Tanggal:29 April 2024

Laporan Posisi Keuangan: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Contohnya

Bagi para pegiat bisnis, tentu tidak asing dengan adanya laporan posisi keuangan. Statement of financial Position akan selalu ada di tiap siklus akuntansi perusahaan. Laporan ini menjadi landasan atau pegangan yang dibahas di akhir periode. Isinya adalah data-data yang menyangkut administrasi dan keuangan perusahaan. Sehingga, dapat dilihat untung ruginya bisnis yang dijalankan.

Lalu, apa sebenarnya hal-hal yang dimuat di dalamnya? Seberapa pentingkah laporan tersebut terhadap kemajuan perusahaan? Apa saja jenis-jenisnya? Simak pembahasan di bawah ini untuk menemukan jawabannya.

Baca juga : Cara-Cara Mudah Untuk Membuat Laporan Keuangan!

Pengertian Laporan Posisi Keuangan

laporan posisi keuangan adalah

Ilustrasi Laporan Keuangan (Source: pixabay)

Laporan posisi keuangan juga sering disebut dengan neraca. Neraca atau laporan posisi keuangan adalah laporan sistematis mengenai aktiva, utang, serta modal suatu perusahaan dalam periode tertentu.

Tujuan utamanya adalah untuk merangkum kondisi finansial berupa aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan selama satu periode. Sehingga, proses pencatatannya harus teliti dan tidak boleh terjadi kesalahan. 

Hasil yang didapatkan, dapat dijadikan bahan evaluasi untuk periode selanjutnya. Kekurangan dan kelebihannya dapat dilihat dari perbandingannya dengan periode sebelumnya. Hal-hal yang dirasa kurang dapat dianalisis untuk dicari solusi atas permasalahan tersebut. 

Komponen Laporan Posisi Keuangan

Di dalam laporan posisi keuangan, terdapat beberapa komponen penting bagi perusahaan. Berikut adalah komponen-komponen tersebut:

  • Aktiva

Aktiva juga sering disebut dengan istilah aset. Aset atau aktiva adalah harta yang dimiliki perusahaan dalam jangka waktu panjang. Aset biasanya berupa sarana prasarana seperti truk, mobil perusahaan, gedung, dan lain-lain. Aktiva ini harus terus dikontrol dan dijaga agar tidak menimbulkan kerugian dalam jangka waktu yang singkat.

  • Kewajiban

Komponen laporan posisi keuangan yang kedua adalah kewajiban atau liabilitas. Liabilitas berisi utang lancar dan utang jangka panjang milik perusahaan. Oleh karena itu, liabilitas harus selalu diperiksa dengan teliti. Pastikan utang yang dimiliki tidak lebih banyak dari modalnya.

  • Modal

Ekuitas atau modal adalah harta yang dimiliki perusahaan. Ia dapat bertambah dan berkuran bergantung pengeluaran dan pemasukan perusahaan. Ia harus diatur agar tetap mempertahankan berdirinya perusahaan.

Baca juga : 8 Cara Sederhana Mengatur Keuangan Pribadi yang Baik

Jenis dan Format 

Laporan posisi keuangan dapat disajikan dalam dua bentuk. Pertama, dalam bentuk staffel, sedangkan lainnya dalam bentuk skontro. Berikut adalah penjelasan keduanya:

  • Bentuk Staffel

Laporan keuangan posisi perusahaan berbentuk staffel disajikan secara vertikal. Aset dilaporkan pada bagian paling atas, kemudian diikuti pos liabilitas dan ekuitas.

  • Bentuk Skontro

Berbeda dengan staffel, skontro berbentuk horizontal. Data yang ada disajikan secara berdampingan. Pos aset disajikan di sisi paling kiri, lalu diikuti pos-pos lainnya. Rumus matematikanya adalah Aset = Liabilitas + Ekuitas. Hal ini dilakukan agar laporan tersebut menjadi balance.

