Tanggal:29 April 2024

Headline: Pengertian, Fungsi Dan Cara Menulisnya Agar Menarik Dalam Copywriting

Pernahkah kamu mendengar istilah headline? Mungkin kamu pernah melihatnya pada bagian kepala dari sebuah copywriting atau konten tulis seperti artikel, berita, atau kolom majalah. Sebab headline adalah salah satu faktor penting yang memengaruhi minat baca dan ketertarikan audiens terhadap konten tersebut.

Kursus online belajar TOEFL PBT Vocasia

Kehadiran headline dalam suatu copywriting pun tentu sangatlah penting. Oleh karenanya, headline menjadi kunci utama keberhasilan dari sebuah konten atau copywriting. Maka untuk dapat menciptakan headline yang mudah dimengerti sekaligus komunikatif, diperlukannya pemilihan kata-kata khusus serta kreativitas yang tinggi.

Bagi kamu yang hendak menuliskan headline yang menarik dalam konten tulis atau copywriting-mu, berikut kami telah merangkumkan tips dalam menulis headline. Namun sebelum itu, ketahui dulu yuk apa pengertian dari headline, serta apa saja fungsi-fungsinya. Simak uraiannya di bawah ini, ya!

Baca juga: Apa itu Copywriter? Profesi Bergengsi dan Kekinian bagi Generasi Milenial

Pengertian Headline

Pengertian Headline. Sumber: unsplash.com

Mengutip pada laman CoSchedule, headline adalah top-level headers pada artikel atau konten yang merangkum substansi dari sebuah artikel. Sedangkan dari laman Indeed, headline adalah teks di atas artikel yang merangkum keseluruhan kontennya.

Intinya, headline dimaksudkan untuk menyoroti poin utama atau kategori konten, sehingga audiens mengetahui topik umum dari apa yang akan mereka lihat jika mereka ingin membaca.

Tujuan dari pembuatan headline sendiri adalah agar cepat menarik perhatian pembaca. Di sini, headline bersifat persuasif. Penggunaannya pun tidak hanya pada artikel, namun juga dalam blog, iklan, unggahan di media sosial, dan juga siaran pers.

Baca juga: Mengenal Content Writer, Profesi Penulis yang Paling Dicari

Fungsi Headline

Fungsi-Fungsi Headline. Sumber: unsplash.com

1. Memberikan Gambaran 

Fungsi pertama dari headline adalah untuk memberikan ringkasan atau gambaran umum tentang isi artikel atau konten. Harapannya, audiens tertarik dengan topik yang dibawakan dan membacanya sampai selesai karena kesimpulan hanya bisa diketahui melalui isi artikel selengkapnya.

2. Membuat Audiens Penasaran

Fungsi kedua dari headline adalah membangkitkan rasa penasaran audiens. Agar audiens tetap melanjutkan membaca hingga akhir, maka headline perlu berisi pernyataan yang memancing ketertarikan audiens untuk terus membaca isi dari artikel, berita, atau konten tersebut hingga akhir.

3. Memberikan Stimulus untuk Membaca

Fungsi ketiga dari headline adalah memberikan stimulus kepada audiens agar membaca isi dari konten tersebut. Fungsi ini cukup penting karena stimulus atau rangsangan membaca bisa dibentuk dari headline ini.

4. Optimasi untuk Search Engine (SEO)

Fungsi keempat dari headline adalah optimasi untuk search engine (SEO). Sebab headline merupakan yang pertama kali dilihat oleh para pembaca setelah melakukan search dengan keyword yang sesuai di search engine.

Sebagaimana dalam sebuah buku Periklanan Karya Sandra Moriarty dkk, fungsi headline dapat tercapai jika:

  1. Headline mempunyai target tertentu atau tujuan pembaca tertentu.
  2. Headline menggambarkan isi konten secara umum.
  3. Dari segi kepenulisan, headline menggunakan pilihan kata yang menarik. Frasa yang pas akan menggugah pembaca mengulik lebih jauh isi dari karya tersebut.
  4. Headline diselingi dengan kombinasi gambar untuk meningkatkan perhatian pembaca.

Baca juga: Content Writer vs Copywriter! Apa Aja Sih Perbedaanya?

Cara Menulis Headline yang Menarik

Cara Membuat Headline yang Menarik. Sumber: unsplash.com

1. Mengetahui Latar Belakang Audiens

Tips pertama dan paling ampuh untuk membuat headline yaitu dengan mencari tahu siapa audiens atau pembaca. Dengan mengetahui ini, maka kamu akan lebih mudah dalam memilih kata, penyebutan, dan gaya bahasa yang sesuai pada headline.

2. Sisipkan Angka dan Data

Penggunaan data yang spesifik menurut penelitian oleh Neil Patel ternyata mampu meningkatkan interaksi pembaca sebesar 73%. Selain itu, kamu juga bisa memilih angka ganjil karena dianggap memiliki efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan angka genap.

3. Hindari Penggunaan Kalimat yang Terlalu Panjang

Tips selanjutnya dalam penulisan headline adalah hindari menuliskan headline yang panjang. Meskipun tidak ada standar pasti, namun kamu bisa coba menyesuaikan panjangnya headline dengan tempat pemasangan headline. Google merekomendasikan penulisan headline tidak lebih dari 62 karakter.

4. Berikan Alasan Mengapa Seseorang Harus Membacanya

Tips keempat dalam membuat headline ialah meyakinkan audiens bahwa dengan membaca konten yang kamu buat akan memberikan nilai tambah yang berguna untuk mereka. Tipsnya, kamu bisa menggunakan kata-kata seperti alasan, tips, ide, rahasia, strategi, dll, yang membuat audiens merasa sayang jika melewatkan isi dari kontenmu.

5. Menggunakan Headline dalam Bentuk Pertanyaan

Melansir dari Goins Writer, kata tanya ternyata mampu menjadi pemicu bagi audiens untuk melakukan klik. Namun, perlu diingat bahwa kamu perlu memastikan bahwa kata tanya tersebut memiliki kecocokan dengan isi konten, mampu membuat audiens penasaran, dan menyertakan arahan bahwa jawabannya ada di dalam isi konten.

Baca juga: Ini Lho Contoh Copywriting untuk Promosi Event yang Menarik dan Terbaru!

Demikianlah pengertian, fungsi, serta cara membuat headline yang menarik. Headline merupakan elemen yang sangat krusial untuk meningkatkan minat untuk meng-klik sebuah konten. Tanpa headline yang menarik, maka kemungkinan besar audiens kamu tidak akan tertarik untuk membaca atau menonton konten yang telah kamu buat. Jadi, sudah siap tulis headline yang apik untuk konten atau copywriting-mu?

Public relation masterclass
kursus pelatihan membuat bisnis pempek vocasia
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *