Ketika terjun dalam dunia akuntansi, kamu akan menemukan “aset” sebagai sebagai salah satu kekayaan yang dimiliki dalam melakukan bisnis. Aset ini berharga sehingga selalu dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Oleh sebab itu, akuntan harus memahami berbagai aset untuk keperluan laporan keuangan.
Aset dalam akuntansi terdiri atas aset tetap, aset lancar, dan aset tidak tetap. Setiap jenis aset memiliki perbedaan pengertian, karakteristik, dan jenis-jenisnya.
Artikel kali ini akan membahas seputar aset tetap mulai dari pengertian, karakteristik, jenis, dan cara memperolehnya. Sudahkah kamu mengetahuinya? Jika belum, mari simak penjelasan di bawah ini.
Baca juga: Kelebihan Berkarir di Big 4
Pengertian Aset Tetap
Aset tetap adalah suatu properti yang dimiliki perusahaan dan dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan penghasilan. Aset tetap bersifat jangka panjang sehingga dapat diperkirakan tidak akan dijual dalam waktu yang panjang. Minimal proses penjualannya pun diperkirakan tidak kurang dari 1 tahun.
Aset tetap tidak sama dengan inventaris (berupa barang seperti meja, kursi, dan lain-lain). aset tetap adalah barang yang sangat penting bagi perusahaan yang hanya dibeli atau disewa sekali dalam jangka waktu beberapa tahun.
Umumnya, segala harta benda yang termasuk ke dalam jenis-jenis aset tetap bukan merupakan sesuatu yang dapat diubah menjadi uang tunai dalam hitungan satu tahun.
Baca juga: Perbedaan Translator dan Interpreter
Karakteristik Aset Tetap
Setelah mengetahui pengertian dari aset tetap, selanjutnya kamu perlu mengetahui karakteristik dari aset tetap. Berdasarkan karakteristiknya ini dikemukakan oleh dua ahli yang berbeda.
Menurut Jerry J. Weygandt (2007), karakteristik aset tetap antara lain sebagai berikut.
- Memiliki bentuk fisik (bentuk dan ukuran yang jelas).
- Digunakan dalam kegiatan operasional.
- Tidak untuk dijual ke konsumen.
Sementara menurut Soemarso S.R (2005), karakteristik aset tetap terbagi menjadi empat di antaranya sebagai berikut.
- Masa manfaatnya lebih dari satu tahun dan muncul di neraca perusahaan sebagai properti, pabrik, dan peralatan (PP&E).
- Digunakan dalam kegiatan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa agar menghasilkan pendapatan. Aset tetap tidak dijual kepada pelanggan atau ditahan untuk tujuan investasi.
- Tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan karena tidak dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang kas perusahaan.
- Nilainya cukup besar.
Baca juga: Deretan Manfaat Belajar Coding untuk Anak
Jenis-Jenis Aset Tetap
Menurut S. Munawir (2007) jenis-jenis aset tetap terbagi atas tujuh jenis di antaranya sebagai berikut.
- Lahan, bidang tanah yang difungsikan sebagai tempat bangunan ataupun hanya sebagai lahan kosong. Apabila ada lahan yang didirikan bangunan diatasnya, pencatatannya harus dipisahkan dari lahan itu sendiri.
- Gedung, bangunan yang berdiri di atas bumi ini baik di atas lahan/air. Pencatatannya harus terpisah dari lahan yang menjadi lokasi gedung.
- Mesin, peralatan-peralatan yang menjadi bagian dari perusahaan yang mendukung kinerja yang baik bagi perusahaan.
- Kendaraan, seperti alat pengangkut, truk, grader, traktor, forklift, mobil, kendaraan bermotor dan lain-lain.
- Perabot, termasuk perabotan kantor, laboratorium, pabrik yang merupakan isi dari suatu bangunan.
- Inventaris, alat-alat besar yang digunakan dalam perusahaan seperti inventaris kantor, pabrik, laboratorium, gudang, dan lain-lain.
- Prasarana, kebiasaan perusahaan dalam membuat klasifikasi khusus prasarana seperti: jalan, jembatan, roil, pagar, dan lain-lain.
Berdasarkan penjelasan jenis-jenis aset tetap di atas juga terdapat penggolongan berupa aset tetap berwujud dan tak berwujud.
Baca juga: Perbedaan Translator dan Interpreter
Aset Tetap Berwujud
Aktiva tetap berwujud adalah aset yang memiliki bentuk secara fisik. Ada 3 ciri dari aset tetap berwujud di antaranya sebagai berikut.
- Aktiva yang memiliki sumber penyusutan atau depresiasi misalkan seperti bangunan ataupun gedung, peralatan, inventaris, kendaraan, mesin-mesin produksi dan yang lainnya.
- Aktiva yang mempunyai sumber dari deplesi ataupun penyusutan, misalkan seperti tambang mineral, mineral deposits ataupun sumber daya alam lainnya. Sumber daya alam ataupun tambang bisa habis seketika dengan adanya kegiatan-kegiatan eksploitasi. Oleh sebab itu, sumber alam harus bisa dialokasikan pada periode-periode, yang mana sumber daya alam ataupun tambang bisa membuahkan hasilnya.
- Aktiva yang tidak mengalami sebuah penyusutan ataupun tidak mengalami deplesi, misalnya seperti tempat ataupun tanah yang diatasnya didirikan bangunan dan sebagainya.
Aset tetap relative permanen, beberapa contoh dari jenis aset tetap berwujud yakni:
- Gedung dan bangunan
- Tanah
- Peralatan
- Kendaraan
- Mesin
Baca juga: Franchise Quick Chicken
Aset Tetap Tak Berwujud
Aset tetap tak berwujud adalah aktiva yang tentunya tidak berwujud fisik, meski begitu memiliki manfaat yang besar bagi perusahaan dan dinyatakan ke dalam bentuk jaminan tertentu, misalnya seperti hak cipta, hak monopoli, hak paten, merek dagang dan lain-lain. Beberapa contoh dari jenis aset tetap tak berwujud antara lain sebagai berikut.
- Lisensi
- Hak Cipta
- Merek Dagang
- Sistem Keamanan
- Franchise
Baca juga: Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia Semasa Kemerdekaan
Cara Memperoleh Aset Tetap
Ada beberapa cara suatu perusahaan dalam memperoleh aktiva tetap antara lain sebagai berikut.
1. Pembelian Tunai
Perusahaan membeli aktiva tetap dari perusahaan lain dan dicatat dalam pembukuan sesuai besaran uang yang dikeluarkan. Besar uang yang dicatat termasuk segala jenis biaya yang dikeluarkan hingga aktiva tetap sudah siap dipakai.
2. Pembelian Angsuran
Pembelian secara mencicil akan mengecualikan biaya bunga selama masa angsuran dan tidak termasuk dalam harga perolehan aktiva tetap.
3. Menukar dengan Jenis Aktiva Tetap Lain
Saling menukar atau tukar tambah bisa dilakukan dengan membayar kekurangannya secara tunai. Oleh karena itu, harga perolehan adalah harga aktiva lama ditambah dengan uang tambahan yang telah dibayarkan (jika ada).
4. Menukar dengan Surat Berharga
Surat berharga yang ditukarkan dapat berupa saham atau obligasi perusahaan dan dicatat dalam buku besar sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar.
Apabila harga pasar saham atau obligasi tidak diketahui, maka harga perolehan ditentukan sebesar harga pasar aktiva tersebut. Jika harga pasar juga tidak diketahui, maka nilai pertukaran ditentukan oleh keputusan pimpinan perusahaan.
Nilai pertukaran dipakai sebagai dasar pencatatan harga perolehan aktiva tetap dan nilai-nilai surat berharga yang dikeluarkan.
5. Hibah atau Hadiah
Aktiva tetap bisa didapat dari hibah atau hadiah dan donasi. Untuk mencatat harga perolehannya, maka digunakan harga pasar sesuai dengan aktiva tetap tersebut.
6. Dibuat Sendiri
Beberapa perusahaan memilih untuk membuat aktiva tetap sendiri seperti gedung, kantor, atau peralatan. Harga perolehan aktiva tetap ini diakumulasikan dari bahan, upah langsung, dan factory overhead.
Baca juga: Perbedaan Jurusan Ilmu Gizi Teknologi Pangan
Demikian penjelasan mengenai aset tetap lengkap dengan pengertian, jenis-jenis, hingga cara memperolehnya. Untuk kamu yang saat ini memiliki perusahaan dapat memahami seputar kepemilikan aset tetap untuk pendapatan dalam suatu bisnis.
Jangan lupa ikuti kami di Instagram, Twitter, Youtube dan media sosial lainnya agar tidak ketinggalan update dan informasi terbaru!
Vocasia adalah platform edukasi online bersertifikat yang menyediakan banyak pelatihan untuk menunjang keahlianmu dalam berbagai macam bidang. Dengan bergabung bersama Vocasia tentunya kamu akan berkesempatan untuk belajar banyak bersama mentor-mentor yang berpengalaman dalam bidangnya!
Nikmati segala penawaran khusus di Vocasia dengan memperoleh harga yang terjangkau untuk mengikuti berbagai kelas online agar mahir dalam berbagai bidang! Segera temukan kursus terbaru dan terkini yang cocok untuk kamu ikuti hanya dengan klik tautan berikut.
Baca juga: Prospek Kerja Jurusan Sastra Arab
Leave a Reply