pengertian, Tips Dan Contohnya

3. Batasi jadwal

Kamu perlu membatasi jadwal dengan mempertimbangkan ulang urgensi untuk melakukan virtual meeting. Selain itu, utamakan untuk melakukan pekerjaan dengan metode lain seperti saling berbagi dokumen dan mengomentari pekerjaan bersama dengan rinci. Apabila pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik maka hal ini dapat mengurangi jadwal virtual meeting yang harus kamu lakukan.

4. Matikan kamera jika tidak diwajibkan

Mematikan kamera menjadi langkah tepat apabila dalam suatu virtual meeting kamu tidak diwajibkan untuk menyalakan kamera. Hal ini dapat menghindari stress karena mengurangi ekspektasi untuk tampil sempurna. Selain itu, langkah ini dapat meningkatkan konsentrasi karena dapat memusatkan perhatian ke substansi virtual meeting saja sehingga kamu terhindar dari zoom fatigue.

Zoom fatigue yang merupakan sindrom kelelahan setelah melakukan panggilan Zoom atau video conference kini lazim dirasakan. Kamu tak perlu khawatir apabila merasakan gejala zoom fatigue. Cara yang telah Vocasia rangkum dapat mengatasi zoom fatigue yang kamu alami. Lagipula, ini hanya masalah waktu. Kamu akan terbiasa karena terus beradaptasi dan nantinya kamu dapat menemukan pola yang nyaman untuk melakukan video conference.

Kursus pelatihan usaha mie ayam vocasia
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *