Storyboard adalah cara yang dapat digunakan untuk menyajikan konten yang menarik. Konten yang dibuat dapat dibuat interaktif dengan memanfaatkan visual dan audio dalam pembuatannya. Tidak hanya membuat konten yang berfokus pada digital visual, konten yang dibuat juga dapat digunakan sebagai video marketing untuk bisnis. Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui storyboard dan cara membuatnya dengan lebih lengkap!
Baca Juga:
- 6 Cara Membuat Konten Yang Menarik Di Sosmed
- Ini 6 Cara Hasilkan Konten Youtube Yang Menarik
- Panduan Cara Membuat Video Marketing Untuk Bisnis
Pengertian Storyboard
Storyboard adalah desain gambar rancangan yang disusun berurutan sesuai naskah cerita yang dibuat. Storyboard atau papan cerita termasuk bagian penting dalam proses pra-produksi sebuah film atau video. Hal ini karena papan berita berisi garis besar berupa visual dari sebuah film, baik yang berbentuk panjang atau pendek.
Baca Juga : Business Model Canvas
Serangkaian gambar tersebut diurutkan untuk mengilustrasikan cerita ke dalam tata letak grafis agar dihasilkan visual yang dapat dipahami oleh pihak yang terlibat dalam film maupun penonton. Maka tak heran apabila papan cerita sering digunakan sebagai media komunikasi juga. Selain itu, papan cerita biasanya dijadikan acuan visual oleh sutradara untuk mengimajinasikan sebuah adegan yang nantinya akan dipraktekkan di lokasi syuting.
Tidak hanya digunakan dalam pembuatan sebuah film, papan cerita juga digunakan dalam pembuatan serial, animasi, iklan, atau media interaktif lainnya. Hal ini didukung dengan bentuk papan cerita yang berurut dan menjelaskan adegan sebagai garis besar dari video yang dibuat.
Baca Juga:
Berdasarkan uraian tersebut, storyboard atau papan cerita dapat diartikan sebagai rangkaian sketsa gambar yang sesuai dengan naskah cerita dengan adanya perubahan setting atau adegan yang disusun secara berurutan, sehingga menghasilkan garis besar sebuah film atau video.
Tujuan Pembuatan Storyboard
Telah disinggung sebelumnya, pembuatan papan cerita untuk dijadikan sebagai acuan film atau video yang akan dibuat. Adapun beberapa tujuan lain, yaitu:
Baca juga: 7 Software Desain Grafis Gratis Terbaik Di 2022
- Digunakan sebagai panduan setting dan acuan garis besar cerita bagi sutradara, produser, penulis cerita, kameramen, hingga yang bertanggung jawab dalam pencahayaan
- Sebagai media visualisasi dan komunikasi ide yang dibuat oleh pihak produksi
- Untuk memudahkan orang lain dalam memahami alur dan isi cerita yang ingin disampaikan dalam film atau video
- Bertujuan menjelaskan proses pergiliran dan peralihan frame atau elemen
- Difungsikan sebagai pengatur waktu atau timing dalam setiap bagian adegan
- Dimanfaatkan untuk mempermudah dan mempercepat proses pembuatan video atau film yang panjang maupun pendek
Fungsi Storyboard
Sebelum membuat sebuah papan cerita, perlu diketahui juga fungsi pembuatan papan cerita itu sendiri, yaitu:
- Difungsikan sebagai gambaran alur garis besar dari cerita dari awal sampai akhir
- Dijadikan bahan perencanaan awal dalam pembuatan film atau video
- Digunakan untuk mempermudah pembuatan film dan memahami alur cerita dalam film
Komponen dalam Storyboard
Setelah mengetahui fungsi dan tujuan dari pembuatan storyboard, kamu juga perlu mengetahui komponen yang terdapat dalam storyboard, yakni:
Baca juga: Yuk Mengenal Profesi Illustrator! Seniman Di Industri Kreatif, Kamu Tertarik?
1. Judul
Judul dalam papan cerita berisi judul, adegan, episode, dan halaman dari urutan visual yang disajikan. Komponen ini sangat penting untuk konsep dasar dalam memahami tema atau garis besar dari film atau naskah.
2. Sub Judul
Komponen ini berisi penjelasan dalam setiap adegan, tempat, waktu, urutan, serta panel desain. Adanya komponen ini untuk menjabarkan judul sehingga penonton akan lebih mudah memahami bagian dari film secara menyeluruh.
3. Visual
Komponen visual yang terdapat dalam papan cerita biasanya memuat elemen gambar, teks, foto, grafis, dan elemen lainnya. Elemen-elemen tersebut menjadi penyusun visual dalam sketsa
4. Audio
Audio dalam komponen papan cerita biasanya nama dari audio dan efek suara (SFX) yang digunakan dalam masing-masing sequence.
5. Dialog
Dalam komponen ini, dialog yang dituliskan biasanya bersifat opsional dan menyesuaikan topik yang dibahas. Adapun penempatan kamera atau angle yang juga digambarkan dalam papan cerita.
6. Properti
Komponen artistik, timing, perlengkapan tambahan, dan properti pendukung juga dapat divisualisasikan dalam papan cerita.
Cara Membuat Storyboard untuk Video Marketing
Selain dimanfaatkan sebagai visualisasi dari film atau video lainnya, papan cerita dapat membantu dalam memasarkan produk. Teknik pemasaran menggunakan video ini dinilai efektif untuk mengenalkan produk. Berikut cara-cara yang dapat dilakukan untuk membuat papan cerita.
1. Memilih Ide
Hal yang pertama yang dapat dilakukan untuk membuat papan cerita, yakni menentukan ide awal dengan menyesuaikan produk. Ide tersebut dapat dibentuk dari minat konsumen dalam menggunakan produk. Usahakan dalam membuat ide cerita harus relevan dengan tren saat ini.
Baca Juga : Cara Cerdas Validasi Ide
2. Membuat Linimasa Video
Hal selanjutnya, yakni membuat linimasa video. Dalam langkah ini, usahakan untuk membagi durasi dan adegan sebaik mungkin. Jangan lupa juga untuk menentukan pembagian scene dari pembukaan hingga tahap Call to Action (CTA).
3. Menyediakan Template
Berikutnya, menyediakan dan membuat template yang akan digunakan dalam pembuatan papan cerita. Template biasanya berisi kolom yang terdiri atas kolom judul, visual, dan deskripsi. Pembuatan template ini dapat dikurasi dari template yang sudah tersedia di software pembuat desain, seperti Canva atau Boords.
4. Mulai Menggambarkan Ide
Apabila template sudah dibuat, mulai gambarkan ide yang dimiliki dengan membuat sketsa atau gambar ke dalam template. Desain awal perlu memuat poin penting dari produk yang akan dipasarkan.
Baca Juga: Tutorial Cara Mendesain Ikon
5. Memasukkan Detail Adegan
Setelah itu, masukkan bagian penting lainnya yang dapat berupa informasi penting atau informasi pendukung lainnya dalam adegan. Hal ini akan membantu konsumen dalam memahami produk yang dipasarkan.
6. Melakukan Pengujian dan Evaluasi
Langkah terakhir, kamu dapat menguji papan cerita yang telah dibuat dan merevisi bagian-bagian yang dianggap tidak sesuai dengan tujuan pemasaran. Kamu juga dapat melakukan diskusi dan brainstorming dengan tim untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Software untuk Membuat Storyboard
Selain dibuat dengan cara manual, papan cerita juga dapat dibuat dengan bantuan software untuk memudahkan proses pembuatannya. Beberapa software yang dapat digunakan untuk membuat papan cerita, yakni:
- Microsoft PowerPoint atau Google Slides,
- Adobe Illustrator dan Adobe InDesign
- Adobe Photoshop Sketch
- Amazon Storyteller atau Storyboard That
- Storyboarder, Canva, Plot, Boords, atau Storyboard Pro
Demikian penjelasan mengenai storyboard, seperti pengertian, tujuan, fungsi, komponen, da cara membuatnya. Apabila kamu ingin menambah pengetahuan dalam membuat ilustrasi atau storyboard, ikut kelas How To Make an Icon For Beginner In Adobe Ilustrator bersama Vocasia. Dijamin kamu akan jadi ilustrator profesional, deh! Yuk, daftarkan dirimu sekarang juga!
Leave a Reply