Baca juga : Pentingnya Memahami Manfaat Laporan Keuangan

Tips Membuat Laporan Keuangan yang Baik

laporan posisi keuangan adalah

Ilustrasi Cara Membuat Laporan Posisi Keuangan (Source: pixabay)

Terdapat enam langkah laporan keuangan perusahaan yang dapat kamu ikuti. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Melakukan identifikasi dan analisis transaksi keuangan perusahaan
  2. Mencatat dan mengklasifikasikan jurnal transaksi keuangan 
  3. Melakukan pemindahan ataupun posting hasil pencatatan jurnal ke dalam buku besar.
  4. Menyiapkan neraca saldo 
  5. Menyusunan kertas kerja berdasarkan buku besar.
  6. Membuat statements of financial position yang dibuat berdasarkan kertas kerja kolom

Baca juga : 8 Karakteristik Laporan Keuangan

Contoh Laporan Posisi Keuangan

Di bawah ini akan disajikan format laporan posisi keuangan dari berbagai jenis perusahaan. Berikut adalah formatnya:

  • Laporan Posisi Keuangan Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang memiliki laporan posisi keuangan yang berbeda dengan perusahaan lainnya. Berikut adalah format laporan yang dapat kamu terapkan:

1. Aset

Di dalamnya terdapat aset lancar yaitu kas, piutang, persediaan atau stok, dan PPN. Sedangkan aset tidak lancar berupa investasi, fixed asset, dan beban yang ditangguhkan.

2. Liabilitas

Dalam perusahaan dagang, liabilitas terbagi berdasarkan durasi. Liabilitas jangka pendek terdiri atas utang bank jangka pendek, utang pajak, beban akrual, beban utang jangka panjang, utang pembiayaan konsumen, dan utang obligasi.

Sementara itu, liabilitas jangka panjang terdiri atas utang jangka panjang, liabilitas imbalan kerja karyawan, penghasilan ditangguhkan, dan utang sewa pembiayaan.

3. Ekuitas

Di dalam ekuitas perusahaan dagang terdapat komponen seperti modal saham, tambahan modal yang disetor, dan retained earning.

  • Laporan Posisi Keuangan Perusahaan Jasa

Berikut adalah format laporan posisi keuangan perusahaan jasa: 

1. Aset

Dalam laporan posisi keuangan perusahaan jasa terdiri atas kas, piutang premi, investasi, deposito berjangka, properti, logam mulia, dan pajak dibayar di muka.

2. Liabilitas

Berbeda dengan perusahaan dagang, dalam liabilitas jasa terdapat utang klaim, utang komisi, utang pajak, beban akrual, imbalan kerja jangka panjang, dan lain-lain.

3. Ekuitas

Ekuitas perusahaan jasa diisi oleh komponen modal dasar, modal yang ditempatkan dan disetor, dan laba ditahan.

  • Laporan Posisi Keuangan Perusahaan Manufaktur

Format laporan posisi keuangan perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut:

1. Aktiva

Komponen ini terdiri atas dua jenis yakni aktiva lancar dan tidak lancar. Aktiva lancar terdiri dari kas, investasi jangka pendek, kas yang dibatasi, piutang usaha, persediaan, uang muka dan biaya dibayar di muka.

Sementara itu, aktiva tidak lancar terdiri atas aset tetap, estimasi tagihan pajak, aset pajak tangguhan, penyertaan saham, aset tak berwujud, dan aset yang digunakan untuk operasi.

2. Kewajiban

Sama seperti aktiva, kewajiban juga terbagi atas dua jenis. Kewajiban lancar terdiri atas pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang pajak, beban akrual, uang muka penjualan, bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam kurun waktu satu tahun, dan bagian liabilitas keuangan jangka panjang yang jatuh tempo dalam kurun waktu satu tahun.

Sementara itu, kewajiban tidak lancar terdiri atas liabilitas pajak tangguhan, pinjaman jangka panjang, liabilitas jangka panjang, dan liabilitas imbalan kerja jangka panjang.

3. Ekuitas Pemilik Saham

Komponen terakhir dari laporan posisi keuangan perusahaan manufaktur adalah ekuitas pemilik saham. Di dalamnya terdiri atas modal saham, saldo laba, tambahan modal disetor, dan penghasilan komprehensif lainnya.

Kini kamu telah sampai pada penghujung artikel. Tentu kamu telah memahami seluk-beluk laporan posisi keuangan beserta jenis dan contohnya. Gunakan format-format di atas sesuai dengan jenis perusahaan yang kamu geluti. 

Agar laporan keuangan lebih stabil dan terstruktur, kamu dapat mengikuti pelatihan penyusunannya. Vocasia menawarkan kursus membuat laporan keuangan dengan benefit yang berlimpah. Ikuti kursusnya sekarang juga pada tautan berikut.

Baca juga : Yuk Mengenal Kakeibo, Teknik Mengatur Keuangan ala Orang Jepang!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *